Harga emas global tidak mampu menghadapi aksi rebound tajam pada dolar yang sebenarnya mengalami penguatan karena merupakan hasil dari pelemahan euro.
Penguatan dolar telah membebani emas dan saat ini kembali mendapat support di kisaran USD 1200 per troy ounce.
Dampak dari tumbangnya harga emas dunia ini dirasakan oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, yang terpaksa menurunkan harga emas batangannya sebesar Rp 2.000 per gram menjadi Rp 557.000 per gram pada perdagangan Rabu, 20 Mei 2015
Jika dibanding dengan harga pada perdagangan sehari sebelumnya yang berada di level Rp 559.000 per gram harga hari ini telah turun selam dua hari perdagangan.
Untuk harga pembelian kembali atau buyback logam mulia, Antam menetapkan harga baru, yang turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 497.000 per gram jika dibanding harga sehari sebelumnya yang tercatat Rp 499 ribu per gram.
Antam menjual ukuran emas dari satu gram hingga 500 gram.
Hingga menjelang siang, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia. Ukuran yang sudah habis terjual adalah dua gram dan 500 gram.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.
Penurunan harga ini menyebabkan seluruh pecahan emas Antam juga turun. Untuk pecahan 1 gram Rp 557.000, 5 gram Rp 2.640.000, 10 gram Rp 5.230.000, 25 gram Rp 13.000.000, 50 gram Rp 25.950.0000, 100 gram Rp 51.850.000, 250 gram Rp 129.500.000 dan pecahan 500 gram Rp 258.800.000.
Di pasar Euro harga emas berada di bawah tekanan berat di tengah komentar bahwa ECB sedang merencanakan untuk mempercepat pembelian obligasi pada bulan Mei dan Juni.
Separti dikatakan Christian Noyer bank sentral Euro a akan memperluas program QE dalam rangka mencapai target inflasi.
Komentar-komentar ini telah membuat tembakan salvo lain dalam perang mata uang. ECB tampaknya tidak puas untuk duduk dan menonton euro mengalami kerugian yang dicapai sejak pertama kali mengatakan akan melakukan QE sekitar setahun yang lalu.
Akibatnya, mata uang euro berada dalam tekanan lebih dari satu persen terhadap dolar sebelum data perumahan AS keluar. Kerugian euro kembali dipasang ketika dolar mendapat dorongan dari rilis data perumahan AS yang mengalami lonjakan sebanyak dua puluh koma dua persen pada bulan April.
Sementara itu, permintaan untuk emas batangan dan koin di Eropa terus meningkat sebesar 16%. Sebagian besar ini berasal dari investor Jerman yang dilaporkan membeli dengan kuantitas besar, sehingga permintaan total bar emas dan koin melompat dua puluh persen pada kuartal pertama 2015.
Sebenarnya Jerman, tidak biasa untuk membeli emas menjadi komoditas, terutama ketika perekonomian Jerman sedang benar-benar kuat. Bahkan Eropa telah memperoleh kembali momentum ekonomi dalam beberapa bulan terakhir, yang melampaui ekonomi Amerika Serikat pada saat ini.
Penjualan emas di Eropa terus meningkat secara dramatis karena Bank Sentral Eropa akan membeli obligasi sebanyak satu koma tiga triliun dolar AS.
Sejumlah isu geopolitik juga tampaknya menjadi perhatian pasar ketika kekhawatiran yang meningkat dari Yunani.
logam mulia.com, reuter dan xinhua