Jose Mourinho melepaskan kepanikannya terhadap posisi Chelsea di klasemen Premier League dengan melampiaskan kritik ke berbagai arah, termasuk ke Newcastle, Wenger dan publik.
Kritik terbaru di luapkan Mourinho terhadap Newcastle setelah kedua tim bermain seri, dua gol berbanding dua, di Saint James Park Sabtu malam WIB .
Menurut “daily mail,” Senin, 28 September 2015, Mou mencari-cari celah untuk menyerang ‘The Magpies’.
Selama berkarier sebagai pelatih Chelsea, Mourinho belum pernah berhasil membawa kemenangan dari Saint James Park.
Namun, bukannya memuji kehebatan Newcastle, Mourinho justru menganggap Newcastle sebagai tim labil yang hanya tampil apik saat menghadapi klub besar.
“Saya pikir salah satu alasan mengapa Newcastle tak mampu meraih posisi bagus di klasemen Liga Primer adalah mentalitas mereka. Di beberapa pertandingan mereka bertanding mati-matian dan di beberapa pertandingan lagi tidak,” ujar Mourinho seperti dilansir Daily Mail.
“Itu adalah mentalitas yang biasanya muncul dari tim yang tak memenangkan apa-apa.”
Serangan dari mulut pria asal Portugal itu kemudian ditutup dengan kata-kata manis yaitu bahwa dirinya tetap terkesan dengan daya juang Newcastle, yang masih berusaha meraih kemenangan perdana mereka di Liga Primer musim ini.
“Kenyataannya mereka berjuang dengan keras. Mereka memberikan segalanya di atas lapangan,” ujar Mourinho melanjutkan.
“Anda harus berjuang, menendang, melakukan tekel, dan harus terus berlari untuk meraih poin. Mereka benar-benar berjuang untuk mendapatkan itu dan saya rasa mereka pantas menerimanya.”
Hasil imbang atas Newcastle itu membuat Chelsea tertahan di peringkat ke-lima belas klasemen sementara, sedangkan Newcastle masih belum mampu keluar dari zona degradasi
Tidak hanya mengkritik Newcastle, Mou masih melanjutkan perang kata-kata dengan manajer Arsenal Arsene.
Usai laga melawan Newcastle United, bos Chelsea melontarkan sindiran untuk Wenger.
Menurut Mourinho, hanya ada satu manajer di Liga Inggris yang bekerja tidak di bawah tekanan. Meski tidak menyebut nama, pernyataan Mourinho mengarah ke Wenger.
“Menurut saya, di negara ini hanya satu manajer yang tidak di bawah tekanan. Steve McClaren berada di bawah tekanan, saya di bawah tekanan, Brendan Rodgers berada di bawah tekanan, Manuel Pellegrini berada di bawah tekanan,” ujarnya seperti dikutip Reuters.
Steve McClaren adalah manajer Newcastle United Chelsea pekanlalui. Sementara Brendan Rodgers dan Manuel Pellegrini merupakan manajer Liverpool dan Manchester City.
“Kami tidak boleh kehilangan pertandingan, kami tidak boleh berada di bawah ekspektasi. Ada satu yang untuk beberapa alasan berada di luar daftar itu. Selamat untuk dia,” kata Mourinho.
Mourinho menolak mengatakan siapa nama manajer yang disebutnya.
Ketika ditanya apakah manajer itu adalah Wenger, dia hanya menjawab pendek.
“Anda tahu,” jawabnya.
Wenger telah menangani Arsenal selama sembilan belas tahun. Sejak tahun 2014, Wenger belum pernah mengantarkan The Gunners memenangkan Liga Inggris.
Sementara itu kritik terkait gaya permainan Chelsea yang cenderung bertahan masih terus mengalir.
Lantas apa kata Mou?
Chelsea jelas terlihat tampil defensif dalam dua pertandingan terakhirnya. Kritik itu keluar dari mulut eks manajer Newcastle United Graeme Souness.
Terhadap kritik itu Mou lansgung bereaksi dengan mengatakan,”Di saat ini, sepakbola dipenuhi oleh banya filsuf, dipenuhi oleh orang-orang yang memahami lebih banyak daripada saya”
“Realitas selalu menjadi realitas. Sebuah tim yang tidak bertahan dengan baik, tidak banyak memiliki kesempatan untuk menang. Sebuah tim yang tidak mencetak banyak gol, jika mereka kebobolan banyak gol jelas mereka ada dalam masalah. Sebuah tim tanpa keseimbangan bukanlah sebuah tim.”
“Itulah sepakbola yang saya tahu. Saat tim lawan menguasai bola Anda harus bekerja secara defensif, Anda harus terorganisir. Saat Anda menyerang Anda harus mencoba bermain menurut kualitas para pemain Anda dan lawan Anda.”
“Saat ini — tergantung pelatih dan klubnya — kritik yang berbicara. Jika lawan Anda sangat cepat dalam serangan balik dan ingin celah di antara lini pertahanan Anda, jika Anda memberi mereka ruang maka berarti Anda bodoh,” sembur Mourinho.
Berlainan dengan Sounes, Jamie Redknapp yakin bahwa keterpurukan Chelsea di awal musim ini adalah lantaran Jose Mourinho tak mengambil langkah yang tepat terkait pembelian striker saat bursa musim panas digelar.
Pada bursa musim panas ini, Chelsea merekrut Radamel Falcao untuk mengisi lini depan yang ditinggalkan oleh striker veteran mereka Didier Drogba.
Dengan kedatangan Falcao, maka Chelsea memiliki tiga striker untuk musim ini karena sebelumnya mereka sudah memiliki Diego Costa dan Loic Remy.
Namun bagi Redknapp, Mourinho mengambil langkah yang salah terkait perekrutan striker di musim panas. Pasalnya, Mourinho tidak benar-benar memperhatikan faktor Diego Costa.
Bagi Redknapp, Mourinho semestinya sadar dengan tingkah laku dan gerak-gerik Diego Costa di lapangan, maka Chelsea sangat mungkin kehilangan striker asal Spanyol tersebut.
“Bila kamu menyadari bahwa kamu memiliki resiko untuk kehilangan seorang striker, kamu seharusnya mengambil langkah antisipasi untuk menutup celah yang ditinggalkan,” tutur Redknapp seperti dikutip dari SkySports.
“Karena itulah Mourinho patut bertanggung jawab atas keterpurukan yang dialami Chelsea karena ia gagal membawa pemain yang mampu menjalani peran tersebut,” kata mantan pemain Liverpool itu menambahkan.
Pilihan Mourinho yang jatuh pada Falcao pun dinilai kurang tepat oleh Redknapp. Bagi Redknapp, Mourinho hanya mengulangi kesalahan yang sama yang dilakukan oleh Manchester United saat merekrut Falcao musim sebelumnya.
“Falcao memang pemain yang sangat luar biasa beberapa musim lalu, namun semua bisa melihat bahwa saat ini Falcao sangat kesulitan untuk bisa kembali berada di level tersebut,” kata Redknapp.
Sejauh musim berjalan, Diego Costa dan Falcao sama-sama baru mencetak satu gol sedangkan Loic Remy belum pernah mencatatkan namanya di papan skor.