Valentino Rossi memanfaatkan kesempatan terakhirnya untuk menghapus hukuman dari Race Director MotoGP, dengan mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga atas penalti tiga poin yang ia dapatkan usai insiden Sirkuit Sepang di GP Malaysia, Minggu pekan lalu.
Pengajuan banding ini sekaligus akan bisa mengubah sikap Rossi untuk kembali berlomba di Valencia setelah dalam sebuah keterangan lainnya “The Doctor” akan mundur dari lomba MotoGP dan tidak “terjun” di balapan terakhir musim ini di Spanyol.
Hukuman yang dijatuhkan race director selain pengurangan tiga poin juga menempatkan Rossi memulai GP Valencia dari grid paling belakang, karena sebelumnya ia pernah mengoleksi satu poin penalti.
Sesuai peraturan, akumulasi penalti empat poin mengharuskan seorang pebalap start dari posisi paling belakang di seri selanjutnya.Rider Yamaha, Valentino Rossi, belum berhenti berusaha untuk mengurangi hukuman akibat insiden di MotoGP Malaysia.
Akibat insiden dengan rider Honda, Marc Marquez, Rossi mendapatkan hukuman akan melakoni seri pamungkas ajang MotoGP musim ini dari posisi start paling belakang.
Rossi saat ini memang masih ada di posisi puncak klasemen pebalap unggul tujuh poin dari Jorge Lorenzo yang merupakan pesaing terdekatnya.
Dengan start paling belakang, kans Rossi untuk meraih gelar juara kedelapan boleh dibilang sudah habis. Upaya banding atas putusan itu dikabarkan sudah ditolak.
Oleh karena itu, Rossi menempuh upaya terakhir untuk mengurangi hukuman dengan mengajukan banding ke CAS yang bertempat di Lausanne, Swiss.
“Dalam permohonan ke Pengadilan Arbritase Olahraga, Mr Rossi berusaha mencari pembatalan atau pengurangan penalti,” ujar penyataan federasi balap motor dunia seperti dilansir oleh Auto Sport.
“Lebih lanjut, dia meminta untuk penundaan eksekusi dari keputusan sesuai dengan pasal R37 dari kode olahraga terkait arbitase,” imbuhnya.
Jadwal dengar pendapat atas gugatan Rossi ini tak disebutkan. Balapan MotoGP Valencia akan berlangsung pada 8 November mendatang.
Hukuman ini membuat peluang Rossi mendapatkan gelar juara dunia semakin sulit, karena kini hanya ada selisih tujuh angka antara dia dan Jorge Lorenzo sebagai peringkat dua klasemen balapan.
Semula, tim Yamaha mengajukan banding kepada federasi balapan internasional, namun ditolak. Banding kepada CAS menjadi jalan terakhir bagi Rossi untuk membalikkan keadaan.
Diberitakan Crash, belum dipastikan waktu pengambilan keputusan CAS. Namun karena banding tersebut diajukan terhadap poin penalti, maka CAS harus mengambil keputusan sebelum balapan GP Valencia, 8 November nanti, jika Rossi ingin mendapatkan keuntungan.
Jika Rossi berhasil meyakinkan CAS untuk menunda waktu eksekusi hukumannya sembari CAS melakukan penyelidikan, maka Rossi bisa membalap dengan normal di Valencia. Jika kemudian CAS membenarkan hukuman Pengawas Balapan, maka Rossi akan start paling belakang di balapan pertama musim 2016.
FIM memberikan pernyataan resmi yang membenarkan Rossi telah mengajukan banding secara resmi kepada CAS.
“Dengan melakukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga, Tuan Rossi berusaha menggugurkan atau mengurangi poin penalti. Ia kemudian meminta eksekusi hukuman ditunda, sesuai dengan Pasal R37 dari Kode Arbitrase Terkait Olahraga.”
“FIM tidak akan berkomentar lebih lanjut atas hal ini.”
Rossi dituduh ‘menendang’ Marc Marquez di putaran ketujuh GP Malaysia sehingga pebalap Spanyol itu terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Dalam pembelaannya di hadapan Pengawas Balapan, Rossi mengatakan bahwa ia bergerak melebar di tikungan untuk membuat Marquez berjarak dengan dirinya, terutama karena Marquez berulang kali menahan lajunya.
Klaim tersebut dibantah Marquez, namun Pengawas Balapan mempertimbangkan hal tersebut sebagai ‘provokasi’ untuk Rossi.
Pebalap Italia itu menolak anggapan bahwa ia dengan sengaja membuat Marquez terjatuh, atau ia menendang Marquez.
Pengawas Pertandingan tidak bisa menyimpulkan apapun dari video gerakan kaki Rossi, dan hal tersebut tidak dijadikan dasar pertimbangan terhadap hukumannya
Bersamaan dengan pengajuan banding ini keberadaan Rossi di MotoGP terus menuai dukungan. Terakhir, duo pebalap formula satu yang tergabung dalam tim Ferrari, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, ikut berkomentar terkait insiden Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP Malaysia pekan lalu.
Vettel, yang telah mengoleksi empat gelar juara dunia, mengatakan dirinya mendukung Rossi.
Ia pun menilai pebalap tim Movistar Yamaha itu telah melakukan hal yang benar di lintasan saat Marquez melakukan manuver berbahaya atas dirinya.
Akibat insiden kontak dengan Marquez itu, Race Direction MotoGP telah memberikan penalti tiga poin terhadap Rossi. Semakin sulit bagi Rossi memburu juara dunia, karena di seri terakhir di Valencia pada 8 November nanti ia akan memulai start paling belakang.
Rossi sendiri saat ini masih berada di puncak klasemen pebalap sementara.
“Saya kira dia masih bisa memiliki kesempatan (untuk juara) dan dia adalah seorang pejuang,” kata Vettel seperti dikutip dari MotorSport.
Rossi, kata Vettel, baru akan menyerah setelah pertempuran berakhir dan menerima kekalahannya. Namun sebelum itu, pebalap dengan julukan The Doctor itu akan bertarung maksimal mungkin.
“Dia akan bertarung dan memberi segala yang ia miliki, dan saya pikir dia melakukan hal yang betul-betul benar di Malaysia,” ujar Vettel.
Raikkonen pun menyampaikan harapan serupa. Dia mengaku sempat was-was ketika sempat tersiar kabar Rossi akan memboikot MotoGP Valencia. Namun, ketika Rossi mengonfirmasi akan ikut serta di seri terakhir MotoGP, Raikkonen pun berharap pebalap MotoGP dengan nomor 46 itu bisa meraih juara dunia.
Tak hanya itu, Raikkonen berharap Rossi mendapatkan kesempatan yang adil saat memburu titel juara dunia tersebut.
“Jelas sekali. Saya sudah membaca berbagai hal (tentang insiden Rossi-Marquez), dan itu adalah hal konyol yang telah terjadi. Ada aturan, tetapi aturan bisa dilihat dari berbagai sudut pandang,” tukas pebalap asal Finlandia tersebut.