Google tak mau kalah dengan Apple memulai langkah besar dengan merilis anggota baru’ mereka, yakni Chromecast Audio. Langkah ini dilakukan Google untuk menjatuhkan Apple dengan tarif layanannya yang sama seperti Apple
Tidak hanya itu, Google juga menawarkan tarif layanan musik streaming untuk enam anggota keluarga yang tak jauh berbeda dengan tarif yang dirilis Apple awal September ini.
Peluncuran Chromecast Audio ini berbarengan dengan sejumlah produk baru yang dirilis Google Rabu, 30 September 2015, atau Kamis WIB, di San Fransisco.
Produk baru ini antara lain, Chromecast generasi kedua serta duo Nexus 5X dan 6P.
Chromecast ini telah mendukung berbagai macam konten dari Google Play Movies, HBO Now, Hulu, Pandora P, dan layanan streaming lainnya
Nah, menurut phone arena, tawaran Google untuk layanan streaming music ini memang mengejutkan
Tampaknya hal itu bukan sekedar harapan kosong.
Laporan terbaru dari sejumlah sumber mengungkapkan jika Google sudah sangat siap untuk merilis layanan streaming musik secara global.
Sebelumnya, seorang sumber yang cukup dekat dengan keinginan Google mengatakan pada situs Bloomberg jika layanan ini bisa bekerja baik dengan perangkat Android maupun non-Android, tanpa menyebutkan dengan jelas mengenai iPhone.
Menurut laporan Bloomberg, saat ini Google telah meluncurkan produk ini dengan label rekaman utama untuk lisensi musik.
Google yang merupakan pemilik dari situs video sharing YouTube juga tengah mendiskusikan kesepakatan yang meliputi penggunaan lagu dalam video yang dibuat oleh konsumen.
Dua hari sebelumnya The Wall Street Journal melaporkan jika Google sedang terlibat pembicaraan dengan label mengenai biaya streaming musik.
Raksasa search engine ini memang telah memendam keinginan untuk menciptakan layanan streaming musik.
Pada bulan Februari tiga tahun lalu, Wall Street Journal pertama kali melaporkan jika Google tengah membicarakan kemungkinan layanan streaming musik dengan perusahaan rekaman.
Sejak merilis iPod pertama kali empat tahun lalu, Apple telah dipandang sebagai salah satu sosok berpengaruh dalam industri musik. Tidak bisa dipungkiri, iTunes telah merevolusi cara kita mengonsumsi musik-musik baru.
Selang empat belas tahun kemudian, gaung iTunes memang masih terdengar di mana-mana, akan tetapi perlahan mulai direbut oleh layanan streaming musik.
Layanan streaming musik pun sejatinya telah merevolusi cara kita mengonsumsi musik digital, dimana storage pada perangkat kini bukanlah atribut yang perlu diperhatikan.
Apple sendiri sejatinya juga mempunyai layanan streaming, yaitu iTunes Radio yang diperkenalkan bersamaan dengan iOS 7. Kendati demikian, iTunes Radio dinilai masih kurang sukses bersaing dalam industri yang didominasi oleh Spotify dkk.
Bertempat di panggung konferensi developer tahunannya kemarin, perusahaan asal Kalifornia ini dengan bangga mengumumkan kehadiran Apple Music.
Apple Music bukan hanya layanan streaming musik biasa, tetapi sebuah ekosistem untuk segala hal yang berbau musik, yang sekali lagi ingin merevolusi cara kita menikmati musik.
Apple Music merupakan satu aplikasi dengan tiga ‘nyawa’ dari Beats Music yang sebelumnya telah diakuisisi oleh Apple. Katalog musik lengkap Apple yang mencapai lebih dari tiga tiga puluh juta lagu bisa dinikmati kapan pun pengguna mempunyai akses internet.
Fitur unggulan yang ditawarkan Beats Music pun dihadirkan di sini, yaitu kurasi para ahli musik ketimbang algoritma. Playlist tidak cuma ditawarkan berdasarkan genre, tetapi juga aktivitas – mirip seperti yang ditawarkan Songza, yang sudah dicaplok oleh Google.
‘Nyawa’ kedua Apple Music, yaitu siaran radio live telah dipilih untuk memimpin siaran sekaligus meramu playlist lagu dalam berbagai genre.
Tak cuma lagu, Beats dikatakan juga akan menghadirkan wawancara-wawancara eksklusif, bintang tamu dan lain sebagainya yang berkaitan dengan musik serta budaya musik.
‘Nyawa’ terakhirnya dinamai Connect. Para penggemar bisa berinteraksi dengan para idolanya secara langsung, melalui satu aplikasi yang sama.