Wanita bisa mengalami orgasme multiorgase atau orgasme ganda?
“Ya. Kenapa tidak,” tulis laman situs “metro.co.uk,” dalam tulisannya terbarunya, Rabu, 10 Februari 2016, mengutip sebuah h studi dari OMGYES.
Tulis itu sendiri secara detik mengungkap rahasia multiorgasme yang dialami oleh sejumlah wanita.
Orgamse wanita, tulis “metro.co.uk,” amat kompleks dibandingkan dengan pria.
OMGYES sendiri adalah sebuah situs seks yang banyak mengungkapkan rahasia ranjang.
Dan Debby Herbenick, seorang penulis sekaligus seksolog asal Amerika, yang menjadi nara sumber dari tulisan itu telah melakukan survei terhadap ribuan wanita berusia dewasa hingga tua tahun berkaitan dengan orgasme saat bercinta.
Dia menemulkan, empat puluh tujuh persen dari jumlah wanita yang disurvei ternyata pernah mengalami multiorgasme.
Dan bagian terbesar dari ri mereka menggunakan teknik yang berbeda setelah mengalami orgasme pertama untuk mencapai orgasme berikutnya atau yang disebut dengan multiorgasme.
Sebagian wanita yang tidak dapat mengalami multiorgasme biasanya karena terlalu sensitif pascaklimaks, yang membuat mereka berhenti saat tengah mencapai kepuasan di orgasme pertamanya.
OMGYES merekomendasikan bahwa setelah wanita merasakan orgasme pertama, ubahlah orgasme lebih lambat dengan menggunakan gerakan lembut untuk mencapai orgasme berikutnya.
Ada kekuatan besar di balik orgasme yang terjadi saat berhubungan seksual.
Terutama pada wanita, orgasme menjadi prioritas penting dalam kehidupan.
Tak hanya kesenangan dan vitalitas, orgasme juga meningkatkan aliran energi kreatif dan menambah kesehatan fisik secara keseluruhan.
Apakah multiorgasme baik untuk wanita?
Seperti juga dilansir dari thesexmd, orgasme dapat membuat otak wanita mengalami relaksasi yang mendalam.
Bahkan, ketika seorang wanita mengalami orgasme, otaknya mampu memasuki tingkat ketenangan seperti saat melakukan meditasi transendental.
Orgasme membantu memberikan dorongan testosteron dan estrogen pada wanita.
Selain itu hormon ini juga membantu mengurangi stres yang membuat hormon kortisol terkendali.
Ketika wanita mengalami orgasme, mereka lebih mampu untuk mengendalikan seksualitas dan cenderung lebih percaya diri dan positif dalam hubungan seksual mereka.
Oksitosin dikenal sebagai hormon cinta.
Hal ini dikarenakan oksitosin membantu memperkuat hubungan antara dua manusia yang terikat dalam cinta, termasuk dalam urusan seks.
Oksitosin akan terbentuk ketika ada orgasme. Jaringan otot akan menguat dan membuat Anda menjadi awet muda.
Orgasme itu sendiri dapat membantu seorang wanita untuk memahami dirinya sendiri dan keindahan yang ada di dalam dirinya, ada energi feminin yang terlepas.
Orgasme dapat meningkatkan kreativitas seorang wanita yang dapat diterjemahkan ke dalam dunia yang berbeda, tak hanya dalam pemecahan masalah, tapi juga untuk pandangan hidup.
Secara tidak langsung orgasme menjadi kunci energi dalam kehidupan setiap wanita.
Orgasme kecil biasanya ada uratan saraf yang keluar di dahi atau leher. Ada pula tanda fisik yang tidak bisa dialihkan atau dipedulikan.
Sekali lagi jangan terlalu okupasi pada lenguhan sebab tanda utama orgasme adalah vaginal spasm yang bisa dirasakan oleh penis
Juga mimik wajah wanita saat bercinta diyakini memberikan pengaruhi yang cukup tinggi terhadap orgasme pria.
Kedipan mata, lekukan bibir, dan ekspresi yang seksi sambil mengeluarkan desahan suara memberikan kekuatan yang mendorong pria mencapai puncak.
Pasalnya saat bercinta, pria mendapatkan kepuasan tersendiri dari perilaku seksual pasangannya.
Seorang peneliti seks dari University of California Los Angeles Nicole Prause, PhD, mengatakan orang-orang yang mempelajari perilaku dan ekspresi seksual, tidak bisa mengamati secara langsung bagaimana ekspresi individu saat sedang bercinta.
Para ilmuan pun tidak dapat membaca perubahan kadar hormon juga detak jantung seseorang saat sedang berhubungan seksual.
Tetapi pada lima tahun silam, para ilmuwan asal Spanyol menemukan beberapa jawaban atas pengaruh ekspresi dengan orgasme.
Mereka menganalisis seratus video dari wajah sejumlah orang saat orgasme.
Pria dan wanita menjadi sukarelawan pada penelitian tersebut, dengan mengunggah sebuah rekaman ke sebuah situs yang sudah disediakan.
Sebagian orang terbukti mencapai klimaks dengan bantuan ekspresi wajah
Persentase tertinggi menunjukkan gerakan rahang dan mata yang tertutup menghasilkan sebuah asumsi dari para peneliti bahwa ekspresi tersebut adalah sebuah refleks dari ketegangan otot saat pria dan wanita mendekati orgasme mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa otot pada wajah pun memiliki kontrol yang cukup besar saat pria dan wanita sedang bercinta.