Dua jam sebelum lomba MotoGP Spanyol di Valencia, Minggu tengah hari WIB, 08 November 2015, Valentino Rossi “membakar” emosi seluruh Italia menjadi “bara api” dendam untuk menyaksikan sang jagoaannya melibas konspirasi Espanola yang menjegalnya untuk keluar sebagai juara musim ini.
Ditengah amukan rasa marah yang masih terkendali publik Italia tak peduli apakah Rossi bisa menaklukkan koneksitas Spanyol atau tidak, tapi yang terpenting bagi mereka Valentino akan akan jadi “hero” di setiap lap yang akan dilewatinya.
“Kami tak peduli Rossi juara atau tidak di Valencia. Dia telah lebih dahulu memenangkan hati kami. Dia dijegal dan di keroyok secara konyol,” amarah Pedro seorang penduduk San Marino, Minggu, 08 November 2015, seperti dikutip “nuga” dari “crash.”
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memang hanya memiliki peluang tipis untuk bisa memenangi gelar juara dunia di GP Valencia, Minggu. Akan tetapi bukan berarti dukungan dari negaranya berhenti mengalir begitu saja.
Sejak pagi Minggu, 08 November 2015, publik Italia menyambut GP Valencia seolah sedang melihat tim nasional mereka bermain di final Piala Dunia.
Media Italia terkenal “Gazzetta,” memberitakan event ini menjadi sangat emosional karena seluruh tempat-tempat ramai di negara tersebut akan menggelar nonton bareng GP Valencia.
Tak terkecuali di dalam stadion.
Dengan waktu penyelenggaraan MotoGP berlangsung beberapa jam sebelum kickoff beberapa laga Serie-A, stadion-stadion membuka kesempatan bagi penggemar sepak bola untuk tetap bisa menyaksikan pertarungan Rossi.
Salah satunya adalah Stadion Olimpico Roma.
Pada Minggu nanti, stadion ini akan menggelar pertandingan penting derby Roma antara AS Roma melawan Lazio. Namun stadion akan dibuka dua jam sebelum pertandingan untuk mengadakan nonton bareng MotoGP.
Demikian pula dengan stadion Castellani Empoli yang menggelar laga melawan Juventus, juga akan menggelar nonton bareng MotoGP sebelum pertandingan dimulai.
AC Milan memang tidak akan menggelar pertandingan pada Minggu, namun Casa Milan, atau pusat pelatihan dan markas besar Milan, juga akan memasang layar raksasa untuk bersama-sama mendukung Rossi.
Tempat lain yang akan dilanda demam Rossi adalah sirkuit kebanggaan Ferrari, Mugello. Layar-layar besar di seputar sirkuit juga akan menayangkan balapan langsung dari Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol.
Dua tempat yang akan paling ramai dikunjungi adalah area Pesaro dan Tavullia, tempat Rossi dilahirkan. Ribuan penggemar MotoGP dari seluruh Italia akan datang ke kota tersebut untuk memberikan doa dari jarak jauh untuk The Doctor.
Apakah Rossi mampu keluar dari himpitan pebalap dari strat di nomor buncit?
Dua pebalap Repsol Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa yakin Valentino Rossi bisa dengan cepat menyusul ke depan meski harus memulai balapan dari posisi paling belakang.
Rossi kini sedang bertarung dengan Jorge Lorenzo dalam memperebutkan gelar juara dunia di seri balapan terakhir di GP Valencia, Minggu.
Rossi memang memiliki keunggulan tujuh angka di klasemen sementara, akan tetapi ia harus start dari baris paling belakang karena hukuman yang ia terima di GP Malaysia.
Lorenzo menunjukkan kesiapan mentalnya menghadapi GP Valencia dengan merebut pole position. Pebalap asal Spanyol itu juga menciptakan rekor lap di Sirkuit Ricardo mengalahkan Marquez dalam perebutan pole.
Dengan berbagai faktor pihak kepada Lorenzo, Marquez tetap tak menganggap gelar juara dunia sudah berada dalam genggaman kompatriotnya. Ia bahkan mewanti-wanti kemampuan Rossi dalam menyalip lawan-lawannya.
“Dalam MotoGP, saya percaya bahwa hanya dalam beberapa putaran saja Anda bisa menyusul ke depan,” kata Marquez seperti dikutip dari Crash.
“Dalam beberapa balapan, Valentino memulai balapan dari grid kesepuluh atau delapan, dan ia bisa menyodok ke tempat kedua hanya dalam tiga atau empat putaran saja. Jadi ia akan menyusul,” kata pebalap asal Spanyol itu.
Hal senada juga disampaikan oleh rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, yang menyatakan bahwa perebutan gelar juara dunia belum selesai begitu saja. Ia juga mengingatkan Lorenzo untuk menjalani balapan yang bagus dan yang paling utama adalah menyelesaikan balapan.
Pedrosa memprediksi bahwa selisih tujuh angka antara Lorenzo dan Rossi bisa menentukan gelar juara dunia jatuh ke tangan siapa.
“Valentino bisa mengejar ketertinggalan, dan ia juga sangat cepat. Saya pikir ia juga memiliki tujuh angka, sehingga ini juga harus diperhitungkan,” kata Pedrosa.
Keduanya juga menyatakan Rossi punya segala yang dibutuhkan untuk memperbaiki posisi di MotoGP Valencia.
Terlepas dari situasi sulit yang dialami, Rossi diyakini masih bisa memperjuangkan gelarnya. Marquez percaya bahwa seniornya itu bisa memulihkan posisi dengan baik di beberapa putaran awal.
“Bagi saya, saya yakin di MotoGP dalam beberapa putaran Anda bisa tiba di bagian depan. Dan di sejumlah balapan, Valentino start dari posisi 10 dan delapan, lalu dalam tiga-empat putaran, dia sudah berada di belakang para pebalap terdepan. Jadi dia akan ada di sana, di bagian depan,” ujar Marquez dikutip Crash.
Pedrosa pun mengungkapkan keyakinan yang sama. Soal peluang Rossi juara, rider tiga puluhan tahun itu juga menyebut tekanan harus finis untuk Lorenzo bisa menjadi satu faktor tersendiri.
“Saya rasa kita bisa memperkirakan segalanya terjadi karena kejuaraan bagaimanapun sudah punya beberapa opsi berbeda. Dan seperti yang Jorge katakan, dia harus menjalani balapan yang bagus dan menyelesaikannya,” kata Pedrosa.
“Valentino bisa melakukan pemulihan posisi yang bagus dan dia juga cepat. Jadi saya rasa dia masih punya keunggulan tujuh poin dan ini juga masuk hitungan,” demikian dia.