Aplikasi lelet? Jangan khawatir. Raksasa media sosial Facebook punya solusi untuk membantu Anda leawat sebuah aplikasi “facebook life.”
Mengutip laporan situs web Wired, bulan Januari 2015 lalu, tim Shankar di pastikan akan menyelesaikan uji coba aplikasi tersebut di Afrika dan Asia Tenggara.
Shankar mengatakan, orang-orang di lokasi tersebut menanggapi Facebook Lite dengan baik.
“Dilihat dari ulasan para pengguna, aplikasi ini ternyata sangat diinginkan di negara mereka,” kata Shankar mengacu pada platform Google Play Store di mana Facebook Lite memperoleh lebih dari empat bintang dan lima puluh ribu ulasan.
Perbedaan Facebook Lite dengan aplikasi Facebook resmi yaitu dari ukuran file unduhnya.
Aplikasi Facebook untuk platform Android berukuran sekitar tiga puluh tiga MB, itupun tanpa aplikasi Messenger yang disediakan secara terpisah.
Melalui Facebook Lite, perusahaan tetap ingin memberikan pengalaman layanan yang sama seperti menggunakan aplikasi Facebook resmi. Facebook Lite akan tersedia untuk platform Android dan ukuran aplikasinya kurang dari satu MB.
Sejauh ini Facebook Lite akan dibuat untuk perangkat mobile bersistem operasi Android. Aplikasi dijanjikan hanya mengonsumsi sedikit kuota dan dapat bekerja baik di jaringan yang buruk.
Sebelumnya, Facebook memang telah mengumumkan proyek ini untuk durasi penyelesaian satu tahun.
Belum lama ini juga Facebook, mengungkapkan sedang membuka pusat penelitian internasional untuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence di Kota Paris, Perancis.
Pusat penelitian internasional di kota yang dijuluki ‘Kota Cinta’ tersebut akan menjadi markas tim AI Facebook, yang memiliki tujuan utama mengembangkan teknologi untuk memberikan cara berkomunikasi yang lebih baik bagi masyarakat.
Sejauh ini, Facebook mengatakan memiliki rmpat puluh orang di dalam tim AI-nya yang mayoritas berbasis di Menlo Park, California, dan Kota New York.
Situs berita NBC News mewartakan, Facebook tidak sedang berusaha menciptakan robot pintar seperti di film Terminator. Yang akan dilahirkan dari pusat penelitian itu adalah alat untuk menganalisis tulisan, foto, dan video yang dipublikasikan oleh para pengguna Facebook.
Zuckerberg menulis pada laman Facebooknya, bahwa pusat penelitian barunya itu bakal membagikan temuannya melalui publikasi dan outlet open-source serta berinvestasi di institusi ilmiah terbaik.
Facebook juga telah menjalin kerjasama kolaboratif dengan French Institute for Research in Computer Science and Automation.
“Perancis telah menjadi salah satu komunitas riset AI terkuat di dunia, sehingga kami pikir negara ini akan menjadi rumah yang ideal bagi tim AI kami.”
“ Saya bersemangat bahwa kami telah mengambil langkah besar menuju komputasi masa depan,” ujar Zuckerberg.