“Les Parisiens,” klub Parc des Princes, tidak akan mengulang kesalahan yang sama, ketika dikalahkan Chelsea pada laga “knock-out,” enam belas besar Liga Champions di Stamford Bridge, musim lalu, dan mengirim pesan ancaman ketika mereka kembali lagi berlaga di kandang “The Blues” lewat pertandingan agresif.
Musim lalu mimpi Paris St-Germain melaju di Liga Champions dihadang Chelsea di Stamford Bridge.
Laga “ midweek,” pertengahan pekan, Kamis dinihari WIB, 12 Maret 2015, Les Parisiens diminta main menyerang demi meraih tiket lolos.
PSG. Seperti dikatakan Laurent Balnc, sang pelatih, tidak akan bermain bertahan dan tampil menyerang demi mendapat gol, karena taruhannya adalah tiket ke perempatfinal Liga Champions.
“Tim kami berbeda dibanding musim lalu. Mungkin lebih baik. Dan kami bisa berkaca pada pengalaman musim lalu.”
“ Kami tidak punya pilihan, kami harus menyerang. Musim lalu, kami harus bertahan di sana dan kami memilih menunggu laga secepatnya tuntas. Mungkin itu yang membuat kami tersingkir,” ujar gelandang PSG, Marco Verratti, di Soccernet.
“Kami tidak boleh membuat diri kami terlalu tertekan. Semua pemain punya cara masing-masing mempersiapkan diri untuk laga ini. Sampai saat ini, kami memilih untuk tidak terlalu memikirkannya.”
“ Kami tahu sebelum hari pertandingan, pasti para pemain akan memikirkannya. Kami harus tenang saat bermain di sana tanpa menihilkan tekanan yang ada,” sambungnya.
“Memang Chelsea lebih kuat ketimbang musim lalu. Klub itu sangat aktif di bursa transfer dan membeli beberapa pemain hebat, seperti Cesc Fabregas. Tapi bagi kami, inilah pertandingan yang kami impi-impikan. Akan sangat menguras emosi, tekanan hebat di laga ini. Kami berharap kamilah yang lolos,” ujarnya.
Melihat hasil leg pertama, Chelsea bisa main aman di Stamford Bridge demi mendapat tiket lolos. David Luiz mewanti-wanti Paris St-Germain agar mewaspadai taktik ‘parkir bus’ Jose Mourinho yang bisa “memukul” balik Les Parisiens.
Setelah berhasil mengimbangi PSG satu gol berbanding satu beberapa pekan lalu, Chelsea dalam posisi yang diuntungkan saat gantian menjamu juara Ligue 1 itu di Stamford Bridge, Kamis dinihari WIB besok.
Sebab hasil imbang tanpa gol saja sudah cukup untuk meloloskan klub London Barat itu ke perempatfinal.
Dengan kecenderungan Mourinho yang kerap bermain bertahan total dan melakukan serangan balik, bakal ada kemungkinan Chelsea bakal memaksakan skor tanpa gol, atau kosong berbanding kosong.
Apalagi sejak akhir Januari lalu, Chelsea tak pernah bikin lebih dari dua gol dalam satu pertandingan.
Hal ini pun diwaspadai betul oleh bek PSG, David Luiz, yang tentu mengenal gaya Mourinho dalam menerapkan taktik karena musim lalu bermain untuk Chelsea. Jika saja PSG tak berhati-hati dan keasyikan menyerang, maka strategi serangan balik Chelsea justru akan balik “menggigit” mereka.
“Aku tahu bagaimana persiapan Jose untuk laga ini, dia akan mengatakan kepada para pemainnya untuk main sabar dan menghentak lewat serangan balik,” ujar Luiz seperti dikutip Mirror.
“Dia tahu bahwa kami harus bikin gol dan mereka tidak, aku tahu ini adalah taktiknya. Kami harus hati-hati karena aku tahu Chelsea punya kemampuan untuk menyerang kami lewat counter attack, tapi mereka pun harus hati-hati,” sambungnya.
“Tentu akan sangat berbahaya jika mereka hanya menunggu dan bertahan melawan Zlatan, Cavani, dan Lavezzi. Jadi tidak hanya kami yang harus berhati-hati,” tutupnya.
Di Parc des Princes beberapa pekan lalu, Thibaut Courtois sudah bikin frustrasi Zlatan Ibrahimovic. Hal yang sama ingin Courtois lakukan di Stamford Bridge besok sekaligus membawa Chelsea lolos.
Di leg pertama babak 16 besar Liga Champions yang dihelat di kandang Paris St-Germain, Chelsea berhasil membuat para pemain tuan rumah frustrasi. Bahkan mereka sempat unggul duluan lewat gol Branislav Ivanovic sebelum disamakan Edinson Cavani di babak kedua.
Tengok saja catatan Soccernet di mana PSG bikin 14 tembakan dengan tujuh on goal, sementara Chelsea hanya bikin dua dengan satu yang tepat sasaran. Dari tujuh tembakan tepat sasaran itu, lima di antaranya mentah di tangan Courtois dan satu menerpa gawang.
Courtois sendiri memang bak tembok tebal untuk PSG ketika beberapa kali dia mampu menyelamatkan peluang dari trio Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, dan terutama Ibra di mana tembakan striker Swedia itu di menit-menit akhir ditepis Courtois.
Sebagai orang terakhir setelah barisan belakang Chelsea, Courtois pun siap mengulangi performanya okenya seperti di leg pertama dan tentunya bikin Ibra frustrasi kembali.
“Tidak, aku tidak takut. Aku melawannya tiga pekan lalu, dan aku bermain baik. Aku berharap bisa menghentikannya lagi hari Rabu besok. Aku tahu dia adalah striker hebat, dan selalu sulit untuk menghentikannya, tapi kami harus melakukan itu jika ingin lolos,” tutur Courtois.
“Kami sangat percaya diri, tapi kami tahu laga ini akan berjalan sulit. Paris akan datang untuk bikin gol. Ini akan jadi laga yang rumit. Kami sudah siap dan kami berharap bisa memberi kemenangan untuk fans kami. Kami harus menjalankan taktik pelatih dengan baik.,” lanjut kiper utama Chelsea itu.
“Kami harus bertahan dengan baik, tapi kami tidak boleh hanya mengincar skor tanpa gol karena jika kami kebobolan, maka Paris akan lolos dengan kemenangan Kami harus memanfaatkan kelebihan kami dengan coba mencetak banyak gol dan menang,” demikian dia.
sumber : mirror, daily mail dan sky sport