Marc Marquez mengalami frustrasi akibat belum adanya sinyal berdamai dari Valentino Rossi dan menuding fans “The Doctor” bersikap “lebay” dengan terus meniupkan api “dendam” untuk memelihara permusuhan mereka.
Kepada “crash,” Jumat, 04 Desember 2015, dengan nada kecewa Marquez mengungkapkan kekesalannya kepada fans Rossi yang menudingnya sebagai biang kegagalan pebalap asal Italia itu menjuarai MotoGP musim 2015.
“Saya menjadi narapidana di mata fans Rossi. Mereka mencap saya sebagai pengkhianat. Aneh,” ujar Marquez dengan nada kecewa.
MotoGP 2015 memang menyisakan tema menarik persaingan Marc Marquez dengan Valentino Rossi.
Keduanya terlibat persaingan sengit di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia saat tengah berlomba.
Saking sengit pertarungan keduanya, Marquez dan Rossi saling berdekatan untuk melakukan aksi salip menyalip.
Ujungnya Rossi terlihat menendang Marquez hingga jatuh, dan kian memanaskan hubungan keduanya.
Marquez mengakui tensinya dengan Rossi memang tidak baik setelah balapan di Malaysia.
Namun ia juga menegaskan bahwa pembicaraan dan debat di antara pecinta MotoGP dunia lah yang seakan menimbulkan stigma hubungannya dengan Rossi tidak baik.
“Hingga hari Kamis di Malaysia hubungan saya dengan Valentino sangat baik. Saya pikir dia memang melebihkannya tensi persaingan, dan itu normal saja.”
“Tapi itu tak bagus untuk balap motor. Masalahnya banyak orang yang membicarakan situasi itu,” ucap Marquez yang bernostalgia kembali mengenai insidennya di Malaysia, seperti juga diberitakan Speedweek.
Keadaan pun bertambah panas di seri pamungkas yang berlangsung di Valencia.
Indikasi Marquez membantu Lorenzo terlihat nyata karena ia hanya bergerak di belakang X-Fuera, tanpa coba melakukan serangan serius dan agresif yang jadi ciri khasnya untuk menyalip Lorenzo.
“Ketika kami datang ke Valencia, saya telah berkata bahwa kami harus memenangi balapan. Karena jika tidak, maka Rossi akan komplain. Putaran Lorenzo cepat, dia mencatatkan catatan baru dan rekor baru balapan,” imbuh Marquez.
“Saya tak bisa menyalipnya, tak bisa menang. Tujuan saya menang, karena hasil itu bisa jadi penutup seri final yang baik,” lanjutnya.
Sementara itu Valentino Rossi masih belum memutuskan secara final apakah bergabung dengan Suzuki atau menjajal relly ketika kontraknya dengan Yamaha berakhir tahun 2017.
Valentino Rossi yang menyisakan satu musim kontraknya di Yamaha mulai diberitakan akan hengkang ke Suzuki pada musim balap 2017 atau menjajal balapan relly.
Dikutip dari Autobild, komentar Rossi selepas reli Monza bisa jadi indikasi bahwa pebalap asal Italia itu menaruh perhatian pada Suzuki.
“Pada musim 2016 mendatang, semua bisa berharap banyak perubahan yang terjadi dan munculnya musuh-musuh baru yang patut diperhitungkan.”
“Suzuki jadi salah satu contoh yang sukses mengambil langkah maju saat ini,” ujar Rossi ketika itu.
Dua pebalap Suzuki, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro adalah termasuk sejumlah kecil pebalap yang mampu mencatat hasil bagus dalam tes ban Michelin di Valencia.
Bila Suzuki menunjukkan perkembangan pesat di 2016, maka bisa jadi mereka siap merekrut pebalap papan atas untuk musim balap berikutnya.
Kehadiran Davide Brivio, mantan petinggi Yamaha saat ini berada di Suzuki. Hal ini yang makin menguatkan rumor bahwa Rossi bisa saja hijrah ke Suzuki di tahun 2017 mendatang.
Bila Rossi hengkang ke Suzuki, maka hal itu akan menambah panjang daftar tim yang pernah dibela Rossi di MotoGP. Sebelumna, Rossi sudah pernah menunggangi Honda, Yamaha, dan Ducati
Selain dirumorkan hengkang ke Suzuki, Rossi juga mengaku sangat tertarik untuk beralih ke ajang reli.
Namun, hal itu baru benar-benar akan terwujud usai The Doctor memutuskan pensiun dari ajang MotoGP.
Seperti diketahui usai melakoni MotoGP musim 2015, Rossi mengikuti ajang Monza Rally Show 2015.
Dalam kejuaraan reli tahunan tersebut, penampilan pembalap asal Italia itu terbilang cukup menjanjikan dengan jadi juara.
Kondisi itu lantas membuat spekulasi mengenai ketertarikan Rossi beralih ke ajang reli. Melihat hal itu lantas mendapatkan komentar langsung dari Rossi, ia pun mengaku tak menutup kemungkinan mengenai spekulasi yang sedang berkembang tersebut.
“Saya memiliki gairah yang besar terhadap mobil sejak ayah saya Graziano Rossi mengenalkan dunia ini.
Saya sangat berkeinginan untuk melanjutkan karier di dunia balap mobil setelah karier saya di MotoGP selesai,” ucap Rossi, seperti dikutip Speedweek, Jumat, 04 Desember 2015.
“Saya pastikan itu akan terjadi, namun saya tak tahu apakah karier saya dilanjutkan di reli atau di kompetisi lainnya,” katanya