close
Nuganomics

Emas Global Alami Kelesuan Panjang

Perdagangan emas di Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Kamis pagi WIB, 12 Maret 2015, atau Rabu sore waktu setempat, jatuh lagi karena penguatan dolar Amerika Serikat. Nilai tukar dolar terus melakukan reli panjang dengan menguat ke level tertinggi dalam sebelas tahun terakhir.

Akibat penguatan dollar ini harga emas terus mengalami tekanan dan dampaknya terasa pada perdagangan emas domestik, terutama yang dikendalikan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam.

Hari ini Kamis, 12 Maret 2015, harag emas batangan yang dijual Antam mengalami stagnan selama tiga hari berturut-turut pada angka Rp 543.000 per gram

Seperti di kutip “nuga” dari kantor berita Cina, “Xinhua,” Kamis pagi , kontrak emas untuk pengiriman April turun US$ 9,5 sehingga menetap di level US$ 1.150,50 per ons.

Harga emas memang terus tertekan karena menguatan indeks dolar AS.

Kemarin, Indeks mata uang Negara Paman Sam tersebut naik menjadi 99,86, mendekati level tertinggi dalam sebelas tahun terakhir.

Harga emas dan nilai tukar dolar AS selama ini selalu bergerak berlawanan awah. Ketika dolar AS menguat maka harga emas turun dan sebaliknya ketika dolar AS melemah maka harga emas akan naik.

Analis dan investor terus berspekulasi mengenai langkah yang akan diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserved atau The Fed dalam pertemuan yang akan dilakukan pada minggu depan.

Sebagian melihat bahwa The Fed akan mengeluarkan kata ‘pasien’ dalam pernyataan yang akan mereka keluarkan.

Jika hal tersebut terjadi maka kemungkinan besar suku bunga acuan akan mengalami kenaikan. Waktu yang akan dipilih oleh The Fed untuk menaikkan suku bunga kemungkinan besar adalah awal Juni.

Sampai saat ini, data-data ekonomi Amerika terus menunjukkan perbaikan. Inflasi telah menunjukkan kenaikan dan yang paling penting adalah data tenaga kerja. Jika angka pengangguran terus mengalami penurunan maka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga semakin besar.

Saat ini, sampai menunggu pertemuan yang akan dilakukan pada 17-18 Maret 2015, seluruh pejabat The Fed sebisa mungkin dilarang untuk memberikan pernyataan keluar karena bisa menimbulkan aksi spekulasi.

Menurut “bloomberg” harga emas kembali jatuh ke level USD 1150 per troy ounce karena dolar menguasai pasar dengan terus menguat sehingga menempatkan tekanan jual pada harga logam emas.

Harga saham bergerak naik tipis setelah mengalami tekanan pada hari Selasa. Indeks Dow Jones membukukan kerugian terbesar dengan jatuh lebih dari 300 poin dan memusnahkan pergerakan keuntungan tahunan.

Volatilitas pergerakan di pasar saham sebagian besar disebabkan oleh ekspektasi kenaikan bahwa Fed akan memulai kenaikan suku bunga pertama kali sejak Juni 2006.

Tingkat suku bunga The Fed telah berada di level nol persen selama lebih dari enam 6 tahun dan tidak naik selama hampir sembilan tahun.

Meskipun kebijakan moneter yang super akomodatif dalam upaya untuk menangkal risiko pertumbuhan dan tekanan deflasi, ekonomi AS masih bergerak sedikit lamban dengan kecepatan yang moderat.

Sekitar sepertiga dari semua obligasi pemerintah zona Eropa berada dalam hasil negatif, sedangkan hasil positif pada US Treasuries tampak lebih menarik. Jelas, kebutuhan dolar untuk membeli surat utang, telah memberikan kontribusi terhadap kenaikan greenback.

Jika the Fed menciptakan diferensial suku bunga dengan menaikkan suku, maka proses uptrend dalam dolar akan membuat ekspor AS semakin lebih mahal untuk pembeli di luar negeri.

Maka efek penurunan penjualan dan persediaan mungkin akan terbangun dan sudah barang tentu pabrik akan memulai memotong tenaga kerja.

Impor yang lebih murah dan ekspor yang lebih mahal, juga akan menyebabkan defisit perdagangan yang akan memburuk lebih lanjut.

Jadi apa yang akan Fed harapkan untuk menaikkan suku bunga? Padahal pasar sedang membayangkan dan menginginkan kredibilitas.

Bagaimana dengna emas di domestik ?

Hari ini, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tidak berubah dibandingkan perdagangan kemarin. Namun harga pembelian kembali (buyback) masih mampu menguat.

Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Kamis, 12 Maret 2015, harga emas Antam tercatat Rp 543.000 per gram. Tidak berubah dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara harga buyback naik dari Rp 485.000 per gram menjadi Rp 486.000 per gram.

Sementara itu untuk emas dua gram Antam membanderolnya Rp1.046.000 atau Rp523.000 per gram. Pecahan 2,5 gram dijual Rp1.297.500 per bar, dengan harga per gram Rp519.000. Emas tiga gram dihargai Rp1.551.000 per bar, dengan harga per gram Rp517.000.

Emas ukuran 4 gram dijual Rp2.056.000 per bar, dengan harga per gram Rp514.000. Emas 5 gram dibanderol Rp2.570.000 per bar atau Rp514.000 per gram. Emas 10 gram dijual Rp5.090.000 per bar atau Rp509.000 per gram. Emas 25 gram dijual Rp12.650.000 atau Rp509.000 per gram. Emas 50 gram Rp24.400.000 per bar atau Rp508.000 per gram.

Sementara emas ukuran 100 gram dibanderol Rp50.450.000 per bar atau Rp504.500 per gram. Emas 250 gram Rp126.000.000 atau Rp504 juta per gram. Lalu emas ukuran 500 gram dijual Rp251.800.000 atau Rp503.600 per gram.

sumber : logam mulia.com, reuter dan bloomberg

Tags : slide