Bagi manusia usia lanjut atau manula, menjaga memori untuk tidak jadi pelupa dan pikun amat penting. Sebab semakin bertambah usia, secara alami, memori mereka akan luntur.
Lantas bagaimana cara memelihara memori agar tetap top, atau paling tidak melambat tergerusnya?
Penelitian terakhir dari peneliti di Universitas Rush di Chicago, Amerika Serikat, menganjurkan kepada pemilik umur lanjut ini untuk meningkat aktivitas fisik atau olahraga rutin
Para peneliti itu menyebutkan kebiasaan ini akan membantu para lansia mengontrol kemampuan geraknya meski rentan derita kerusakan otak.
Para peneliti itu mengungkapkan, kerusakan di area kecil di otak para lansia terlihat saat tes MRI
Bagian ini disebut hyperitensities putih yang menjadi dasar penelitian ini.
Para ilmuwan menilai, tingginya derajat kerusakan ini dikaitkan dengan ketidakmampuan mereka bergerak, seperti misalnya berjalan.
Salah seorang penulis dan peneliti dari Rush University Medical Center di Chicago, Amerika, Debra A Fleischman yang memublikasikan penelitian ini dalam Jurnal American Academy of Neurology mengatakan, hasil temuan ini menggarisbawahi betapa pentingnya mendorong lansia agar lebih aktif seccara fisik demi mencegah masalah lanjutan dan meningkatkan kualitas kesehatan secara umum.
Rutin beraktivitas fisik, kata Debra seperti dikutip dari Zee News, Kamis, 26 Maret 2015, merupakan cara mudah dan murah agar otak tetap tokcer meski usia sudah menua.
Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan memori tidak hanya terjadi oleh usia lanjut, tapi bisa dimulai sejak dini
Memori merupakan hal yang penting karena menyimpan segala macam informasi. Berbagai hal akan dilakukan seseorang agar tetap bisa melindungi memorinya.
Situs “foxnews,” mengingatkan, jangan melewatkan asupan karbohidrat.
Bila Anda melewati asupan ini bisa membahayakan memori, karena sel-sel otak membutuhkan karbohidrat yang nantinya akan diubah oleh tubuh menjadi glukosa sebagai energi.
Makanya pilihlah biji-bijian utuh dan karbohidrat kompleks lain yang lambat dicerna sehingga memberikan aliran glukosa yang konsisten.
Studi dari Tufts University menemukan orang yang menghilangkan karbohidrat dalam menu makanannya cenderung lebih buruk dalam melakukan tugas yang berhubungan dengan memori.
Jangan pernah mengabaikan kegiatan fisik terutama olahraga. Kegiatan ini akan meningkatkan aliran darah, membawa oksigen yang sangat dibutuhkan dan glukosa sebagai bahan bakar.
Bahkan orang bisa belajar kosakata dua puluh persen persen lebih cepat jika dilakukan setelah melakukan latihan. Olahraga yang dilakukan tak perlu susah-susah, bisa dengan jalan santai, menari atau melakukan kickboxing ringan.
Studi dari University of California, Los Angeles menemukan menghabiskan waktu satu jam sehari untuk mencari sesuatu yang menarik di internet, seperti mencari tempat liburan, bisa merangsang bagian dari lobus frontal yang mengontrol memori jangka pendek.
“Rangkaian saraf akan terlibat dalam keterampilan pengambilan keputusan, visual-spatial dan verbal akan menjadi sangat aktif ketika Anda melakukan pencarian di internet,” ujar Dr Gary Small, penulis studi tersebut.
Studi lainnya yang dilakukan Universitas California di Los Angeles ini menemukan, kemampuan otak dari mereka yang menerapkan hidup sehat rata-rata memiliki kemampuan kognitif yang masih cemerlang.
Perilaku kesehatan pribadi dan persepsi mereka terhadap kemampuan memori yang dirasakannya
Fernando Torres-Gil, peneliti yang juga profesor di Universitas California mengatakan, mereka yang menerapkan gaya hidup sehat ditemukan tidak mengalami masalah dalam kualitas memorinya.
Mereka masih mampu menjalankan fungsi otaknya dengan baik. Lebih khusus lagi, sebuah perilaku hidup sehat menurunkan risiko lebih rendah hingga dua pulu satu persen.
Artinya, semakin banyak perilaku hidup sehat yang dijalankan, maka penurunan risiko masalah memori di otak juga lebih signifikan.
sumber : foxnews, huffingtonpost dan healthmeup