Southampton gagal menghentikan laju rekor tak terkalahkan Chelsea ketika datang ke Stamford Bridge, Minggu malam WIB, 15 Maret 2015, dan hanya menghasilkan laga imbang, satu gol berbanding satu gol, di pekan kedua puluh sembilan Liga Primer.
Kegagalan Southampton ini juga merupakan “tragedi” bagi Chelsea karena mereka gagal meraih momentum usai disingkirkan Paris Saint-Germain di ajang Liga Champions, yang sekaligus mendekatkan jarak poinnya dengan Arsenal di posisi “runner up” dengan dua angka.
Hasil seri ini juga menyebabkan perburuan trofi Premier League kini memanas di antara tiga tim papan atas, Chelsea, Arsenal dan Manchester City. Ketiganya berada dalam cakupan persaingan sengit dengan selisih angka yang makin tipis.
Di belakang ketiga tim ini ada Manchester United yang makin oke usai menaklukkan Tottenhamp Hotspur dalam laga sangat brilian di Old Trafford, Minggu malam WIB, yang menghasilkan kemenangan telak tiga gol tanpa balas.
Dalam laga di Stamford Bridge, Minggu malam WIB, ‘Si Biru’ kelihatan kurang garang dan Southampton berhasil memanfaatkannya.
Chelsea jadi satu-satunya tim yang belum pernah kalah di kandang musim ini di antara peserta empat liga di Inggris, Premier League hingga League Two.
Wajar jika The Blues memuncaki klasemen dengan keunggulan lima poin di atas Manchester City di posisi kedua.
Southampton dalam laga itu berkeinginan untuk bisa mencuri angka demi menaikkan posisi mereka dari urutan ketujuh klasemen plus memelihara kans main di Eropa musim depan.
Manajer Chelsea Jose Mourinho, usai laga terlihat gregetan sembari mencibirkanlidahnya pertanda tak puas timnya cuma bermain imbang kontra Southampton.
Tapi dia bisa merasa senang karena The Blues masih unggul enam poin dari Manchester City.
Chelsea hanya meraih satu poin kala menjamu Soton di Stamford Bridge, Minggu malam WIB.
Unggul lebih dahulu lewat Diego Costa, tak selang lama tim tamu menyamakan kedudukan melalui penalti Dusan Tadic.
Costa dkk. secara keseluruhan tampil lebih dominan. Mereka unggul penguasaan bola dan juga lebih banyak bikin ancaman.
Maka wajar rasanya jika Mourinho merasa kecewa dengan satu poin yang diraih.
Meski begitu, fakta bahwa mereka kini unggul enam poin dari City di posisi dua klasemen Premier League dengan menyimpan satu laga cukup menyenangkan manajer asal Portugal itu.
“Saya tak senang dengan hasil ini tapi saya senang dengan situasinya, keunggulan enam poin. Meski mengetahui bahwa mendapatkan satu poin akan memberikan keunggulan enam angka, kami tetap bermain untuk menang di 15 menit terakhir pertandingan,” kata Mourinho dikutip Soccerway.
“Kami memulai dengan baik, tapi penalti mengubah sisa babak pertama. Kami berhenti bermain dan membuat sejumlah kesalahan.”
“Saat Ramires masuk, kami mematikan serangan bali mereka dan benar-benar mengontrol permainan. Kami sebelumnya unggul lima poin dan sekarang kami punya keunggulan enam poin dengan satu laga lebih sedikit,” tandas pria 52 tahun ini.
Bagi Southampton satu angka yang dibawa pulang sudah memuaskan sang manajer Ronald Koeman.
Hasil ini mengulang hasil yang sama ketika Chelsea bertandang ke markas Southampton pada awal musim.
“Selalu sulit mendapatkan hasil bagus melawan Chelsea. Babak kedua sedikit berbeda dari babak pertama,” ucap Koeman di BBC Sport.
“Separuh laga kami memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Di babak kedua, kami sulit mendapatkan bola.”
“Untuk memperoleh hasil bagus melawan Chelsea Anda juga membutuhkan keberuntungan,” sambung pria Belanda ini.
“Kami membutuhkan seorang kiper hebat dan kami sudah mendapatkannya pada hari ini. Tadi memang pantas diberikan penalti dan wasit membuat keputusan bagus di momen itu,” tambah Koeman.
Tentang posisi timnya yang masih berada di puncak, Jose Mourinho menganggap Arsenal kini menjadi rival timnya dalam perebutan titel juara.
Bertanding di Stamford Bridge, The Blues gagal memuaskan pendukungnya. Keunggulan yang diciptakan Diego Costa disamakan oleh penalti Dusan Tadic yang mana skor imbang bertahan sampai pertandingan berakhir.
Sementara itu, The Gunners berhasil memenangi delapan dari sembilan laga Premier League terakhir dan akan menjamu Chelsea pada 26 April nanti.
“Tentu saja Arsenal rival kami karena mereka hanya terpaut dua poin dari Chelsea. Bahkan jika mereka memiliki satu laga lebih sedikit daripada Chelsea,” ucap Mourinho di Guardian.
“Saya selalu berpikir kami lebih baik daripada mereka dalam hal laju secara keseluruhan tapi saya pikir kedua tim itu, City dan Arsenal, berada dalam persaingan titel juara.”
Saat ditanya apakah Arsenal kini memiliki ancaman yang lebih serius dengan penampilan okenya belakangan ini, Mourinho menjawab: “Momentum mana? Kekalahan dari Monaco atau kemenangan atas West Ham? Itu terganting pada momentum.”