close
Nuganomics

Emas Menguat Walaupun Naik Merangkak

Harga emas di pasar global menunjukkan tren menguat bersamaan dengan pernyataan Janet Yellen, Ketua The Fed, tentang dollar, dan bersamaan dengan itu, harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, hari ini, Selasa, 24 Maret 2015, juga menguat walau pun dalam posisi merangkak.

Seperti dikutip “nuga” dari situs resmi Logam Mulia Antam, Selasa pagi, harga emas Antam tercatat Rp 544.000 per gram. Naik sebesar Rp 1.000 per gram dibandingkan hari sebelumnya yaitu Rp 543.000 per gram.

Sementara harga buyback juga naik dari Rp 486.000 per gram menjadi Rp 488.000 per gram.
Antam menjual emas dari ukuran satu gram hingga 500 gram.

Hingga pukul 08.18 WIB, semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Dengan kenaikan itu harga emas Antam untuk seluruh pecahannya menyeseuaikan dengan harga baru. Untuk emas ukuran 500 gram Antan menjualnya dengan harga Rp 252.300.000, 250 gram Rp 126.250.000, 100 gram Rp 50.550.000, 50 gram Rp 25.300.000 dan 25 gram Rp 12.675.000.

Untuk ukuran yang lebih kecil, seperti 10 gram di jual Rp 5.100.000, 5 gram Rp 2.575.000, 4 gram Rp 2.060.000, 3 gram Rp 1.554.000, 2,5 gram Rp 1.300.000, 2 gram Rp 1.048.000 dan 1 gram Rp 544.000

Dalam perdagangan global, harga eEmas menguat pada hari Senin ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu, karena dolar memperpanjang pelemahannya ketika spekulasi yang meningkat bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga setidaknya hingga September.

Rebound emas dimulai setelah Fed mengumumkan kebijakan moneter pada pekan lalu. Harga Emas sempat jatuh merosot ke level terendah empat bulan sebelum Fed melakukan pertemuan pekan lalu karena kekhawatiran suku bunga AS akan naik lebih tinggi.

Dolar yang bergerak lemah dan kekhawatiran terus-menerus tentang Yunani telah mendorong harga logam emas.
Emas berjangka juga menguat selama empat sesi berturut-turut pada perdagangan awal pekan ini.

Kekhawatiran seputar masalah utang Yunani juga menjadi sentimen positif.

“Emas sedang didukung oleh kegelisahan di pasar Eropa seiring kekhawatiran tentang krisis utang Yunani.
Yunani kehabisan dana tunai dalam waktu cepat akan mempertinggi risiko Grexit,” kata Direktur GoldCore, Mark O’Bryne, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa 24 Maret 2015.

Saat pidato di depan komite parlemen Eropa, Presiden bank sentral Eropa Mario Draghi menuturkan, dialog antara Yunani dan kreditur perlu dipulihkan. Yunani harus sepenuhnya menghormati komitmen utang kepada seluruh kreditur.

Selain itu, harga emas juga mendapatkan dukungan dari tekanan dolar AS. Harga komoditas dalam dolar AS berbanding terbalik. Karena bergerak dalam dolar AS dapat mempengaruhi daya tarik komoditas bagi pemegang mata uang lainnya.

Di akhir pekan lalu, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan bahwa bank sentral harus menunggu sedikit lebih lama untuk menaikkan suku bunga dari kisaran nol karena ketidakpastian ekonomi.

Gagasan bahwa ekonomi AS akan terus pada bergerak dengan kecepatan moderat, telah mengalahkan estimasi pertumbuhan ekonomi Eropa dan Jepang yang disebabkan oleh perbedaan kebijakan moneter yang signifikan.

Penyesuaian pasar terhadap ekspektasi kenaikan telah mengambil beberapa tantangan pada dolar dan mendorong aksi rally short-covering yang cukup tajam pada mata uang euro.

Namun, potensi upside dalam mata uang tunggal mungkin akan terbatas oleh pesimisme bahwa Yunani akan dapat membuat kesepakatan dengan kreditur.

PM Yunani, Tsipras akan melakukan pertemuan dengan Kanselir Jerman Merkel. Kedua belah pihak mengatakan bahwa Yunani harus tinggal di Uni Eropa.

sumber :marketwatch, logam mulia.com dan reuter