Valentino Rossi, Senin, 07 Maret 2016, seperti dikutip dari “motogp.com,” mengingat kepada para pebalap muda yang tampil di musim ini bahwa lima lap terakhir setiap seri akan menjadi bagian yang tersulit bagi para riders.
Pernyataan Rossi ini dikemukakan sebelum pembalap melakukan uji coba final pramusim MotoGP 2016 di Sirkuit Losail selama tiga hari.
Tentunya, menjadi tantangan tersendiri setelah melakukan beberapa kali tes terkait regulasi penggunaan ECU dan Ban Michelin.
The Doctor yang pada tes hari terakhir melakukan simulasi balap sebanyak lima belas lap.
Ia mencoba konsisten dalam pencapaian waktu tempuh dan melihat kondisi ban kala mengaspal.
Rossi berada di posisi kelima dari hasil kombinasi selama tiga hari. Alhasil, pembalap asal Italia memprediksi balapan akan jauh lebih sulit apabila tidak diperhitungkan dengan matang.
“Saya pikir, lima lap terakhir dalam balapan sesungguhnya akan sangat sulit bagi semua orang, “ ungkap Rossi mengutip dari Motorsport, Senin, 07 Maret 2016
Valentino Rossi, mengaku dirinya tak risau hasil uji pramusim hari kedua tidak menunjukkan catatan fantastis.
Hanya Rossi dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang menjadi pebalap sepuluh besar yang tidak meningkatkan waktu dari hari pertama. Namun Rossi tak mau menanggapi hal ini dengan panik
“Saya bekerja keras dan juga menjajal banyak sekali putaran, dan pada akhirnya performa saya tidak fantastis karena catatan waktu saya lebih buruk ketimbang kemarin,” kata Rossi seperti dikutip dari Crash.
“Tapi pada kenyataannya kami memang tidak memburu catatan waktu, karena kami coba menyimpan ban kami untuk tes besok.”
Rossi mengatakan bahwa mereka memang harus melakukan “pekerjaan kotor” seperti itu, yaitu menggunakan ban lama agar bisa menjajal hari terakhir dengan ban baru.
Pebalap asal Italia ini kemudian menegaskan bahwa mereka juga menggunakan hari kedua untuk menguji pengaturan motor, terutama di sistem elektronik, respons mesin, dan juga suspensi bagian depan dan belakang motor.
“Karena itulah kami berkonsentrasi pada hal-hal itu dan menyimpan tenaga untuk besok.”
“Kami akan mengeluarkan semuanya besok, menggunakan ban yang lebih lunak untuk memahami catatan waktu potensial, dan juga melakukan 10-15 putaran secara beruntun untuk memahami kecepatan kami saat membalap.
“Saya memulainya dengan buruk, karena setelah sepuluh tikungan saya terjatuh. Saya tidak sangat cepat, tetapi mungkin karena saya terlalu banyak mengambil sudut dan meluncurkan ban belakang,” kata Rossi seperti dikutip dari Crash.
“Namun, ini bukanlah sebuah masalah besar tetapi dengan awal seperti ini bukanlah hal fantastis.”
“Setelah dua tes pertama kami memutuskan untuk lanjut dengan motor yang lebih sama dengan tahun lalu dan sekarang kami memiliki dua motor di garasi, jadi kami sudah berada dalam mode balap,” kata Rossi.
Ia pun menerangkan bahwa pengaturan motor, kecuali elektronik, yang digunakan tidak terlalu berbeda dibandingkan musim lalu. Musim lalu duo yamaha berhasil mendominasi puncak klasemen pebalap. Lorenzo menjadi juara, sementara Rossi di posisi runner-up setelah hampir sepanjang musim berada di puncak.
Pernyataan Rossi ini dibenarkan pebalap asal Inggris, Bradley Smith.
Ia mengakui tes pramusim 2016 sangat berbeda dibandingkan tahun lalu.
Sebab, hal itu terjadi karena adanya perubahan baru yakni keharusan menggunakan perangkat ECU dan ban Michellin.
Pembalap asal Inggris tersebut menggambarkan berbagai rangkaian tes membuatnya harus belajar dan beradaptasi.
Pasalnya, ada perbedaan antara proses adaptasi dan tantangan untuk melakukan kecepatan di lintasan.
Hasil uji coba Smith sebenarnya tidak terlalu baik saat menjalani tes pramusim I, II, dan III beberapa waktu lalu.
Namun, ia tetap memiliki target finis di posisi delapan besar pada klasemen akhir MotoGP 2016.
“Kami menutup tes dengan raihan positif. Namun, ada yang berbeda dengan pramusim kali ini. Kami mengalami beberapa proses untuk beradaptasi dengan perangkat baru,” ungkap Smith mengutip Motorcyclenews, Senin.
“Memang beberapa rangkaian tes membuat kami frustrasi. Dari cuaca yang kami alami di Australia dan juga masalah ban di Qatar. Jadi kami belum bisa tampil maksimal dalam uji coba. Namun, saya pikir tahun ini kami bisa masuk delapan besar di klasemen akhir,” ujarnya.