Pertandingan semifinal Piala Liga di Stamford Bridge, rabu dinihari WIB, 28 Januari 2015, yang dimenangkan Chelsea atas taminua Liverpool, masih menyisakan kejengkelan terhadap “perangai” dan “diving” Diego Costa.
Striker Chelsea, yang dibeli dari Atletico Madrid itu, dinilai keterlaluan ulahny. Kasar dan melakukan diving.
Di menit kedua belas, Costa melakukan tekel keras terhadap pemain Liverpool, Emre Can.
Menurut pengamat sepak bola Sky Sports. Thierry Henry, Costa melakukan hal itu dengan sengaja.
“Anda bisa lihat Costa lakukan itu dengan sengaja,” kata henry seperti dituliskan Sky Sports.
“Saya menyukai semangatnya, tapi menurut saya dia sudah melampaui batas.”
Henry menegaskan, seharusnya Costa menerima ganjaran kartu merah. Namun sayangnya, Wasit dan hakim garis tak ada yang melihat kejadian itu.
Tak hanya menimpa Can, Costa juga melakukan pelanggaran pada Steven Gerrard dan Martin Skrtel. Dan, lanjut Henry, pelanggaran Costa terhadap Can, juga Skrtel sudah keterlaluan.
Hal serupa juga dikatakan mantan pemain Liverpool, Jamie Redknapp.
“Siapapun akan sangat menyukai permainan Costa. Tapi kali ini ia sudah keterlaluan.”
Menurut Redknapp, ada batasan wajar terkait agresivitas pemain di lapangan. “Sayangnya, Costa sudah melewati batasan itu.”
Diego Costa memang mampu dengan cepat menjadi pemain kesayangan penggemar Chelsea, namun emosinya yang meledak-ledak bisa saja membuatnya menerima kartu merah.
Tindakan kasar Costa itu kini sudah menjadi pembicaraan publik sepakbola Inggris. Mereka semuanya menanti Asosiasi Sepakbola Inggris untuk mengambil tindakan selanjutnya atas aksi Costa tersebut.
Jika ia menerima sanksi, maka Costa bisa saja dilarang tampil ketika Chelsea berhadapan dengan peringkat dua Manchester City pada Sabtu malam WIB, 31 januari 2015 nanti.
Saat laga itu dimulai kedua klub hanya dipisahkan oleh selisih lima angka.
Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, memiliki keyakinan penuh bahwa penyerang kelahiran Brasil itu seharusnya diusir wasit.
“Tak perlu melakukan penginjakan. Ia adalah seorang pemain kelas atas. Ia tahu cara melakukannya tanpa ketahuan wasit dan hal ini tidak baik untuk sepakbola.”
“ Sangat mengecewakan untuk melihat seorang pemain sekelasnya bertingkah seperti itu,” kata Rodgers seusai pertandingan.
Sementara itu, manajer Chelsea, Jose Mourinho, melihat peristiwa itu secara berbeda. Baginya insiden itu terlalu dilebih-lebihkan oleh para pengamat sepakbola di televisi.
“Saya tidak mengerti mengapa Anda menyebutnya menginjak. Saya kira Anda telah terpengaruh oleh — ada beberapa pengamat yang terus menerus bicara soal kejahatan-kejahatan Diego Costa,” kata Mourinho kepada wartawan seusai mantan gelandang Liverpool, Jamie Redknapp, menganalisis pertandingan.
“Apa yang mereka bilang sebagai kejahatan, sebenarnya hanya kecelakaan semata.”
Costa dikenal cepat beradaptasi dengan sepakbola Inggris. Banyak yang menilai gaya bermain kerasnya sangat sesuai dengan ciri sepakbola Inggris yang dimainkan dengan tempo tinggi dan sering terjadi benturan fisik.
Sejak didatangkan dari Atletico Madrid pada awal musim lalu, Costa telah mencetak tujuh belas gol untuk Chelsea di semua kompetisi.
Pada laga melawan Liverpool, Costa sendiri sering merepotkan barisan pertahanan lawan dan seharusnya mendapatkan penalti di babak pertama ketika ia dijatuhkan oleh Martin Skrtel.
Gol kemenangan Chelsea dicetak pada babak perpanjangan waktu, yaitu melalui sundulan Branislav Ivanovic melalui skema tendangan bebas. Karena gol tersebut, kini Chelsea akan bertanding di partai final pada 1 Maret 2015 mendatang.