Lima laga berat Premier League selama Maret hingga April 2015 akan menyertai perjalanan Manchester United untuk menentukan posisinya di zona Champions, yang dimulai dari pertandingan kandang melawan Tottenhamp Hotspur, 15 Maret 2015, yang kemudian dilanjut pekan berikutnya melawan Liverpool di Anfield.
Tiga laga lainnya, dua diantaranya laga kandang, United akan menghadapi Aston Villa, Manchester City dan Chelsea.
Laga-laga krusial ini membuat Manchester United tak memiliki waktu untuk meratapi apa pun hasil dari setiap laga.
Bahkan tim Old Trafford ini harus menyingkirkan kepedihan setelahsetelah tersingkir dari Piala FA oleh Arsenal di perdelapan final
MU tersingkir dari Piala FA dengan cara yang amat menyakitkan. The Red Devils dikalahkan Arsenal satu gol berbanding dua di depan publik sendiri, di Old Trafford pada 10 Maret 2015 lalu.
Tak cuma itu, gol kemenangan Arsenal diceploskan Danny Welbeck yang dilego MU ke Arsenal musim panas lalu.
Dalam kondisi terluka itu, MU akan mendapatkan ujian lanjutan di Premier League. Bukan cuma satu, tapi lima laga beruntun pada Maret dan April ini.
Pertama-tama, MU akan diuji dua tim yang jadi pesaing utama berebut empat besar Spur dan The Reds.
Menilik posisi di papan klasemen, baik Spurs ataupun Liverpool, akan memberikan perlawanan sengit. Dua tim itu juga sudah makin dekat ke peringkat empat papan klasemen.
Ya, MU yang ada di peringkat keempat dan koleksi lima puluh tiga poin hanya terpaut dua poin dengan Liverpool yang ada di posisi kelima. Spurs yang mengisi peringkat keenam juga hanya berjarak tiga poin dari MU.
Setelah itu, MU dijadwalkan berjumpa dengan Aston Villa di Old Trafford. Dua laga lain di bulan April akan jadi ujian sesungguhnya buat Van Gaal. MU dijadwalkan berjumpa dengan manchester City dan Chelsea pada 12 April dan 18 April.
Berkaca pada hasil putaran pertama, MU kesulitan untuk meraup poin penuh atas lawan-lawannya itu. MU hanya meraup satu kemenangan, yakni menang 3-1 atas Liverpool.
Tapi, belakangan ini The Reds menunjukkan laju yang oke. Tapi, MU tak pernah menang atas empat tim lain. MU ditahan imbang Spurs dan Villa pada putaran pertama lalu.
MU juga hanya imbang dari Chelsea dan malah kalah dari City di putaran pertama musim ini.
Komentataor dan mantan pemain MU Phil Neville mengingatkan agar MU tak berkutat dengan hasil buruk itu dan segera bangkit.
“Ini periode yang rumit buat United. Ini akan jadi dua bulan yang masif bagi mereka menjelang berakhirnya kompetisi,” ucap Neville.
Sementara itu, dampak kekalahan Manchester United atas Arsenal di Piala FA menyebabkan hubungan Louis van Gaal dengan para suporter dei Old Trafford semakin memburuk.
Mantan penyerang Liverpool, Stan Collymore, mengklaim bahwa si Meneer gagal lantaran ngotot menerapkan filosofi permainannya.
Seperti diketahui, sejak resmi mengambil alih kursi kepelatihan United musim panas ini, Van Gaal sekaligus membawa perubahan besar dalam skema permainan Setan Merah. Mantan pelatih Timnas Belanda itu langsung mengubah formasi pasukannya menjadi tiga-lima-dua.
Perubahan tersebut nyatanya tak berjalan mulus, mengingat di beberapa pertandingan awal musim United kerap mendapat hasil minor.
Hal tersebut diyakini, akibat proses transisi yang terbilang sangat cepat dan belum cocok dengan para pemain.
Desakan agar The Red Devils kembali memakai formasi lawas empat-empat-dua sempat disuarakan oleh pendukung United beberapa bulan yang lalu. Namun, justru Van Gaal tampak enggan kembali menerapkan strategi tersebut.
Pelatih sarat pengalaman itu lebih memilih untuk membuat United bisa menguasai bola secara penuh, seperti ketika ia membesut Ajax Amsterdam dan Barcelona. Namun, hal itu ditentang fans Setan Merah yang menginginkan tim kesayangannya terus menyerang.
“Filosofi Van Gaal dibangun berdasarkan cara bermain Ajax dan Barcelona, yang memfokuskan pada penguasaan bola. Cara ini bertentangan dengan cara main yang selalu diterapkan United sebelumnya, yang terus melakukan serangan.”
“Para suporter terlihat terus mendesaknya, namun ia tetap pada pendiriannya,” kata Collymore kepada TalkSPORT, Rabu, 11 Maret 2015.
“Saya tidak tahu, apakah Van Gaal akan mengubah cara main United seperti yang diinginkan para fans. Apabila ia tetap keras kepala, lambat laun hubungannya dengan suporter akan semakin memburuk,” tambahnya.
sumber : talk sport, daily mail dan soccerway