Valentino Rossi dipastikan akan “out” dari Movistar Yamaha untuk musim balapan MotoGP 2017, bersamaan dengan makin gencarnya prinsipal asal Jepang itu mencari calon pengganti pebalap asal Italia itu
Sebuah tulisan yang dimuat oleh “crash,” Jumat, 15 Januari 2016, Yamaha kini sedang mengejar pebalap yang akan menggantikan posisi Valentino Rossi.
Kebenaraan kabar tersebut bahkan diutarakan langsung oleh Bos tim Movistar Yamaha, Lin Jarvis.
Bahkan, ia secara khusus memberikan pujian terhadap potensi yang dimiliki dua kandidat suksesor duet Lorenzo-Rossi di timnya tersebut.
“Maverick Vinales sudah memiliki pengalaman di MotoGP, tetapi saya belum mengetahui kontraknya bersama Suzuki. Ia merupakan pembalap yang hebat di sini. Jadi, sangat biasa jika ia menarik minat kami dan tim besar lain,” jelas Jarvis, seperti dilaporkan GP One, Jumat, 15 Januari 2016.
Salah satu pebalap yang dikabarkan menjadi incaran Yamaha adalah Maverick Vinales.
Sebagian besar pebalap di MotoGP akan kehabiskan kontrak pada akhir musim ini, rumor kepindahan pebalap yang biasanya disebut ‘silly season’ sudah berlangsung sebelum MotoGP 2016 dimulai.
Salah satu rumor terpanas di ‘silly season’ kali ini adalah siapa yang akan menggantikan peran Rossi di Yamaha.
Kontrak Rossi bersama Yamaha menyisakan satu musim, dan dengan semakin tuanya pebalap asal Italia tersebut, pilihan paling tepat bagi tim asal Jepang itu adalah mencari pebalap baru.
Sebagai pengganti Rossi yang kemungkinan besar akan pensiun akhir musim ini, Yamaha dikabarkan sedang mendekati Vinales yang musim lalu melakoni debut di ajang MotoGP bersama Suzuki.
Prestasi Vinales bersama Suzuki tidak cemerlang musim lalu, setelah hanya mampu menduduki di posisi kedua belas klasemen akhir MotoGP 2015.
Namun, direktur pelaksana Yamaha, Lin Jarvis, menganggap Vinales sebagai salah satu pembalap masa depan MotoGP.
“Vinales sudah memiliki pengalaman di MotoGP. Saya tidak tahu detail kontraknya bersama Suzuki, tapi saya pikir dia punya kontrak dua tahun dengan opsi tambahan untuk musim 2017,” ujar Jarvis kepada Motorsport.com.
“Dia pebalap bagus, jadi normal jika dia mampu menarik perhatian Yamaha dan tim pabrikan lainnya di MotoGP,” sambung pria asal Inggris tersebut.
Maverick Vinales telah memiliki pengalaman MotoGP—saya tidak tahu rincian dari kontrak dia bersama Suzuki, tetapi saya menduga ini untuk dua tahun dengan sebuah opsi untuk 2017,” demikian ujar Jarvis seperti dikutip dari Speedweek.
Jarvis mengatakan Vinales adalah seorang pebalap yang sangat bagus.
“Jadi normal saja dia dapat menarik perhatian Yamaha serta tim pabrikan lain di MotoGP.”
Selain Vinales, Jarvis juga mengungkapkan pihaknya berminat terhadap pebalap Moto2 Alex Rins.
Rins yang finis sebagai runner-up Moto2 pada musim lalu itu memilih untuk tetap berkompetisi di kelas tersebut kembali
Pebalap muda lainnya yang menarik perhatian Jarvis adalah Alex Rins, yang musim lalu berhasil menjadi runnerup pada musim debutnya di kelas Moto2. Untuk musim 2016, Rins memutuskan tetap tampil di kelas Moto2.
“Saya pikir Rins mengambil keputusan yang tepat. Tanpa diragukan lagi, dia pebalap bertalenta dan menjadi kandidat bagus untuk Yamaha di masa depan.”
“ Dia jelas masuk daftar kami. Dia melakukan sejumlah kesalahan musim lalu, tapi dia tetap terlihat sangat cepat,” ucap Jarvis.
Sementara itu, tentang awan kelam membayangi Valentino Rossi pada akhir musim lalu. Setelah memimpin klasemen hingga seri tujuh belas, pada seri akhir ia harus kehilangan gelar ke tangan sang kolega, Jorge Lorenzo.
Meski mengalami musim yang mengecewakan, menurut Team Principal Yamaha Monster Tech 3, Herve Poncharal, pembalap berjuluk The Doctor tersebut telah menjalani musim terbaiknya.
Apa yang telah dilakukan rider asal Italian itu di mata Poncharal sungguh luar biasa.
“Untuk saya, musim lalu merupakan musim terbaik untuk Vale, meski dia tak memenangkan gelar. Hampir setiap orang berpikir waktunya sudah habis,” ujar Poncharal, dikutip dari Crash, Jumat, 15 Januari 2016.
“Apa yang telah dia lakukan tahun lalu adalah hal yang luar biasa. Jorge memang layak memenangkan gelar, tapi untuk saya mereka berdua hampir setara., untuk bisa menyaingi Marquez, Lorenzo, Pedrosa, atau Iannone yang lebih muda darinya adalah hal fantastis,” jelasnya.
Rossi musim lalu sukses menjadi yang terbaik empat kali yakni di seri Qatar, Argentina, Belanda, dan Inggris.