Terhempasnya harga emas global hari ini, Kamis, 03 Desember 2015, langsung berdampak pada perdagangan emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam.
Harga emas Antam hari ini lebih murah Rp 1.000 per gram dan berada di posisi Rp 546 ribu per gram dibanding dengan Rp 547.000 per gram sehari sebelumnya.
Berlainan dengan harga jual yang turun tipis, harga pembelian kembali atau harga buyback emas Antam anjlok hingga Rp 8.000 per gram menjadi Rp 466 ribu per gram.
Mengingat tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia ini, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke butik Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean.
Di pasar global, terutama Comex Ne York, harga emas jatuh ke posisi terendah dalam hampir enam tahun, usai Gubernur Federal Reserve Janet Yellen, mengatakan harapannya tentang kenaikan suku bunga yang akan menandai pemulihan ekonomi Amerika Serikat.
Melansir laman Reuters, Kamis, 03 Desember 2015, harga emas di pasar Spot turun hampir satu setengah persen perounce setelah terhempas ke level terendah sejak Februari 2010.
Emas berjangka AS untuk pengiriman Februari juga turun mendekati satu persen menetap per ounce setelah jatuh ke level terendah sejak Oktober enam tahun lalu.
Dalam sambutannya saat acara Economic Club of Washington, Yellen mengaku berharap untuk segera menaikkan suku bunga yang akan menjadi bukti pulihnya ekonomi AS dari resesi.
Namun dia tidak menunjukkan jika kenaikan suku bunga ini akan dibeberkan pada pertemuan the Fed yang berlangsung pada 15-16 Desember.
Bahkan komentarnya ini mengangkat dolar AS ke level tertinggi terhadap euro di lebih dari tujuh bulan.
Harga emas telah tertekan ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade bulan ini.
Selain itu dikabarkan pula jika Bank Sentral Eropa kemungkinan akan melonggarkan kebijakannya lebih lanjut pada pertemuan Kamis.
“Janet Yellen menilai perekonomian terus tumbuh pada kecepatan yang moderat, tapi bukti dari Beige Book menunjukkan tren sedikit lebih membaik,” kata Andrew Grantham, Ekonom Senior dan Direktur CIBC Economics dalam catatannya.
Laporan tentang payrolls yang dilansir Jumat ini juga sangat penting yang akan ikut mempengaruhi harga emas.
Harga emas saat ini telah tertekan data yang menunjukkan pengusaha swasta AS menambahkan pekerjaan lebih besar
“Pada dasarnya ECB dan nonfarm payrolls Jumat terlihat cukup negatif untuk logam mulia, mengingat kemungkinan penguatan lebih lanjut dari dolar dan potensi pelonggaran kuantitatif di zona euro, dan selanjutnya pertumbuhan pekerjaan AS.”
“Tapi seperti biasa, berharga bisa melompat lebih tinggi jika harapan mereka kecewa,” kata Analis Mitsubishi Jonathan Butler.
Sehari sebelumnya, Rabu, 02 Desember 2015, dalam sesi awal, harga emas bergerak tipis ke atas melanjutkan kenaikan akibat didukung aksi short covering seiring dolar AS dan data manufaktur AS melemah.
Akan tetapi pada sesi perdagangan sore harga emas masih tertekan seiring rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS.
“Harga emas masih sangat ditentukan oleh kebijakan moneter AS. Harga emas akan konsolidasi di level harga sekarang hingga pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS,” ujar Mark To, Kepala Riset Hong Kong Wing Fung Financial Group seperti dikutip dari laman Reuters
Sementara itu, ABN Amro juga memberikan prospek negatif untuk harga emas pada 2016.
Bank sentral AS diperkirakan menaikkan suku bunga secara bertahap pada 2016.
Harga emas pun akan tertekan hingga ke level di bawah US$ 1.000 per ounce dalam beberapa bulan mendatang.
Pada pekan ini, investor fokus mencermati data tenaga kerja AS. Data tenaga kerja ini akan menjadi petunjuk kapan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga.
Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, harga emas bergerak naik tipis di awal perdagangan sesi Asia hari ini. Investor masih mennati komentar dari pimpinan bank sentral AS terhadap prospek suku bunga.