WhatsApp kembali membuat gebrakan dipengujung tahun ini dengan menghadirkan fitur panggilan video, atau “video calling,” setelah sebelumnya juga merilis kemampuan panggilan suara atau “voice calling.”
Gebrakan ini, oleh para pengamat teknologi diartikan sebagai untuk menyaingi Viber dan Skype.
Jika benar, WhatsApp tak lagi sekadar layanan “instant messaging” melainkan “multimedia messaging”.
Seperti dikutip “nuga” dari digitaltrends,” Rabu, 23 Desember 2015, uji coba video calling pertama kali diungkap seorang blogger Jerman.
Ia mengunggah hasil pemindaian fitur video calling beta ke blog personalnya.
Pada screenshot, video calling WhatsApp tampak jernih dan antarmukanya mirip Facebook Messenger.
Beberapa orang memprediksi fitur tersebut bakal diluncurkan resmi dalam beberapa minggu ke depan.
Pengguna iOS diperkirakan lebih dulu menikmati fitur tersebut.
Sebab, screenshot diambil dari aplikasi WhatsApp 2.12.16.2 versi iOS.
Sejauh ini belum ada pengguna Android yang mengumbar uji coba fitur video calling WhatsApp.
Bocoran lain menyebut pembaruan WhatsApp juga memasukkan kemampuan tab multiple-chat.
Pengguna bisa mengobrol maya dengan banyak orang tanpa harus menutup satu ruang chat untuk beralih ke ruang chat lain.
Desain bernuansa hijau ala WhatsApp juga digosipkan akan berubah. Belum ada konfirmasi resmi dari WhatsApp terkait isu-isu yang beredar.
Sebelumnya, WahtsApp juga telah berhasil memberi rasa aman kepada pengguna dengan menyajikan aplikasi pemblokiran tautan yang dikirim melalui percakapan, yang menuju aplikasi pesaingnya Telegram.
Semua tautan URL yang menuju Telegram, akan ditampilkan sebagai teks biasa, bukan sebagai hyperlink yang biasanya berwarna biru dan bila diklik akan membawa ke situs tertentu.
WhatsApp juga membuat tautan teks tersebut tidak bisa disalin.
“The Verge,” mengungkapkan, tool untuk memblokir tautan tertentu tersebut dimiliki oleh Facebook, perusahaan pemilik saham mayoritas WhatsApp.
Facebook pernah memakainya pada lima tahun silamu untuk memblokir tautan menuju situs-situs yang berisi konten bajakan, namun langkah Facebook itu kemudian mendapat kritikan.
Walau demikian, belum diketahui secara pasti apakah pemblokiran itu berasal dari sistem WhatsApp yang tidak sempurna atau memang disengaja oleh WhatsApp.
Sumber di dalam Telegram mengatakan, “Biasanya jika sudah diangkat ke media, Facebook akan mengkambing-hitamkan sistem penyaringan mereka.”
“Kami berharap hal yang sama juga kali ini,” imbuh juru bicara Telegram yang tidak mau disebut namanya itu.
Baik Facebook maupun WhatsApp tidak bersedia memberikan tanggapan resminya terkait persoalan ini
Selain itu Facebook dan Google telah mencapai kesepakatan bersama tentang backup layanan cloud di Google Drive.
Pengguna WhatsApp bisa menyimpan percakapan, video, atau foto yang dikirim melalui WhatsApp ke Google Drive.
Mereka juga bisa mengunduh kembali semuanya itu di perangkat yang berbeda dengan mudah.
Google mengumumkan kerja sama tersebut lewat blog Google Drive.
Fitur backup di Google Drive segera dirilis keduanya
“Karena itu cek selalu menu Settings di WhatsApp,” tulis Director of Product Management Google, Scott Johnston.
Menurut rilis terbarunya, fitur backup tersebut sudah tersedia di aplikasi WhatsApp versi 2.12.303 yang tersedia di http://www.whatsapp.com/android
Namun, WhatsApp terbaru, versi 2.12.304 yang baru dirilis di Play Store, Rabu pagi ini, kembali menghilangkan fitur tersebut.
Selama ini, WhatsApp memang sudah menyediakan fitur backup, namun data tersebut disimpan di dalam penyimpanan internal smartphone. Lebih lanjut, pengguna yang login di perangkat yang berbeda tidak bisa mengakses percakapan sebelumnya.
Pengumuman yang ditulis Google di blog-nya itu tidak menyebutkan secara rinci, apakah WhatsApp untuk iOS juga akan mendapatkan fitur yang serupa atau tidak. Begitu juga untuk sistem operasi lain seperti Windows Phone dan BlackBerry.
Sebelumnya, fitur backup data di Google Drive ini diketahui oleh pengguna WhatsApp sering datang dan pergi.
Fitur tersebut, kini, secara resmi telah diumumkan oleh Google.