Satu tepuk tangan “kemarahan” yang diperagakan dengan dengan gestur kemarahan oleh Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, ketika timnya bertanding melawan Valencia pada pekan ketiga puluh empat La Liga, di Santiago Bernabue, akhir pekan lalu, berbuah “kartu merah” berupa ketidakbolehan kehadirannya di dua laga sisa Liga Primavera itu.
“Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mendapatkan sanksi larangan dua pertandingan tak boleh mendampingi tim karena gestur tepuk tangan, tulis Footballa Espa, Kamis, 14 Mei 2015.
Saat tepuk tangan itu diperagakan dengan muka berkerut oleh Carlo Ancelotti, El Real memetik hasil imbang, dua gol berbanding dua, kala melawan Valencia
Ancelotti memang tak puas dengan keputusan wasit.
Seusai laga Ancelotti menjadikan wasit Clos Gomes sebagai sasaran kemarahan. Don Carlo lalu memberikan tepuk tangan, yang kemudian dicatat Gomes dalam laporan pertandingan.
Setelah melakukan innvestigasi, Komisi Kompetisi Federasi Sepakbola Spanyol lantas menjatuhkan sanksi larangan mendampingi tim dalam dua pertandingan.
Dengan begitu, dia pun tidak akan menemani Madrid di dua laga sisa La Liga musim ini saat berhadapan dengan Espanyol dan Getafe.
Mengenai tepuk tangan seusai laga melawan Valencia, Ancelotti pun memberikan penjelasan. Dia menyebutkan bahwa tepuk tangan itu ditujukan untuk para suporter yang hadir ke stadion.
“Saya tidak tahu mereka menghukum saya dua pertandingan. Saya memberikan tepuk tangan di akhir laga, tapi itu untuk para suporter di tribun yang sudah membantu kami. Saya tak tahu mengapa wasit berpikir demikian,” ucap Ancelotti di situs resmi Madrid.
Tak cuma Gomez, sang asisten juga turut jadi sasaran Ancelotti yang begitu kesal karena kegagalan timnya meraih tiga poin.
Gomez kemudian memasukkan aksi Ancelotti itu dalam berita pertandingan dan setelah melakukan investigasi, Komisi Kompetisi Federasi Sepakbola Spanyol atau RFEE tindakan Ancelotti kelewatan dan menjatuhi hukuman larangan mendampingi tim selama dua pertandingan untuk Ancelotti.
Menurut RFEF, sikap Don Carlo itu masuk dalam kategori pelanggaran kode, yang berbunyi, “Mereka yang mengarahkan sikap wasit, pelatih, dan ofisial dalam tindakan atau penghinaan akan dijatuhkan hukuman skorsing.”
Wasit Carlos Clos Gomez pun memberikan bukti laporan ke RFEF terkait sikap kurang mengenakkan dari pelatih El Real itu.
“Di akhir pertandingan, pelatih tuan rumah Carlo Ancelotti dari jarak 30 meter memberikan tepuk tangan kepada saya. Sikap itu layaknya ketidakpuasan atas kinerja wasit selama 90 menit,” tulisnya, seperti dikutip Goal, Kamis, 14 Mei 2015.
Dengan kata lain, laga kontra Los Che menjadi pekan terakhir pelatih asal Italia itu memberikan instruksi dari pinggir lapangan, khususnya di La Liga.
Hukuman yang dijatuhkan RFEF sudah pasti merugikan Madrid yang sedang berupaya mengejar ketinggalan empat poin dari Barcelona di dua pertandingan tersisa. El Barca hanya membutuhkan satu kemenangan untuk dinobatkan sebagai juara La Liga 2014-2015
Alhasil Ancelotti tak akan berada di bench Madrid saat menghadapi Espanyol dan Getafe. Demikian diberitakan Soccernet.
Selain Ancelotti yang menjadi sasaran pembefritaan media, kiper Iker Casillas juga menghadapi cemoohan dari fans.
Casillas kembali menjadi sasaran cemoohan publik Santiago Bernabeu. Siulan diarahkan oleh sebagian penonton yang hadir di stadion kepada kiper internasional Spanyol itu saat Madrid diimbangi Valencia di lanjutan La Liga akhir pekan kemarin.
Suara kekecewaan fans itu mulai terdengar setelah Madrid dibobol Paco Alcacer. Casillas pun diolok penonton setiap kali dia menyentuh bola. Dalam pertandingan itu, Casillas harus memungut bola dari gawangnya sebanyak dua kali.
Menurut laporan yang beredar di Spanyol, Casillas tampak kesal dengan perilaku penonton tersebut
“Casillas punya banyak pengalaman, dia terbiasa dengan hal seperti ini dan itu didak memengaruhinya. Faktanya, saya pikir itu memotivasinya,” ujar Ancelotti seperti dikutip Sky Sports.
“Saya sudah katakan sebelumnya, kadang saya memahami siulan itu karena pemain tidak bermain bagus. Kadang Anda memahaminya. Tapi saya pikir besok akan berbeda.”
“Semua pendukung Madrid paham kapan ini adalah pertandingan penting. Di masa lalu sudah berkali-kali mereka benar-benar mendukung kami, seperti yang mereka lakukan melawan Atletico dan tahun lalu di semifinal mereka benar-benar mendukung kami, dan saya yakin mereka akan melakukannya lagi,” katanya menambahkan.
football espana, marca dan as