Manajer Manchester United, Louis van Gaal, dengan nada berang, menyebut bahwa pemainnya sudah lupa bagaimana mencetak gol lagi, usai dikalahkan Swansea City, dua gol berbanding satu gol, di Liberty Stadium, Sabtu malam, 21 Februari 2015, dalam lanjutan pekan kedua puluh enam Premier League.
Selain kesal dengan kekalahan itu, van Gaal juga memberikan kritik terhadap permainan timnya yang belum punya keseimbangan.
Dengan nada kesal usai laga, kepada “Sky Sports,” van Gaal, berkata bahwa ia ‘terkagum-kagum’ dengan kekalahan Setan Merah dari Swansea City dan berkata bahwa anak-anak asuhnya tidak menujukkan kreatifiitas yang cukup untuk menang.
“Tidak,” ujar van Gaal secara cepat ketika ia ditanyai wartawan apakah Swansea pemenang yang pantas.
“Selalu menimbulkan frustrasi jika Anda menguasai pertandingan namun kemudian kalah. Kekecewaan Anda akan selalu lebih besar. Pemain kami tidak cukup pintar untuk bikin gol. Mereka mungkin sudah lupa untuk mengkreasikannya”
Mantan pelatih tim nasional Belanda itu pun kemudian menyatakan bahwa anak-anak asuhnya menciptakan peluang “setiap dua menit sekali” meski data menunjukkan bahwa tembakan tepat sasaran mereka selama sembilan puluh menit hanya tiga, sementara Swansea enam.
Ketika ditanyai mengapa akhirnya Setan Merah menenggak kekalahan, ia berkata “karena kami tidak mencetak gol dari sekian banyak peluang yang bisa kami ciptakan.”
“Di babak pertama, saya pikir pertandingan berjalan imbang. Saya menghitung peluang kami dan Swansea berjumlah sama.
“Lalu ada dua gol, satu Swansea dan satu untuk kami, jadi terlihat tidak ada perbedaan jauh. Namun di babak kedua ada perbedaan besar.”
“Saya kira Swansea hanya memiliki peluang di awal-awal babak kedua dan setelah itu kami menguasai pertandingan.”
“Kami menciptakan peluang setiap dua menit, namun kami tidak efektif.”
“Lalu dalam satu serangan balik, dengan tembakan yang terdefleksi, padahal Gomis berada posisi offside, terjadilah gol. Anda tidak senang karena Anda tidak beruntung.”
Van Gaal kemudian memuji penampilan anak-anak asuhannya yang praktis bermain dengan sepuluh orang karena Robin van Persie tidak bisa berlari lagi karena mengalami cedera.
Kekalahan ini tidak membuat van Gaal menimpakan kesalahan kepada salah seorang pemain. Ia mengaku harus menganalisis pertandingan tersebut untuk melihat pemain yang bermain di bawah performa.
“Anda harus melihat slow motion pertandingan tersebut untuk melihat pemain mana yang bermain tidak efektif,” katanya.
Kekalahan dari Swansea ini membuat United turun ke peringkat empat klasemen Liga Primer Inggris dengan Arsenal naik ke posisi tiga setelah menang atas Crystal Palace.
Peringkat United bisa turun lagi jika Southampton menang atas tamunya Liverpool pada laga hari Minggu malam WIB, 22 Februari 2015.
Sementara itu, mantan kapten Manchester United, Gary Neville, mengatakan kepada para pendukung klub Old Trafford tersebut untuk bisa meninggalkan romantisme era Sir Alex Ferguson dan mulai mengerti tentang filosofi konservatif yang dipraktikkan pelatih Belanda, Louis van Gaal.
Dengan kekalahan atas Swansea ini, van Gaal harua merivisi kembali befrbagai formasi permainan yang pernah ia tawarkan di awal musim.
Van Gaal sempat percaya diri timnya bisa bermain ofensif dengan permainan yang menghibur. Namun, ketika United kalah dari tim-tim papan bawah, van Gaal menyadari bahwa timnya hanya mampu bermain ofensif selama enam puluh menit, tapi keropos di belakang pada tiga puluh menit terakhir.
Hal itu memaksanya mengubah formasi.
Namun, tetap saja United belum menampilkan performa terbaik. Van Gaal pun mengakuinya. Menurutnya, saat ini timnya belum memiliki keseimbangan yang dia inginkan.
“Ya, tentu saja kami bisa bermain lebih baik. Saya sedang mencari keseimbangan yang tepat dan saya bisa melihat sebuah tim yang sedang mencari keseimbangan juga,” ujarnya kepada MUTV.
“Keseimbangannya belum cukup bagus, tidak buat saya, buat pemain, ataupun buat pemain.”
“Kami harus memperbaiki penampilan dan kami sedang dalam proses ke sana. Meski demikian, kami sukses memenangi banyak pertandingan. Dalam 19 laga, kami hanya kalah satu kali.”
“Itu bukan catatan yang buruk buat tim yang sedang berada dalam proses.”
Baru-baru ini, Van Gaal juga mengakui bahwa timnya memiliki terlalu banyak pemain kreatif. Oleh karenanya, dia akan membeli gelandang yang bisa memberikan keseimbangan di lini tengah pada bursa transfer musim panas.