Luiz Enrique, pelatih Barcelona, secara cepat meluruskan tindakannya mengganti Neymar ketika pemain asal Santos, Brasil, itu sedang jadi pemain terbaik Barcelona saat meraih kemenangan di kandang Atletico Madrid.
“Saya menariknya keluar karena tidak ingin ia cedera. Kami semua khawatir karena situasi pertandingan yang terus memburuk. Ia juga sudah terlibat pertengkaran panas dengan Fernando Torres,” tutur Enrique kepada “Marca,” tentang dihentikannya keberadaan Neymar di lapangan.
Neymar mencetak dua gol saat Barcelona menundukkan Atletico Madrid di babak delapan besar Copa del Rey.
Gol pertama yang dibuat penyerang asal Brasil itu menyamakan kedudukan menjadi satu-satu, sementara gol keduanya memberi Barca keunggulan tiga berbanding dua dalam laga di Vicente Calderon, Kamis dinihari WIB, 29 Januari 2015.
Neymar memang tidak penuh bermain selama sembilan puluh menit di lapangan, dia digantikan Pedro Rodriguez di menit delapan puluh.
Luis Enriqure terpaksa menarik bintangnya itu karena kondisi pertandingan yang dianggap memburuk.
Beberapa penggawa Barcelona jadi sasaran tekel keras pemain Atletico dalam pertandingan tersebut. Laga juga beberapa kali memanas di mana pemain kedua kubu berulang terlibat adu mulut.
“Neymar ditarik keluar saat pertandingan mulai memburuk, dan kami tidak ingin pertandingan semakin panas. Seorang profesional harusnya cerdas dan tahu kalau mereka harus bersikap sportif,” sahut Enrique usai pertandingan.
Neymar nyaris terlibat keributan dengan Fernando Torres di akhir babak pertama. Keduanya terlihat ‘panas’ dan adu mulut saat berjalan menuju ruang ganti ketika jeda pergantian babak.
“Dia selalu bisa menjaga sikapnya. Dia sangat percaya diri dan banyak membantu kami saat bertahan dan menyerang. Gaya mainnya berkelit-kelit dan berputar-putar, dan performanya luar biasa,” sanjung Enriqure di Football Espana.
Atletico Madrid tersingkir dari Copa del Rey setelah kalah agregat dua gol berbanding empat dari Barcelona. Kapten Atletico Gabi menyebut tim Blaugrana itu memang punya nilai lebih dibandingkan timnya.
Atletico di paksa menerima hasil negatif itu di kandang sendiri, Vicente Calderon.
Padahal Atleti sempat unggul lebih dulu dengan gol yang dibuat Fernando Torres di menit pertama. Tapi kemudian Barca menyamakan kedudukan lewat Neymar. Raul Garcia kembali membuat Atleti memimpin pertandingan.
Keunggulan itu tak bertahan lama. Joao Miranda malah bikin gol bunuh diri. Kedudukan imbang itu berlanjut dengan hasil negatif setelah gawang Atleti kembali dibobol Neymar.
Kekalahan itu pun makin memperburuk hasil yang didapatkan Atleti setelah mereka tersungkur satu gol pada leg pertama di Camp Nou.
Gabi menilai Barca memang menunjukkan penampilan lebih oke. Khususnya pada serangan balik yang berujung terciptanya dua gol Neymar.
“Atleti sudah tampil habis-habisan untuk mencoba meraih kemenangan dan melewati babak ini. Kami menderita karena gol bunuh diri oleh Miranda dan makin tertinggal dengan hasil akhir, kalah,” kata Gabi seperti dikutip situs resmi klub.
“Tentu saja itu menyakitkan. Kami sudah menyiapkan diri untuk comeback Kenyataannya Barca sangat akurat pada permainan serangan balik dan kami tertinggal tiga gol,” ucap gelandang 31 tahun tersebut.
Usai laga itu, Atletico ditunggu lanjutan La Liga Primera dengan bertandang ke markas Eibar pada 01 Februari 2015.
Tentang kemenangan di Vicente Calderon, Luis Enrique, mengatakan hasil itu didapat karena timnya bisa mengatasi kondisi lapangan yang buruk dan membalas dengan cepat gol Fernando Torres.
Soal kondisi lapangan tidak oke sudah diinformasikan oleh Diego Simeone dalam konferensi pers sebelum laga. Pelatih asal Argentina itu menyebut rumput Vicente Calderon sudah panjang dan bakal menyulitkan umpan-umpan pendek khas The Catalans.
Meski bermain dengan kondisi lapangan tidak ideal, Barcelona pada akhirnya tetap meraih kemenangan. Lionel Messi dkk mengandalkan serangan balik cepat melalui umpan-umpan panjang dari tengah lapangan. Serangan balik inilah yang berujung terciptanya dua gol Neymar.
“Tim saya jelas sekali bisa mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh lapangan. Kami punya kemampuan khusus pada lapangan yang membuat bola memantul seperti kelinci,” ungkap Enrique usai pertandingan.
“Mereka (Atletico) tim yang luar biasa. Simeone melakukan pekerjaan yang hebat, memenangi gelar dengan luar biasa. Tapi kali ini kami mendapat keuntungan dari penampilan oke kami,” lanjut dia di Football Espana.
Terkait laga sengit dan panas yang utamanya terjadi di babak pertama, Enrique menyebut Barca sudah memprediksikan hal tersebut. Satu hal yang tidak terprediksi adalah gol cepat Fernando Torres, yang bisa dibalas dalam kurun delapan menit.
“Kami sangat mendominasi penguasaan bola karena lawan bermain dalam jumlah yang sedikit di babak kedua. Kami memprediksikan pertandingan seperti itu, tapi sulit untuk melakukan counter terhadap tim seperti ini, terutama setelah apa yang terjadi di menit pertama,” terang Enrique.