close
Nuga Bola

Siklus Mourinho di Chelsea Sudah Tamat

Sehari setelah manajemen Chelsea mengamankan posisi Jose Mourinho sebagai manajer The Blues, media di Inggris justru memberikan porsi besar dalam “space” pemberitaannya untuk “menjatuhkan” dengan mwawancarai para analis, pelatih, pengamat dan komentator sepakbola Europa.

Rabu pagi waktu Inggris, 07 September 2015, dalam siaran “live”nya, “sky sports,” mendatangkan Fabi Capello, mantan pelatih AC Milan, Real Madrid dan terakhir melatih tim nasional Rusia.

Dalam wawancara yang berlangsung “panas” itu pelatih asal Italia itu yakin perjalanan Jose Mourinho bersama Chelsea akan segera berakhir.

“Ini menyangkut ‘siklus’ Mourinho. Ia hanya bisa bertahan selama delapan belas bulan di sebuah klub. Ia pasti akan ‘mengacaukan’ pemain-pemain yang dimilikinya,” ujar Capello kepada Gary Neville dan Thery Henry, dua mantan pemain yang menjadi “host” di “sky sports.”

“Mourinho merupakan pelatih hebat, tetapi setelah satu setengah tahun, dia akan mulai merusak para pemainnya.”

“ Pemainnya juga secara psikologis tak mampu memberikan apa yang ia inginkan. Siklusnya cenderung berakhir pada periode ini,” ujar Capello seperti juga dikutip “nuga” dari La Gazzetta dello Sport.

Mourinho berhasil mengantar Chelsea kembali menjadi juara Liga Primer Inggris musim lalu.

Namun, sejak awal musim ini Chelsea tampil buruk dan terpuruk di peringkat keenam belas Liga Inggris dari delapan pertandingan yang telah mereka lalui.

Bahkan, The Blues juga tak pernah menang dalam tiga pertandingan terakhir mereka di berbagai ajang.

Chelsea bermain imbang melawan Newcastle United di ajang Liga Inggris, tumbang dari Porto di Liga Champions, dan dipermalukan Southampton di Liga Inggris pekan lalu.

“Mereka tidak memiliki ritme, atau agresivitas,” ujar Capello mengkritik permainan Chelsea.

“Ivanovic tak seperti dirinya sendiri dan kehilangan Courtois merupakan pukulan besar bagi mereka, karena banyak gol yang bersarang di gawang mereka dapat dicegah jika Chelsea memiliki penjaga gawang nomor satunya.”

Capello tak sungkan menuding Mourinho sebagai penyebab terpuruknya The Blues, lantaran tak piawai dalam mengelola skuat.

Ia mengklaim bahwa Jose Mourinho tak piawai dalam mengelola skuat Chelsea.

Meskipun Chelsea telah menyatakan dukungan sepenuhnya pada manajer asal Portugal tersebut, Capello tetap menilai terpuruknya klub asal London itu disebabkan Mourinho.

“Mourinho memang pelatih hebat. Tapi setelah satu setengah musim pemain-pemainnya menurun. Pasukannya tak lagi punya mental yang mampu memenuhi tuntutan Mourinho,” klaim Capello seperti dilansir The Mirror.

“Memang benar bahwa Chelsea dirugikan dengan absennya beberapa pemain yang cedera, seperti Courtois, namun ada banyak kesalahan taktik yang dibuat sang manajer hingga mereka tak bisa mencatat awalan musim yang bagus.”

Tidak hanya Capello, legenda sepakbola Belanda Johan Cruyff mengecam habis manajer Chelsea, Jose Mourinho, dengan mengatakan super

Seperti diketahui, Mou terus menyombongkan dirinya sebagai terbaik di dunia, kendati The Blues kini tengah krisis hasil parah di Liga Primer Inggris.

Sikap buruk itu dianggap Cruyff tak pantas dicontoh karena sama sekali tak mendidik anak-anak, yang umumnya maniak sepakbola.

“Mourinho memang pelatih kontroversial. Mungkin itu karena latar belakangnya, mungkin karena ada ketertarikan dari media,” ungkap Cruyff, seperti dikutip Sky Sports.

“Tapi menurut saya itu tidak mendidik anak-anak dalam sepakbola atau mendidik untuk kehidupan ini. Dia tak pantas dicontoh. Mou harus berlaku lebih baik karena sosoknya ada pada media di seluruh dunia,” tandasnya.

Lantas bagaimana dengan sikap pelatih Real Madrid?

Rafael Benitez, mengaku tidak tertarik berbicara dengan manajer, Jose Mourinho. Benitez dan lebih senang membicarakan soal Carlo Ancelotti.

Benitez dan Mourinho memiliki hubungan yang kurang harmonis. Terlebih setelah kedua pelatih perang pernyataan lewat media di awal musim. Mourinho bahkan sempat menyindir istri Benitez, Monserrat Seara.

Dalam wawancara dengan El Larguero di radio Cadena SER, Benitez mengaku sudah jarang melakukan komunikasi dengan Mourinho.

“Saya sudah tidak berbicara dengan Mourinho cukup lama, atau saya tidak tertarik melakukannya,” ujar Benitez seperti dilansir AS.

Benitez mengaku lebih tertarik membicarakan hubungannya dengan Carlo Ancelotti, sosok pelatih yang digantikannya di Real Madrid.

“Ancelotti adalah teman baik saya, dan saya lebih memilih untuk tidak berbicara mengenai Mourinho,” tegasnya.

Benitez kembali melatih di La Liga musim ini setelah meninggalkan Spanyol pada sebelas tahun lalu.

Setelah meninggalkan Valencia, Benitez melanjutkan kariernya di Inggris dan Italia bersama Liverpool, Inter Milan, Chelsea, dan Napoli. Benitez coba membandingkan liga di ketiga negara tersebut.

“Di Inggris permainan lebih mengandalkan fisik, sedangkan di Italia lebih berdasarkan pada taktik. Sepak bola Spanyol pada dasarnya sangat teknis dan fokus pada taktik,” ucap Benitez.

Terakhir Benitez mengungkapkan keinginannya untuk melatih timnas Spanyol di masa depan. “Itu ada dalam rencana saya. Tidak dalam waktu dekat, tapi saya selalu ingin melatih La Roja,” ucap Benitez

Tags : slide