Velentino Rossi bukan hanya menginginkan satu gelar juara lagi, sebelum menyatakan pensiun, tapi “The Doctor” masih mampu untuk mendapatkan dua trofi di ajang MotoGP hingga ia betul-betul “out.”
Pendapat tentang masih tajirnya Rossi datang dari Kenny Roberts, legenda MotoGP, yang meyakini pembalap Movistar Yamaha itu, masih bertaji. Menurut dia, The Doctor bisa meraih lebih dari dua gelar lagi meski usianya kini tak lagi muda.
Rossi yang kini tercatat sebagai rider tertua di MotoGP, secara sensasional meraih kemenangan di balapan pembuka musim 2015 yang dihelat di Qatar.
Sempat tercecer ke peringkat sepuluh, Vale -sapaan akrab Rossi- akhirnya meraih podium tertinggi di Losail.
Rossi juga tampil impresif di GP Amerika pada akhir pekan lalu dengan meraih podium ketiga.
Pebalap asal Italia yang juga pernah berlaga di World Rally Championship ini pun memimpin klasemen sementara dengan empat puluh satu poin.
Hasil impresif di dua balapan awal musim 2015 itulah yang membuat Roberts tak ragu melontarkan pujian.
“Saya rasa Rossi masih bisa jauh lebih baik dari sekarang. Di Losail, kita seperti melihat classic Rossi. Saya sendiri yakin kalau saya bisa menjadi juara dunia pada usia setua dia Tapi saya tidak melakukannya karena saya merasa sudah cukup ketika berusia lebih muda “
“Usia sama sekali tidak berpengaruh, itu hanya omong kosong,” ujar Roberts, seperti dilansir Crash, Jumat, 17 April 2015.
Roberts pun memberi contoh pada dua sosok mantan bintang MotoGP, Troy Bayliss dan Max Biaggi, yang mampu meraih gelar World Superbike di usia yang lebih tua dari Rossi.
“Lihat saja Troy dan Max. Antusiasme membalap tidak bisa dilihat dari umur, itu kembali ke pribadi masing-masing. Kalau masih haus gelar, saya kira para pembalap tua bisa terus berjaya dan kompetitif,”ujarnya.
Setelah satu kemenangan dan satu finis ketiga dari dua balapan awal, rider Movistar Yamaha Valentino Rossi bersiap melaju pada balapan ketiga di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina.
Akhir pekan ini juara dunia tujuh kali kelas primer balap motor grand prix tersebut akan berusaha melanjutkan tren bagus itu saat melaju di MotoGP Argentina–tempat di mana dirinya finis keempat musim lalu.
“Aku senang menuju Argentina karena aku suka sirkuitnya. Kami harap tarmac-nya dalam kondisi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu karena lintasannya amat bagus,” kata Rossi di Crash.
“Ini juga bukan sebuah sirkuit yang buruk buat YZR-M1 kami, tapi pertama-tama kami akan beristirahat sejenak, dan kemudian berusaha fokus dan bersiap untuk balapan,” tuturnya.
Terhadap persaingan yang datang dari Rossi dan “duo” Ducati, Marc Marquez meyakini hal itu adalah sebuah kenyataan. Ia mengakui musim 2015 ini jauh lebih sulit.
Marc mengakui ada fakta berbeda harus dihadapinya di setiap seri yang sama pada musim ini. Ya, pembalap berjuluk Baby Alien ini terpaku di posisi tiga, dan tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen yakni Valentino Rossi.
“Saya tahu pada paruh pertama musim 2014 akan berakhir spesial, dan saya tahu betul kompetisi musim ini akan berbeda. Anda harus sabar. Anda tidak bisa memenangi setiap balapan. Anda tidak bisa berada di atas pada setiap seri,” kata Marquez, seperti dilansir Crash, Jumat, 17 April 2015.
“Hal yang terpenting adalah hasil akhir. Jika Anda ingin berada di atas, konsistensi adalah yang paling dibutuhkan. Jadi, kami akan mencoba berada di level yang bagus di setiap pekannya,” lanjutnya.
Marquez memulai musim ini dengan kesalahan tikungan pertama di Qatar, yang membuatnya harus bersusah payah finis di urutan lima. Namun, dia sudah menemukan ritme balap yang tepat seperti saat lomba di GP Americas.
“Seusai Qatar, kekhawatiran saya adalah untuk kembali kuat dan berada di klasemen. Sekarang, kami hanya berada lima poin dari Rossi,” tutupnya.
Marc Marquez menyebut jalannya musim ini akan berbeda dengan musim lalu. Rider Repsol Honda itu menyadari bahwa dirinya tak mungkin terus-terusan menang.
“Saya tahu bahwa bagian pertama tahun lalu sungguh spesial dan saya sudah memahami bahwa musim ini berbeda,” ujar Marquez seperti dikutip Crash.
“Anda harus sabar. Anda tak bisa memenangi setiap balapan. Anda tak bisa berada di puncak pada setiap balapan,” sambungnya.
“Yang paling penting adalah hasil akhir. Seperti yang sudah kita lihat pada masa lalu, jika Anda ingin berada di posisi teratas pada akhir musim, hal yang paling utama adalah konsistensi.”
“Jadi, kami akan berusaha untuk berada di level yang bagus pada setiap akhir pekan. Kalau tak memungkinkan untuk memenangi balapan, akan lebih baik kalau finis di podium,” tutur Marquez.
Marquez kini menempati posisi ketiga di klasemen pebalap dengan koleksi 36 poin dari dua seri. Dia terpaut lima poin dari Valentino Rossi yang berada di posisi pertama. Seri ketiga akan dilangsungkan di Argentina, Senin dinihari WIB, 20 April 2015 mendatang.
crash, motogp.com dan mcn