Barcelona melewatkan momen merayakan juara La Liga-nya di Vicente Calderon setelah memastikan juara, Senin dinihari WIB, 18 Mei 2015, dengan mengalahkan Atletico Madrid satu gol tanpa balas, dan akan membuat pesta di Camp Nou ketika mereka menjamu Deportivo La Coruna di Nou Camp, pekan depan.
Usai laga penutup itu Barca akan kembali fokus ke final Copa del Rey
untuk menghadapi Athletic Bilbao.
Barca berhasil merebut gelar juara liga musim ini setelah menang tipis satu atas Atletico Madrid di Vicente Calderon Hasil itu memastikan Blaugrana tak terkejar lagi oleh Real Madrid di posisi dua dengan sisa satu laga, mengingat keduanya berjarak empat poin saat ini.
Trofi liga jadi yang pertama diraih kembali setelah musim lalu mereka menutup musim tanpa gelar apapun.
Presiden Barca Josep Maria Bartomeu menilai ini adalah hasil yang layak setelah kerja keras sepanjang musim.
“Kami sangat puas. Ini adalah sebuah trofi liga. Ini merupakan sebuah target sejak awal dan yang pertama berhasil diraih,” kata Bartomeu kepada AS dikutip Football Espana.
“Musim berjalan sangat panjang dan banyak hal yang terjadi. Tapi pada akhirnya gelar juara liga memang layak didapatkan dan kami telah menunjukkan diri kompak di semua hal. Saya mengucapkan selamat untuk semua orang.”
“Ini adalah trofi yang sudah sangat dinanti. Lihatlah bagaimana para pemain merayakan, ditambah lagi dengan para pemain baru, keriangannya sungguh spektakuler,” imbuhnya.
Setelah memastikan gelar juara, Barca kini tinggal menyiapkan pesta perayaan di Camp Nou. Bartomeu mengaku perayaan akan berlangsung setelah laga terakhir liga kontra Deportivo, Sabtu malam WIB, pekan mendatang.
Namun demikian, mereka tak bisa terlalu lama larut dalam kesenangan. Laga penting lain sudah menanti yakni final Copa del Rey kontra Athletic Bilbao pada 31 Mei 2015, juga final Liga Champions melawan Juventus pada 7 Juni mendatang.
“Perayaannya bakal dilakukan di Minggu, setelah bermain melawan Deportivo La Coruna,” kata Bartomeu.
“Setelah langkah pertama ini, kami akan pergi ke final Copa del Rey. Kami tidak mau melihat terlalu jauh dulu. Kami berkonsentrasi dan bekerja.”
“Kami menuntut banyak hal dan para pemain menunjukkannya. Dalam dua hari, kami akan fokus di kompetisi tersebut,” demikian dia.
Bagi Luis Enrique titel La Liga yang baru saja direbut Barcelona jadi pembuktian atas segala keraguan terhadap dirinya di awal musim. Enrique siap menjawabnya lagi lewat titel Copa del Rey dan tentunya Liga Champions.
Enrique ditunjuk menjadi pelatih Barca musim panas lalu menggantikan Gerardo Martino yang mundur usai kegagalan tim meraih trofi bergengsi musim lalu.
Meski mengenal seluk beluk klub Catalan tersebut, tetap saja Enrique diragukan bakal membawa Barca bangkit usai musim yang buruk.
Wajar saja mengingat Enrique pernah gagal di AS Roma dan hanya bertahan semusim, sebelum melatih Celta Vigo sepanjang musim lalu. Kapabilitas Enrique untuk memegang sejumlah pemain bintang dengan egonya masing-masing pun dipertanyakan.
Meski mampu mengawali musim dengan baik lewat sejumlah kemenangan, namun kritik mulai menderanya pasca dua kekalahan beruntun, dari Real Madrid dan Celta, yang membuat Barca kehilangan puncak klasemen.
Lalu isu soal keretakan hubungannya dengan Lionel Messi jadi bahan pembicaraan di media yang juga sempat menggoyang posisinya sebagai pelatih Barca. Tekanan kian deras setelah kekalahan dari Real Sociedad di awal tahun ini.
Tapi perlahan Enrique mulai menjawab keraguan yang ada di mana Barca mulai mengecap laju positif yang juga dibantu ketajaman trio lini depannya, Messi-Neymar-Luis Suarez.
“Sepuluh bulan lalu saya memulai di sini dengan banyaknya perubahan. Klub baru saja melalui musim tanpa gelar. Kami tahu ada masa transisi di sini dan kami coba melakukannya sebaik mungkin,” ujar Enrique di Football Espana.
“Kami masih punya dua titel lagi untuk diburu tapi kami sudah bisa tampil konsisten,” sambungnya.
“Saya tidak perlu membuktikan apapun pada diri saya. Jika Anda tampil buruk, maka Anda akan ditendang. Jika Anda tampil biasa-biasa saja atau bagus, Anda akan dikritik. Saya tidak begitu khawatir soal masa depan,”
“Saya tidak tahu apakah ini merupakan awal era baru. Saya senang jika memang seperti itu. Kami harus buktkan bahwa kami pantas mendapatkan trofi lain.”
“Kami punya dua laga penting untuk dimainkan dan kami harus buktikan bahwa kami lebih baik dibanding lawan-lawan kami,” tutupnya.
Sementara itu pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mengakui bahwa Barcelona layak meraih gelar juara Liga Spanyol musim ini.
Soal kekalahan timnya, dia menilai Lionel Messi sebagai genius yang menjadi pembeda.
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada tim juara yang layak mendapatkannya. Itu memang layak untuk mereka,” kata Simeone kepada AS dikutip Football Espana.
“Kerumunan penonton bereaksi secara individual. Saya menyelamati tim juara dengan aplaus yang besar.
“Bagus untuk mereka menjadi juara setelah tidak berhasil tahun lalu. Hari ini kami kalah dari Messi yang genius,” imbuhnya.
Kekalahan dari Barca juga membuat Atletico belum bisa mengamankan posisi tiga yang jadi tiket terakhir lolos langsung ke fase grup Liga Champions musim depan. Saat ini mereka berjarak tiga poin dari Valencia di tangga keempat sehingga persaingan antara keduanya akan ditentukan di laga terakhir.
Valencia sendiri dipastikan bakal habis-habisan di partai terakhir karena mereka juga masih bisa dilewati Sevilla yang cuma tertinggal satu angka di posisi lima. Oleh karena itu, Simeone belum mau buru-buru memberikan nilai untuk musim Atletico.
“Kami masih tiga poin di atas Valencia. Dalam 50 tahun kami telah memenangi dua gelar juara. Kami harus bekerja keras, kami sedang berjuang untuk jadi tim posisi ketiga, berjuang dengan senjata yang kami punya,” ujar Simeone.
“Tapi kenyataannya adalah kami masih bersaing dengan Valencia dan Sevilla. Siapapun yang lolos ke Liga Champions akan layak mendapatkannya. Kami akan menunggu sampai akhir musim untuk menentukan nilainya, seperti di sekolah,” demikian dia.
football espana, marca dan as