Aston Villa tak peduli dengan posisinya sebagai “underdog” di partai final Piala FA nantinya , kala menghadapi Arsenal, di Wembley, usai laga dramatis di semfinal mereka berhasil menggulingkan ambisi besar Liverpool lewat dua gol berbanding satu
Villa tampil impresif untuk meniadakan kado perpisahan Steven Gerrard dengan Liverpool.
Sebelumnya Liverpool menyiapkan hadiah ulang tahun sang gerrrard, tapi semuanya kandas oleh Aston Villa.
Gerrard sudah memutuskan untuk meninggalkan Liverpool di akhir musim ini dan akan berlaga di Major League Soccer musim depan.
Keputusan hengkang sang gelandang akan menyudahi kebersamaannya dengan The Reds yang sudah berlangsung sejak dia masih di level akademi dua puluh delapan tahun lalu.
Karena Liverpool kehilangan daya saing di Premier League dan sudah tersingkir di Piala Liga Inggris, Piala FA dijadikan ajang untuk meraih trofi demi menjadi hadiah perpisahan Gerrard dengan The Reds.
Peluang yang sampai beberapa jam lalu terbuka sangat lebar karena mereka sudah sampai semifinal dan bakal berhadapan dengan Aston Villa.
Kegagalan ke final merusak mimpi Gerrard untuk memberi kado perpisahan berupa trofi Piala FA
Selama lebih dua puluh tahun Gerrard sudah banyak berbakti untuk Liverpool. Tapi di tahun terakhirnya, pada musim perpisahannya, Gerrard akan melangkah pergi meninggalkan Anfield tanpa trofi dipersembahkan, hanya kenangan yang bakal diingat dalam-dalam oleh Liverpudlian.
Bagi Aston Villa sudah lama tidak menjejak final Piala FA. Terakhir kali mereka menjejak final adalah lima belas tahun lalu.
Ketika itu, Villa melaju ke final setelah menang adu penalti atas Bolton Wanderers. Di final, mereka menghadapi Chelsea yang ketika itu masih ditangani oleh Gianluca Vialli.
Manajer Villa, Tim Sherwood, menyebutnya kemenangan timnya dari Liverpool sebagai pencapaian luar biasa.
Kendati demikian, Sherwood meminta timnya untuk tidak kelewat berbangga. Mereka masih harus menghadapi juara bertahan Arsenal untuk bisa menjadi juara pada laga final 30 Mei 2015 mendatang.
“Ini menjadi sesuatu yang luar biasa buat klub kami, tapi belum ada yang dimenangi. Tidak banyak yang menjagokan kami hari ini, tapi kami tetap yakin. Tapi, begitu kami masuk ke lapangan, kami merasa bahwa para fans juga yakin,” ujar Sherwood seperti dilansir BBC.
Ini adalah musim yang cukup membuat jantung para pendukung Villa berdegup amat kencang. Performa mereka di Premier League sempat jeblok, bahkan terjerat dalam persaingan untuk lepas dari zona degradasi.
Namun, Sherwood setidaknya sudah membuat pendukung Villa tersenyum. Pria yang menggantikan Paul Lambert sebagai manajer itu menilai, timnya tampil impresif kala mengalahkan Liverpool. Bahkan, dia menilai timnya tampil amat dominan setelah melesakkan gol pertama.
Tim Sherwood, menyebut timnya menyandang status menjadi underdog di final Piala FA. Oleh karenanya, tekanan bakal ada di pihak Arsenal.
“Saya melihat pertandingan semifinal kemarin dan kagum melihat betapa kalemnya Arsene Wenger. Saya sendiri menumpah-numpahkan emosi di sini,” ujar Sherwood seperti dilansir BBC.
Berbeda dengan Wenger, Sherwood memang kerap tidak bisa menyembunyikan emosinya. Dia membanting jaket manakala geram dan meloncat-loncat kegirangan manakala timnya mencetak gol.
Buat Sherwood, melaju ke final Piala FA merupakan kesuksesan tersendiri. Belum tiga bulan dia menggantikan Paul Lambert, kini dia punya kans untuk mendapatkan trofi pertamanya sebagai manajer.
Namun, dia berkeyakinan bahwa Arsenal tetap akan diunggulkan pada partai puncak bulan depan.
“Kami akan jadi underdog, tekanan ada di Arsenal karena mereka juga juara bertahan. Tapi, itu kita pikirkan belakangan saja,” kata Sherwood.
mirror, daily mail dan sky sports