Tidak hanya pertaruhan riil antara dua tim, Manchester United dan Arsenal, di laga semi “final” Piala FA, Selasa dinihari WIB, 10 Maret 2015, yang bergejolak di Inggris, pasar taruhan hampir semua rumah judi dunia juga ramai dengan hitung-hitungan “rate” yang menggelontor uang penjudi.
Laga prematur “final” antara dua klub elit Premier League ini memiliki “rate” yang sama di antara para petaruh.
Menurut rumah judi terkenal “bwin” yang bermarkas di Swiss, para petaruh meletkkan uangnya dalam porsi yang sama untuk menjagokan Manchester United dan Arsenal.
“Posisinya imbang,” rilis rumah judi paling terkenal di dunia itu.
Tak hanya rumah judi, media global, menempatkan posisi keduanya juga sama. Laga seru, seperti ditulis “Daily Mail,” 09 Maret 2015, akan tersaji di perempat final Piala FA, Selasa dini hari WIB.
Dua raksasa Premier League, Manchester United akan berhadapan dengan Arsenal di Old Trafford.
Laga ini bisa dibilang sebagai ‘final dini’ sebelum final sesungguhnya di Wembley.
Kedua tim sedang dalam performa terbaiknya, dan saling bersaing ketat di ajang Premier League. Arsenal saat ini menempati posisi ketiga di klasemen sementara dengan 54 poin atau unggul satu angka dari MU.
“Ini adalah laga antara dua tim yang terdiri dari 11 pemain. United dan Arsenal menempati urutan ketiga dan keempat di liga, jadi ini seperti final. Saya kira demikian,” kata manajer MU, Louis Van Gaal, kepada MUTV.
Van Gaal menilai MU lebih sedikit diuntungkan karena bermain di hadapan publiknya sendiri pada partai ini. Pelatih asal Belanda ini pun berharap laga berlangsung menarik, dan pastinya Setan Merah keluar sebagai pemenang.
“Kami memiliki dukungan dari fans kami namun Arsenal pastinya juga bakal mendapat banyak dukungan. Ini adalah laga besar yang melibatkan dua tim bagus. Saya harap kami bisa menghadirkan laga yang fantastis untuk fans,” ujarnya.
Bukan hanya posisi klasemen di liga saja yang bisa membuat laga ini layak disebut ‘final dini’. Kedua tim juga tercatat sebagai pengoleksi gelar terbanyak di Piala FA. MU dan Arsenal sama-sama sudah mengoleksi 11 trofi.
Piala FA merupakan kesempatan terakhir bagi MU dan Arsenal untuk meraih trofi musim ini. Setan Merah yang tak tampil di Piala FA sudah tersingkir dari Piala Liga dan sulit menjadi juara di Premier League.
Sementara itu, Arsenal memang masih berpartisipasi di Liga Champions. Namun, peluang The Gunners untuk lolos ke perempat final sangat tipis, usai takluk 1-3 dari AS Monaco di leg 1 di Emirates.
Bagi Arsenal, trofi Piala FA sangat penting. Menyandang status sebagai juara bertahan, The Gunners tak ingin dipermalukan oleh Setan Merah.
“Ini adalah kompetisi yang berbeda. Kami memenangi Piala FA tahun lalu dan tentu saja, kami ingin mempertahankannya,” kata manajer Arsenal, Arsene Wenger, sebagaimana dilansir Daily Star, Jumat 6 Maret 2015.
“Kompetisi ini penting bagi kami dan kami menginginkan hasil positif. Saya pikir, ini sama sekali tak ada hubungannya dengan Premier League. Ini berhubungan dengan momentum dan hasrat untuk menang,” sambung manajer asal Prancis yang memiliki julukan The Professor itu.
Arsenal ternyata memiliki rekor buruk setiap tampil di Old Trafford. Sejak September 2006 silam, Arsenal belum pernah menang lagi di kandang Setan Merah. Terakhir mereka mempermalukan MU lewat gol tunggal Emmanuel Adebayor.
Terkait hal ini, Wenger menilai timnya tak terlalu memikirkan hasil di masa lampau. Dia berharap The Gunners tetap fokus dan percaya diri dengan kemampuan saat ini.
“Saya tidak percaya dengan sejarah. Yang saya yakini hanyalah penampilan tim saat ini. Kami selalu bermain bagus ketika di luar kandang,” kata Wenger.
“Ukuran lapangan sama di mana-mana. Itu hanya tergantung pada usaha kita untuk meraih kemenangan,” lanjutnya menambahkan seperti dikutip Tribalfootball.
Ternyata, bukan cuma di Old Trafford, Arsenal punya rekor buruk melawan MU. Dari sepuluh laga terakhir, The Gunners hanya mampu sekali menaklukkan setan Merah.
Di pertemuan pertama musim ini, MU sukses mengalahkan Arsenal dalam lanjutan Premier League di Emirates. Dua gol MU dicetak lewat bunuh di Kieran Gibbs dan Wayne Rooney. The Gunners hanya bisa membalas lewat gol Olivier Giroud.
Yang pasti, Arsenal harus berusaha ekstra keras untuk menaklukkan MU. Apalagi gelandang MU, Marouane Fellaini bertekad tak ingin laga berakhir imbang dan memaksa partai ulangan di Emirates.
“Ini akan menjadi tantangan besar. Senin adalah pertandingan berat. Kami harus memenangkan ini dalam satu pertandingan, karena bermain di markas Arsenal akan sulit,” ucap Fellaini.
Salah satu saksi hidup persaingan panjang kedua tim ini adalah Arsene Wenger. Pelatih asal Prancis tersebut masih aktif sebagai manajer Arsenal sejak era 1990-an hingga saat ini.
Namun dari sekian banyak pertemuan kedua tim yang sudah dia lakoni, maka momen yang paling berkesan buat Wenger?
Ternyata momen yang paling dikenang Wenger adalah insiden yang terjadi pada pertemuan dua belas tahun silam
“Momen yang paling berkesan? Tentu saja insiden yang terkenal dengan penalti Van Nistelrooy,” kata Wenger dalam sebuah wawancara seperti dilansir Tribal Football, Senin, 09 Maret 2015.
Momen itu terjadi saat kedua tim bertarung di ajang Premier League pada 21 September 2003 di Old Trafford. Laga yang berakhir imbang 0-0 itu dijuluki Battle of Old Trafford karena berlangsung sengit dan keras.
Saat itu, MU mendapat hadiah penalti di penghujung laga dan Ruud van Nistelrooy ditunjuk sebagai eksektor. Namun bola sepakannya hanya membentur keras mistar gawang dan tidak membuahkan gol.
Sejak sebelum eksekusi penalti hingga penalti, Ruud van Nistelrooy sudah menjadi sasaran bullying para pemain The Gunners. Sebab pemain asal Belanda itu dianggap kerap melakukan diving di sepanjang laga.
sumber : mutv, dailymail dan mirror