Anda mendengar seorang teman karib, “Si Fulan,” terkena jantung di sebuah pagi?
Juga Anda mungkin mendapati tetangga Anda terkena stroke ketika malam?
Tak salah lagi. Anda perlu tahu bahwa di dua waktu itu, katakanlah di pagi hari pukul 06.00 atau pukul 21.00, merupakan saat krusial bagi kerentanan tubuh menghadapi serangan jantung atau stroke.
Tulisan surat kabar “today,” di laman webnya, menjelaskan bagaimana ritme sirkadian manusia akan berpengaruh pada kesehatan di dua waktu itu.
Dr Roshini Raj dari Case Western Reserve University menegaskan, kesehatan ternyata tak cuma bisa dipengaruhi oleh bagaimana cara Anda menjaga kesehatan saja. Namun kenyataannya, kesehatan Anda juga dipengaruhi oleh waktu.
Di dua waktu itu, menurut Roshini, Anda diintai oleh bahaya untuk kesehatan serangan jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya.
“Pagi hari sangat terkenal dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke,” kata Raj, seorang profesor kedokteran di NYU Langone Medical Center, New York.
“Alasannya, di pagi hari kortisol Anda akan melonjak.”
“Hormon stress atau kortisol sebenarnya akan membantu tubuh untuk bisa menaklukan hari dan melakukan berbagai aktivitas. Namun ini tak baik untuk jantung Anda. Akan ada peningkatan risiko untuk pembekuan darah dan juga meningkatkan risiko serangan jantung.”
Lalu apa yang harus dilakukan? Tetaplah tenang dan kembali tidur.
“Anda bisa memberikan diri sendiri waktu tidur tambahan antara sepuluh hingga lima belas menit. Ini terbukti akan menurunkan lonjakan kortisol,” katanya.
Namun pada saat yang sama, kata Raj, pastikan kalau aktivitas pagi Anda bukanlah hal yang semakin menambah stres.
“Lakukan apa saja untuk mengurangi stres di pagi hari.”
Selain penyakit kardiovaskular, Arthritis juga bisa timbul di pagi hari.
“Ketika Anda sudah tua, sendi akan jadi sedikit kaku di pagi hari, terutama di tangan dan lutut,” ucapnya.
Ketika malam hari, di pukul 21.00, tekanan darah seseorang akan menjadi tinggi. “Ini perlahan-lahan akan naik dan tekanan darah bisa memuncak.”
Cobalah untuk mengonsumsi obat tekanan darah di malam hari jika perlu sesuai anjuran dokter sehingga bisa mengurangi puncak di malam hari.
Meskipun serangan jantung sangat mungkin terjadi kapan saja, Anda perlu tahu di dua waktu itu lah kondisi ini paling sering terjadi. Diketahui serangan jantung paling lebih sering terjadi di pagi hari
Lantas muncul pertanyaan, kenapa harus begitu?
Menurut penelitian terbaru, kondisi ini sangat mungkin terjadi berhubungan dengan kadar protein yang bertugas untuk mengatur aktivitas listrik di jantung.
Dr Mukesh Jain, MD, dari Case Western Reserve University, menemukan bahwa orang dengan gagal jantung cenderung memiliki protein dengan kadar yang rendah.
Selain itu, ia dan rekan-rekannya juga menemukan bahwa pada tikus protein ini memiliki hubungan dengan ritme sirkadian atau ritme internal tubuh dan serangan jantung mendadak.
“Serangan jantung mendadak dan ketidakstabilan listrik ini menyebabkan kematian ratusan ribu orang setiap tahunnya di Amerika Serikat. Penelitian kami menunjukkan kemungkinan dibuatnya obat yang dapat mengurangi risiko itu,” ungkap Jain.
Kini Jain sedang mencari obat potensial yang dapat meningkatkan kadar protein KLF15. Hal ini dilakukan untuk untuk melihat apakah peningkatan protein ini dapat membantu mencegah serangan jantung mendadak.
Saat ini, pilihan untuk pencegahan serangan jantung mendadak meliputi perubahan gaya hidup seperti makan makanan bergizi, berolahraga, dan tidak merokok atau minum berlebihan. Perlu juga untuk selalu minum obat dokter jika memang direkomendasikan.
Studi lain yang i dilakukan oleh Tim dari Rumah Sakit Wanita di Boston bekerjasama dengan Oregon Health dan Science University mengamati kebiasaan sehari hari para relawan, kemudian menyesuaikannya dengan jam biologis alami tubuh mereka.
Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah kegiatan rutin harian berpengaruh terhadap tingkat protein secara fluktuatif.
Secara khusus para peneliti mempelajari perubahan tubuh dari activator plasminogen protein-inhibitor 1 yang menghambat pemecahan bekuan darah yang berkontribusi sebagai penyebab utama serangan jantung dan stroke.
Penelitian yang diterbitkan dalam “Journal Blood” ini menemukan bahwa terjadi ritme tubuh yang kuat dari PAI-1 dan fase puncaknya terjadi pada pukul 06.30 pagi. Protein ini memperlambat pemecahan bekuan darah yang berisiko terhadap serangan stroke dan jantung.
Dari catatan penulis studi Dr Frank Scheer director of the Medical Chronobiology Programme at Brigham and Women’s Hospital mengatakan bahwa “Temuan ini menunjukkan bahwa sistem sirkardian, atau jam biologis tubuh berkontribusi terhadap peningkatan risiko kejadian kardiovaskular di pagi hari.”
Sementara itu, rekannya yang juga asiten penulis, Dr Steven Shea, director of the Oregon Institute of Occupational Health Sciences menambahkan, temuan kami menunjukkan bahwa sistem sirkadian manusia menyebabkan tingkat PAI-1 mencapai puncaknya pad pagi hari terlepas dari ada atau tidaknya kegiatan rutinitas.
Dan memang, sistem sirkadian ditentukan oleh sebagian besar ritme PAI-1 yang diamati selama siklus tidur/bangun secara teratur.
Para peneliti menambahkan bahwa studi ini berdasarkan kontrol dari sirkadian PAI-1 orang sehat dan perlu adanya studi lanjutan untuk mengetahui apakah ritme ini juga akan berpengaruh pada orang yang rentan seperti obesitas, diabetes atau penyakit kardiovaskular.
today, huffingtonpost dan daily mail