Kekalahan Manny “Pac-Man” Pacquiao atas lawannya Floyd “The Money” Mayweather Jr, dalam pertarungan bertajuk “Duel Abad Ini, di MGM Grand Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu menjelang siang WIB, 03 Mei 2015, masih bergaung dalam perdebatan di berbagai komunitas.
Perdebatan itu datang dari mantan petinju, petinju dan pengamat, mulai dari tidak agresifnya Manny hingga beban cedera bahu yang dideritanya yang menyebabkan ia terlihat ragu-ragu dalam melancarkan serangan terhadap Mayweather.
Selain itu masih ada pendapat yang mengatakan Pacam diintimidasi dan dilecehkan oleh pengawas pertandingan Nevada, di mana Las Vegas berada di wilayahnya karena tidak mengizinkan sunitikan pereda rasa sakit dibahunya.
Kontroversi paling heboh atas kekalahan Pacman datang dari sikap pembawa acara HBO, Max Kellerman yang dinilai melecehkan Pacquiao.
Dalam sebuah wawancara dengan petinju asal Filipina itu sebelum pengumuman juara, keyakinan Pacquiao memenangkan pertarungan tersebut sempat terucapkan. Dan reaksi Kellerman dinilai tidak pada tempatnya.
Pacquiao sempat menganggap dirinyalah yang menjadi juara, dan Kellerman memotong ucapan penantang Mayweather ini dengan nada kurang yang nyaman di dengar.
“Anda bilang memenangkan pertarungan ini?” kata Kellerman dalam wawancara itu.
Para pecinta tinju pun bereaksi lewat media sosial. Selain memotong kata-kata Pacquiao saat itu, Kellerman juga dianggap menekan Pacquiao untuk mengakui dirinya patut kalah dari Mayweather.
Floyd Mayweather Jr. sukses mengalahkan Manny Pacquiao dalam pertarungan yang memperebutkan sabuk juara dunia kelas welter versi WBC, WBO, WBA di MGM Grand, Las Vegas, Minggu siangi WIB.
Dalam pertandingan ini, Pacquiao bertarung secara agresif dan terus menyerang Mayweather Jr. sepanjang pertandingan. Namun di sisi lain, Mayweather Jr. menunjukkan bahwa kecepatan miliknya belumlah hilang dari dirinya.
Selain itu, petinju asal Inggris, Amir Khan, misalnya, punya pendapat kenapa Pacman bisa dikalahkan.
Ia mengungkapkan kesalahan yang dilakukan Manny adalah ketika ia mengalami penurunan serangan saat duel melewati enam ronde.
Petinju asal Pakistan yang juga hadir di MGM Grand Arena, tempat diadakannya pertandingan mengatakan, Pacman diharamkan menurunkan kecepatan jika ingin menang atas Mayweather.
Sejatinya Pacman sudah bermain agresif sepanjang pertandingan. Namun, tiga juri yang bertugas di laga tersebut lebih memilih The Pretty Boy –julukan lain Mayweather- sebagai pemenang dengan kemenangan mutlak.
“Mayweather menerima pukulan terbaik Manny dan kemudian melancarkan serangan balik. Pertandingan itu sangat-sangat berkelas,” jelas Khan di BBC Radio, Selasa, 05 Mei 2015
“Kesalahan yang dilakukan Manny ialah mengalami penurunan serangan. Untuk menghadapi Mayweather Anda harus menjaga kecepatan pukulan, itu hal yang dibutuhkan bagi petinju muda,” urainya.
Khan dikabarkan bakal berhadapan dengan Mayweather. Laga itu nantinya dijadikan partai terakhir The Money sebelum gantung sarung tinju.
Sementara itu, mantan pelatih Mike Tyson yang juga guru dari pelatih Manny Pacquaio, Freddie Roach, mengkritik gaya tinju yang ditampilkan Floyd Mayweather Jr.
Menurutnya, Mayweather berlari dengan sangat baik dan jarang melepaskan pukulan ke anak asuhannya tersebut.
Sebagaimana diketahui, The Pretty Boy –julukan lain Mayweather- jarang melakukan serangan dan lebih banyak menghindar kala berhadapan dengan Pacman –julukan Pacquiao. Sepanjang laga, The Money lebih banyak berlari dan mengulur-ulur jalannya pertandingan.
Justru Pacman terlihat lebih agresif dengan melancarkan serangan bertubi-tubi ke pertahanan petinju kelahiran Michigan, Amerika Serikat tersebut
“Saya pikir Mayweather berlari dengan sangat baik. Ketika ia tidak melancarkan pukulan, ia hanya bergerak mundur,” jelasnya seperti mengutip Boxing Scene, Selasa, 05 Mei 2015.
“Saya merasa Manny lebih layak memenangkan pertandingan karena bermain jauh lebih agresif,” urai pelatih yang terkenal kerap menyuruh anak asuhnya bermain brutal di setiap pertandingan.
Manny Pacquiao sendiri mengaku kecewa lantaran sesaat sebelum pertandingan digelar Komisi Atletik Nevada melarangnya menerima suntikan anti infeksi.
Pacquiao mengaku telah mengirim surat permintaan izin menggunakan suntikan anti infeksi terkait cedera di bahunya. Suntikan tersebut menggunakan obat yang memang telah memperoleh izin dari Agensi Anti-Doping Amerika Serikat.
“Saya sangat kecewa. Saya yakin mereka tahu, tapi tetap berkilah bahwa saya tidak mengisi berkas tersebut,” kata Pacquiao seperti dikutip dari CBN News.
Sebelumnya, menurut pihak petinju asal Filipina itu, Komisi Atletik Nevada sudah menyetujuinya. Namun beberapa saat jelang laga digelar, lanjutnya, mereka mengubah keputusannya tersebut.
“Itu sebabnya saya membawa dua dokter dari Los Angeles. Mereka akan berada di ruang ganti dan mengawasi penggunaan suntikan tersebut ketika NAC sudah memberikan izin,”
Hingga Sabtu sore waktu setempat, NAC tak juga mengirimkan salinan izin yang dibutuhkan oleh pihak Pacquiao itu. Alhasil, Pacquiao terpaksa bertanding dengan cedera yang belum pulih.
Pacquiao mengaku rasa sakit dari cedera itu semakin terasa memasuki ronde keempat. Petinju bertubuh mungil itu mengaku pada ronde itu tulang bahunya sakit seperti ditusuk-tusuk.
Tiap kali melakukan pukulan hook atau jab yang keras, menurut petinju berusia 36 tahu itu, sakit di bahunya kian terasa. Petinju yang juga penyanyi ini merasa ada aturan yang berat sebelah terhadapnya.
Sementara itu Ketua NAC, Francisco Aguilar mengaku tidak tahu adanya perminta suntikan tersebut. Pihaknya, lanjut Aguilar, menerima berkas di mana tidak tercantum adanya cedera.
Seusai laga, lewat sesi jumpa wartawan, Pacquiao menyatakan bahwa ia mengalami cedera bahu kanan yang ia dapatkan tiga hingga empat minggu sebelum bertarung.
Ketika menjalani kamp latihan di Los Angeles, Pacquiao sendiri telah disuntik anti infeksi dengan obat yang telah disetujui Agensi Anti-Doping Amerika Serikat. Namun suntikan ini tidak boleh ia ambil sebelum bertinju.
boxing scene, los angeles time dan bbc news sports