Pebalap gaek Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menjanjikan akan terus menginjak podium ketika musim balapan MotoGP tahun ini berputar, dan akan tetap kompetitif untuk menyaingi Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan Dani Pendrosa.
Janji Rossi ini diungkapkan kepada “crash,” 26 Januari 2016, untuk menjawab keraguan publiknya terhadap pertambahan usianya.
Bagi Rossi, MotoGP musim ini bakal terasa sangat spesial karena menjadi masa penentuan karirnya.
Seperti diketahui, Rossi yang kini telah berusia tiga puluh enam tahun memang belum memiliki rencana untuk pensiun dari ajang MotoGP.
Namun, hadirnya insiden antara Rossi dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez membuatnya mulai berpikir ulang terhadap kariernya di MotoGP.
“Masa depan saya di MotoGP akan sangat bergantung sejak balapan pertama di musim ini. Jika saya mampu berkompetisi dan bisa berjuang meraih podium setiap serinya, maka saya akan lanjut,” ucap Rossi, seperti dikutip BT Sport
“Dalam pikiran saya, saya ingin terus melakukannya membalap di MotoGP. Lalu memperpanjang kontrak dan bertahan dengan Yamaha hingga akhir karier saya,” tuntas pemilik gelar juara dunia MotoGP tujuh kali itu.
Tentang adanya masalah antara teknologi baru di MotoGP Rossi menyatakan, apalagi Magneti Marelli dinilai lebih buruk ketimbang elektronik sebelumnya.
“Bagi saya wajar saja jika semua pembalap mengeluh mengenai elektronik motor, yang tidak komplain justru tidak benar. Kami semua tahu bahwa sistem elektronik baru sedikit lebih buruk dari sebelumnya, dan saya pikir teknisi Yamaha telah bekerja beberapa tahun terahir dengan keras untuk meningkatkan akselerasi mesin,” papar Rossi, mengutp dari Speedweek
“Ketika saya bekerja dengan ECU lainnya, kesan pertama sedikit membingungkan karena segalanya agak buruk. Bagi saya, hal itu bukan masalah besar karena semua rider sekarang berada di level yang sama.
Teknisi kami mampu beradaptasi dengan sistem baru motor,” terangnya.
Justru yang membuat juara dunia sembilan kali ini khawatir adalah ban Pirelli.
Pasalnya, menurut Rossi, kinerja ban anyar itu tidak banyak diketahui pada motor MotoGP.
“Ya kami memang lebih khawatir dengan ban. Pertanyaan terbesar ada di sana karena kami tak tahu bagaimana mereka bekerja dengan motor yang berbeda. Kami harus terlebih dahulu memahaminya sebelum kami bisa menilai level tahun ini,” pungkas Rossi.
Rider yang membela panji Movistar Yamaha tersebut belum lama ini memperkenalkan motor baru Yamaha YZR-M1 versi 2016 di Barcelona.
Pembalap berjuluk The Doctor tersebut akan mulai melakukan uji coba motor di Sepang pada Februari 2016.
Sama halnya dengan para pembalap lain, Valentino Rossi juga memiliki permasalahan utama dalam menyambut gelaran MotoGP 2016.
Dalam hal ini, pemilik julukan The Doctor itu mengatakan bahwa proses adaptasi dengan ban baru Michelin menjadi kendalanya.
Seperti diketahui, MotoGP 2016 bakal menjadi musim debut Michelin sebagai pemasok ban utama usai tujuh tahun bekerja sama dengan Bridgestone.
Keputusan Dorna itu pun lantas menuai banyak pro-kontra dari beberapa pembalap, khususnya Rossi.
Pasalnya, Rossi memang memiliki reputasi yang buruk apabila mengaspal dengan Michelin. Hal itu terlihat jelas ketika pembalap berpaspor Italia tersebut membela Tim Ducati beberapa musim lalu.
“Kekhawatiran terbesar kami adalah mengatasi segala kelemahan terhadap kualitas yang dimiliki oleh Michelin. Sebab dari beberapa sesi uji coba yang sudah kami lakukan, kami masih belum menemukan cara yang tepat untuk itu,” ucap Rossi
“Karena itu, kami setidaknya membutuhkan lebih banyak waktu untuk dapat benar-benar menemukan solusi yang tepat terkait masalah yang kami hadapi saat ini,” lanjutanya
Sementara itu, juara bertahan MotoGP, Jorge Lorenzo, berharap rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi, kembali rival utamanya dalam mempertahankan gelar di MotoGP 2016.
Meski bersitegang dengan Rossi dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015, Lorenzo tetap berharap pebalap asal Italia itu kembali menjadi rival utamanya musim ini.
Harapan itu diungkapkan Lorenzo bukan ingin membuktikan diri lebih hebat dari Rossi. Namun, dengan begitu Yamaha dipastikan bisa kembali mengalahkan duo Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
“Itu harapan saya dan harapan tim. Karena itu artinya kompetitor kami masih berada di belakang. Mudah-mudahan seperti musim lalu lagi, karena artinya antara saya atau Rossi yang akan jadi juara dunia lagi,” ujar Lorenzo seperti dilansir Autosport.
Lorenzo belum bisa memprediksi bagaimana peta kekuatan tim di MotoGP 2016 menyusul penggunaan ban dan perangkat elektronik yang baru.
“Jika ban dan perangkat elektronik berubah, maka itu mengubah perasaan pebalap terhadap sepeda motor secara signifikan,” ucap Lorenzo.
Namun, Lorenzo yakin kekuatan Yamaha begitu juga tim-tim lainnya akan semakin terlihat usai menjalani tes resmi di Sirkuit Valencia, Spanyol, pekan depan.
“Dalam waktu dekat kita akan mengetahui bagaimana penampilan tim pabrikan dan semua motor serta pebalap di situasi baru ini,” ujar Lorenzo.
“Untuk saat ini saya tidak bisa bilang bagaimana performa pebalap nantinya, tapi kondisi itu akan segera berubah,” sambungnya.