Hari ini, Rabu, 24 Juni 2015, harga emas global ditimpuki oleh penguatan dollar, dan terjengkang ke jurang terbawah setelah nilai tukar euro merosot tajam. Pasar terus berharap Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur untuk mencegah default atau gagal bayar utang.
Surat kabar “The Australian,” Rabu, 24 Juni 2015, di halaman bisnisnya, menulis harga emas di pasar spot melorot hampir satu persen per ounce sementara emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun tujuh setengah dolar dan berada di posisi US$ 1.176,6 per ounce.
Penguatan dolar dan kejatuhan nilai tukar euro ini sepanjang hari ini telah memelorot harga emas dalam tiga sesi berturut-turut.
Para investor telah meninggalkan emas yang rentan terhadap tekanan dari faktor-faktor lain.
Prospek ekonomi AS juga akan menjadi sinyal utama dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve dalam hampir satu dekade.
Optimisme terhadap kesepakatan Yunani untuk mencegah default telah mendongkrak saham Eropa dan AS, sementara dolar AS dan yield obligasi AS tertekan lebih tinggi yang mengarah pada ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini.
Gubernur Fed Jerome Powell mengaku siap untuk menaikkan suku bunga dua kali tahun ini, sekali pada bulan September dan sekali pada bulan Desember, selama ekonomi AS berjalan seperti yang diharapkan. Ekonomi AS berada di jalur untuk tumbuh dua persen pada kuartal kedua.
Kekuatan dalam dolar AS, yang mendapatkan manfaat dari optimisme data AS membuat emas tertekan lebih lanjut.
Nilai tukar euro turun terhadap dolar AS, atau mencetak penurunan terbesar satu hari dalam tiga bulan. Penguatan dolar AS membuat emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Permintaan emas fisik di Asia telah melambat karena kekhawatiran hujan menekan permintaan di India.
Kemarin, Selasa, 23 Juni 2015, harga emas juga turun seiring dengan penguatan indeks saham global. Ada kemungkinan peralihan portofolio dari emas ke saham yang terdorong oleh optimisme pasar terkait akan tercapainya kesepakatan bailout Yunani.
Head Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menyebutkan harga kini akan melemah selama bergerak di bawah kisaran resisten.
“Harga berpotensi menyentuh kembali level rendah kemarin,” kata Ariston dalam ulasannya
“Market mover hari ini masih seputar komentar-komentar negosiasi bailout Yunani dan juga data pesanan barang tahan lama Amerika Serikat bulan Mei,” tuturnya.
Kesepakatan Yunani dan Uni Eropa yang sangat dekat untuk merestrukturisasi utang mempengaruhi gerak harga emas.
Para pejabat Yunani dan Uni Eropa bertemu untuk menyelesaikan kesepakatan restukturisasi utang pada Senin pekan ini. Kedua belah pihak optimistis dapat mencapai kesepakatan pada pekan ini.
Namun, ada beberapa laporan yang mengatakan kalau pejabat Uni Eropa tidak percaya kesepakatan Yunani yang sudah dekat.
Sementara itu, bank sentral Eropa harus meningkatkan mekanisme pinjaman darurat ke Yunani seiring kenaikan penarikan kas dari bank.
Meningkatnya optimisme bahwa kesepakatan akan tercapai antara Yunani dan pihak kreditor terus membebani pergerakan emas. Logam emas telah kembali berada di harga terendah minggu lalu, tetapi masih terbatas pada kisaran pekan lalu.
Meskipun harapan tercapainya kesepakatan meningkat, beberapa laporan menunjukkan bahwa IMF tetap tidak puas dengan proposal terbaru yang diberikan oleh Yunani sehingga membuka kekhawatiran yang cukup besar bahwa bahkan jika kesepakatan tercapai, pemerintah Yunani yang sedang berkuasa tidak akan bisa mendapatkan restu dari parlemen sebelum 30 Juni yang merupakan tenggat waktu tercapai.
Bahkan jika pecairan tahap akhir dari dana bailout hanya akan memungkinkan Yunani untuk melakukan pembayaran dana bailout berikutnya hanya sampai akhir Agustus. Ini adalah waktu yang sangat pendek.
Kemungkinan naiknya pajak dan iuran pensiun mungkin akan membuat Yunani kesulitan untuk mencapai target surplus anggaran. Jadi apa yang akan terjadi kemudian? Apakah kesepakatan akan nol? Semoga Athena beruntung dengan hal itu.
Optimisme kesepakatan Yunani telah mendongkrak saham Eropa dan terus mendongkrak lantai saham AS, sementara dolar AS dan yield obligasi AS bergerak lebih tinggi terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga Fed tahun ini.
Gubernur Fed, Jerome Powell mengatakan siap untuk menaikkan suku bunga dua kali pada tahun ini, sekali pada bulan September dan sekali pada bulan Desember, selama pertumbuhan ekonomi bergerak seperti yang diharapkan. Model data GDP Atlanta Fed menunjukkan bahwa ekonomi AS berada di trek untuk bertumbuh dua persen pada kuartal kedua.