Usai diserang kiri kanan akibat keterpurukan Chelsea di berbagai event, terutama di Liga Primer dan Liga Champions, Jose Mourinho mulai bangkit dan menyerang dengan sindiran tajam segerobak pelatih terbaik Europa , seperti Pep Guardiola, Rafael Benitez, Carlo Ancelotti, dan Arsene Wenger.
Sindiran Mourinho itu, yang diungkapkan surat kabar terkenal Italia, “La Gazzetta dello Sport edisi cetak,” utamanya ditujukan kepada pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola, yang menjadi rivalnya ketika masih melatih Real Madrid.
Untuk Guardiola, Mourinho menyatakan sang pelatih hakekatnya tidak mencintai sepakbola. Buktinya, Pep kehilangan rambut karena tak menyukai permainan sepakbola.
“Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, maka Anda tidak akan kehilangan rambut. Lihatlah Guardiola. Dia botak, itu karena dia tidak suka sepak bola,” ujar Mourinho.
Tidak hanya Pep, Mourinho kemudian menyindir Rafael Benitez, yang diklaimnya telah merusak tim Inter Milan.
“Dia merusak tim terbaik di Eropa hanya dalam waktu enam bulan,” ujar Mourinho tentang Benitez.
Lantas bagaimana dengan sikapnya terhadap Carlo Carlo Ancelotti. Pelatih yang menggantikan Mourinho di Real Madrid itu dikatakan kalau “don”Carlo” telah melepas keunggulan tiga gol di final dan mengakhiri pertandingan dengan kekalahan.
Pelatih Leicester City saat ini, Claudio Ranieri, diklaim Mourinho memiliki gaya melatih yang kuno.
Pelatih asal Portugal itu yakin Ranieri tidak akan bisa sukses di Liga Inggris.
“Dia menghabiskan waktu lima tahun di Inggris, hanya untuk mengucapkan ‘selamat pagi’ dan ‘selamat malam’. Di era 1970an, dia bisa memenangi Piala Super Eropa dan trofi kecil lainnya. Dia terlalu tua untuk mengubah gayanya,” ucap Mourinho.
Arsene Wenger diklaim Mourinho sebagai pelatih paling beruntung karena tetap dipertahankan Arsenal meski sempat tidak pernah mempersembahkan gelar untuk The Gunners.
Sedangkan pelatih terakhir yang disindir Mourinho adalah mantan arsitek AS Roma, Zdenek Zeman, yang beberapa kali adu argumen lewat media dengannya ketika masih melatih di Italia.
“Siapa itu Zeman? Oh, Zeman itu pelatih bersama Roma. Saya tidak tahu dia. Saya akan melihat ke Google untuk mengetahui apa yang telah dilakukannya dan dimenanginya,” ucap Mourinho.
Tidak semua pelatih disindir Mourinho.
Sejumlah pelatih seperti Antonio Conte, Tony Pulis, Juergen Klopp, dan Brendan Rodgers, mendapat pujian dari mantan pelatih Real Madrid tersebut.
Mourinho menganggap Conte sebagai pelatih penuh kharisma, sedangkan Rodgers diklaim The Special sebagai salah satu teman terbaiknya di Liga Primer.
Terhadap Fabio Capello yang menyerangnya sebagai pelatih jenius namun bisa menghancurkan pemain dalam waktu beberapa tahun setelahnya, Mourinho tak tertarik untuk balik menyerang.
Entah kenapa ia enggan ‘mempermalukan’ Capello malahan balik memujinya.
Mourinho yang dikenal bermulut pedas ini mendapat serangan dari banyak pihak saat Chelsea yang dipimpinnya tampil lunglai awal musim ini.
Capello yang baru saja dipecat Rusia itu, sebelumnya turut angkat bicara untuk mengkritik gaya Mourinho melatih.
“Saya rasa seorang pelatih dengan pengalaman dan jam terbang tinggi seperti dirinya lebih baik berbicara mengenai sepakbola tanpa sedikitpun menyinggung rekan seprofesinya,” tutur Mourinho seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport.
Mourinho kemudian memilih untuk tidak ‘mempermalukan’ Capello dengan menyanjungnya setinggi langit.
“Mungkin seharusnya saya berkomentar tentang kinerjanya bersama tim nasional Inggris dan Rusia, namun saya tidak akan melakukan hal itu.”
“Saya memilih untuk menghormati rekan seprofesi saya. Karena itulah saya lebih memilih untuk membicarakan Capello dengan kariernya yang hebat dan berlimpah kesuksesan,” ucap Mourinho.
Mourinho saat ini terus diteror pertanyaan mengapa Chelsea yang begitu perkasa musim lalu tiba-tiba jadi jauh lebih lemah dan mudah dikalahkan musim ini dan terpuruk di posisi enam belas klasemen Liga Primer.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi pada penampilan buruk Chelsea saat ini. Saya pun tengah berjuang untuk menemukan jawabannya.”
“Satu hal yang pasti kami akan bekerja lebih keras setelah ini untuk meningkatkan performa kami,” tutur Mourinho.
Di Serie A Italia, Juventus juga mengalami nasib serupa dengan Chelsea. Berstatus sebagai juara bertahan, Juventus juga gagal tampil apik di awal musim.
“Juventus memulai musim dengan cara yang sama seperti Chelsea. Namun saya pun tak ragu bahwa mereka pun akan bangkit seperti halnya kami.”
“Ini hanya persoalan waktu semata,” kata Mourinho
Berlainan dengan pelatih dan mantan pelatih yang tak sanggup menahan diri untuk mengkritik Mou.
Mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, yakin Jose Mourinho mampu membalikkan keadaan di Chelsea.
Ferguson juga memaklumi kesukaran yang dialami manajer asal Portugal.
Menurut Ferguson, salah satu alasan hal ini adalah karena Mourinho tidak memiliki skuat sempurna di tangannya.
“Anda harus ingat bahwa ia kehilangan kiper utamanya, Cortouis yang seorang penjaga gawang fantastis,” kata Ferguson seperti dikutip dari ESPN FC.
“John Terry juga mengalami kesulitan untuk meneruskan performa musim lalu. Ia bermain dalam setiap pertandingan musim lalu, bek tengah terbaik yang pernah mereka punya — dan ia dalam masa sulit.”
Ferguson yakin bahwa Mourinho juga bisa membawa Chelsea keluar dari masa-masa sulit tersebut, meski membutuhkan waktu beberapa pekan.
Eks pelatih asal Skotlandia itu juga percaya bahwa Mourinho tidak akan kehilangan dukungan pemain.
Sebelumnya, Mourinho pernah berkata bahwa satu-satunya situasi yang akan membuatnya undur diri dari Stamford Bridge adalah jika para pemainnya tidak lagi mempercayainya.
Ferguson yakin hal tersebut tidak akan pernah terjadi.
“Salah satu hal yang saya kagumi dari ia dam timnya adalah mereka selalu bermain untuknya. Mereka selalu berusaha. Jadi, bahan bakunya sudah tepat,” kata Ferguson. “Ia hanya perlu menemukan resep untuk membawa timnya kembali ke jalur yang tepat dan saya kira ia akan melakukannya.”