Setelah selama sepekan bungkam, usai “tendangan” Valentino Rossi terhadap Marc Marquez di Sepang Circuit MottoGP Malaysia, Selasa 03 November 2015, pebalap Ducati Andrea Iannone memberi sinyal akan membantu “The Doctor” di Valencia Minggu, 08 November mendatang untuk mengejar podium.
“Saya akan memberi jalan bagi Rossi dan tidak akan menyulitkannya dari aksi Marc Marquez yang ugal-ugalan,” kata Iannone kepada “crash.”.
Iannone seperti juga ditulis laman situs “calcioweb.eu,” akan memberi “jalan” bagi Rossi menjuarai MotoGP di seri terakhir.
“Saya tidak setuju dengan hukuman start yang dijatuhkan untuk Rossi. Start pada nomor buncit bukan solusi yang bagus,” ujar Iannone.
Rossi dihukum pengurangan empat poin dan diharuskan start dari posisi belakang oleh otoritas MotoGP karena dianggap menendang Marc Marquez dalam balapan seri ketujuh belas di Sepang, Malasia, Minggu, 25 Oktober 2015, pekan lalu.
Menyoroti kesulitan yang dialami Rossi, Iannone memberi isyarat enggan menambah kesulitan.
Ia menegaskan seri terakhir nanti hanya milik Rossi dan Lorenzo.
“Apakah kami semua harus disalip sebelum Rossi? Dalam poin ini hanya akan ada dua pembalap yang mesti dikejar yakni Jorge dan Valentino. Rossi layak bersaing hingga akhir,” tegasnya.
Tak hanya memberi dukungan pada Rossi, pembalap yang juga berasal dari Italia itu mengecam gaya balapan Marquez.
Setelah dipecundangi di Australia dan melihat duelnya dengan Rossi di Malaysia, ia yakin pembalap Repsol Honda itu hanya punya tujuan berduel, bukan memburu kemenangan.
“Dalam dua balapan terakhir sangat sulit. Sikap Marquez mudah dipahami. Dia balapan hanya untuk berduel, bahkan mungkin bukan untuk memburu kemenangan. Saya memberikan dukungan untuk Vale,” tutupnya.
Tidak hanya Iannone yang menuding Marquez berbuat nakal terhadap Rossi, pebalap Tech3 Yamaha, Pol Espargaro, juga menyebut penyerangan terhadap “The Doctor” merupakan hal yang “tidak adil”.
Di Sepang, dua pembalap tersebut terlibat insiden yang cukup memberikan kerugian bagi keduanya.
Pol menyebutkan, Marquez dan Rossi sebelumnya sudah terlibat adu argumen yang dilanjutkan di lintasan balap. Beberapa pihak menyatakan The Baby Alien melakukan intervensi kepada The Doctor yang menyebabkan emosinya memuncak.
“Saya bisa memahami frustrasi Rossi karena terganggu Marquez. Tapi satu yang tidak bisa diterima, Rossi sengaja mengangkat kaki dan menyentuh motor Marquez,” ujar pembalap 24 tahun itu, seperti dilansir Speedweek
“Di sisi lain, apa yang ditampilkan Marquez tidak adil. Dia bermain dengan kesempatan gelar juara dunia Rossi. Tapi saya cukup terkejut, bahwa pembalap yang sudah berpengalaman seperti Rossi bereaksi seperti itu,” tutupnya.
Sebelumnya, Rossi telah melontarkan tuduhan sebelum insiden Sepang bahwa Marquez bekerja sama dengan Jorge Lorenzo menunjukkan cara membalap yang “aneh” di GP Australia. Saat itu, The Baby Alien dinilai sengaja melambatkan lajunya untuk mengganggu Rossi, sebelum akhirnya tancap gas untuk memenangkan lap terakhir dari Lorenzo.
Saat ditanya tentang hal yang dianggap sebagai awal mula panasnya hubungan Rossi-Marquez itu, Espargaro mengaku sulit memberikan opininya. Meski demikian, pembalap asal Italia itu mengakui Marquez sebagai pembalap yang tak terduga.
“Sulit untuk memberikan suatu opini. Di dalam lomba, banyak faktor yang bekerja sama. Tidak mudah memang bertarung melawan Marquez. Dia selalu memiliki caranya sendiri,” ujar Iannone, seperti dimuat Speedweek
Pembalap itu juga tidak tahu apakah keberhasilan Marquez yang tiba-tiba menyalip Lorenzo untuk memenangkan GP Australia saat itu terjadi karena kekuatan yang dimiliki motor Honda. Ia rasa, hal itu bisa saja benar mau pun salah.
“Sayangnya saya tidak membalap untuk Honda. Jadi, saya tidak bisa menilai kecepatannya,” terang pembalap berpaspor Italia itu.
Berlainan dengan dua pebalap aktif itu, mantan pembalap MotoGP Randy Mamola asal Amerika Serikat menilai, frustrasinya Rossi saat menghadapi Marquez di Sirkuit Sepang wajar terjadi.
Hal itu disebabkan karena dugaannya kepada Marc yang bersekongkol dengan Jorge Lorenzo untuk menggagalkannya menjadi juara dunia.
Hal itu semakin dipertegas di sesi kualifikasi. Marquez seolah membuntuti Rossi pada saat itu, diduga apa yang dilakukan Marquez untuk mengganggu konsentrasi juara dunia sembilan kali.
Otomatis The Doctor merasa tak nyaman dan berulang kali melihat ke arah The Baby Alien pada saat itu.
“Tentu saja Valentino sangat marah karena dia meyakini Marc bersekongkol dengan Jorge untuk membantunya menjadi juara dunia. Apalagi, tensi sudah memanas di antara keduanya sejak Kamis,” terang Mamola mengutip Speedweek
Insiden tersebut membuat Rossi diganjar hukuman tiga poin penalti yang membuat total poin penaltinya menjadi empat. Pada seri Valencia akhir pekan ini, Rossi akan memulai balap dari posisi paling belakang.