Yahoo, sebuah aplikasi “tenar” menghadapi “skaratul maut” usai dua fiturnya, Yahoo Games dan Yahoo Kuliner ditutup bersamaan dengan indikasi penjualan teknologi informasi itu akibat mengalami degradasi pengguna.
“Setelah berumur hampir dua dekade, hari ini, Yahoo Games akan ‘dipensiunkan’ “
Itu tulisan resmi dari Yahoo yang dirilis di blog resminya, Kamis, 17 Maret 2016.
Menjelang hari-hari penutupan, Yahoo pun sudah tidak mengizinkan pengguna untuk membeli berbagai produk atau in-app purchase sejak tiga hari lalu.
Tak hanya Yahoo Games, Yahoo juga berencana akan menutup Build your Own Search Service–mesin pencari yang bisa dikostumisasi sesuai kebutuhan– dan Livetext , sebuah layanan video chat berbasis aplikasi.
Kedua layanan ini akan dimatikan pada 31 Maret 2016.
Selain itu, berbagai konten yang diisi oleh berbagai media lokal juga turut dipangkas habis dalam beberapa minggu ke depan, seperti Yahoo Astrology untuk regional India, Spanyol, Inggris, Perancis dan Jerman, dan Yahoo Maktoob News yang tersedia dalam bahasa Inggris dan Arab.
Kemungkinan, berbagai kanal yang ada pada Yahoo regional, seperti Cuaca, Olahraga, Selebriti, Helwa, Gaya dan Film juga akan bernasib sama.
Belakangan ini, kondisi Yahoo memang sedang kacau.
Namun, menurut Yahoo, bukan itu yang menyebabkan tutupnya sejumlah layanan mereka.
Hal ini dilakukan semata-mata agar Yahoo bisa fokus untuk mengurusi delapan layanan utama yang masih digunakan banyak orang, yakni mesin pencari, email, Tumblr, Flickr, Sport, News, Lifestyle dan Finance.
“Sebagai bagian dari upaya kami untuk fokus pada layanan tertentu, situs Yahoo Games dan beberapa kanal penerbitan berita akan dihentikan,” kata Chief Architect Yahoo, Amotz Maimon.
Penutupan Yahoo Games sendiri tampaknya tidak begitu mengejutkan mengingat popularitasnya yang meredup.
isa jadi ini dikarenakan pengguna sudah banyak beralih ke game mobile.
Lagipula, jumlah game yang ada pada Yahoo Games sudah tak sebanyak dulu.
Ini dikarenakan Yahoo sempat membuangnya pada Maret dua tahun lalu karena masalah keamanan yang muncul lantaran banyak game yang masih berformat Java dan Flash.
Ini bukan pertama kalinya Yahoo menutup beberapa layanannya.
Pada bulan Juni tahun lalu, mereka sempat menutup layanan Maps, Pipes, serta Application Program Interface GeoPlanet & PlaceSpotter.
CEO Yahoo Marissa Mayer belum memastikan apakah Yahoo akan benar-benar dijual atau tidak.
Pada sebuah acara televisi, ia tidak menjawab ketika ditanya oleh David Faber dan Jim Cramer dari CNBC.
Ia juga mengatakan bahwa tidak akan mengomentari apapun seputar strategi alternatif yang mungkin akan ditempuh untuk menyelamatkan Yahoo. “Saya tidak bisa berspekulasi,” kata Mayer.
Yahoo terus berjuang memperluas bisnis berbasis Internet seperti penjualan iklan dan layanan email.
Namun, persaingan membuatnya harus memecat karyawan demi efisiensi dan mengembangkan produk lain.
Mereka juga diminta untuk menyenangkan para pemegang saham.
“Secara keseluruhan, fokus kami adalah untuk memaksimalkan potensi yang luar biasa di Yahoo. Perusahaan ini memiliki satu miliar pengguna bulanan, enam ratus juta di antaranya merupakan pengguna mobile,” katanya kepada CNBC.
Mayer juga menolak mengomentari masalah potensi penjualan. “Saat ini, Yahoo dalam situasi yang rumit,” kata Mayer kepada Bloomberg TV.
Di sisi lain, Chief Finance Officer Yahoo, Ken Goldman mengatakan bahwa Yahoo akan mempertimbangkan penawaran yang sudah diajukan.
“Sejumlah perusahaan telah mengatakan mereka tertarik dengan Yahoo dan ada sejumlah perusahaan ekuitas swasta yang tertarik. Saya tidak mengatakan bahwa kami telah menerima tawaran.’
“ Saya tidak mengatakan hal itu sama sekali. Saya mengatakan ada beberapa pihak yang telah menyatakan tertarik dengan Yahoo. Dan apa yang kami katakan adalah kita akan terbuka untuk penawaran itu,” katanya.
Menurut Robert Peck, seorang analis ekuitas internet dari SunTrust Robinson Humphreys, ada beberapa pembeli potensial untuk Yahoo, di antaranya adalah Verizon, AT&T, Comcast, Disney atau Fox.
Bisnis inti Yahoo bisa bernilai empat miliar hingga delapan miliar dollar US, tergantung negosiasi dengan pembeli
Yahoo! terus melakukan efisiensi.
Alasannya, mereka berharap perusahaan akan memiliki masa depan yang lebih cerah. Untuk itu, Yahoo! pun melakukan pemangkasan besar-besaran.
Salah satunya adalah kanal Yahoo! Food. Hal ini sontak membuat para penyuka kuliner terpaksa rela kehilangan salah satu sumber informasinya yang mendunia ini.
Di awal tahun ini, Yahoo! mengumumkan mereka akan memotong 15 persen karyawannya, yang dianggap akan membuat perusahaan tersebut beroperasi lebih efektif.
“Kami ingin mendorong pendapatan dan meningkatkan efisiensi pada tahun 2016 dan seterusnya,” ungkap Editor Yahoo! Kerry Diamond, seperti dikutip Daily Meal.
Rencana baru dari perusahaan mesin pencari raksasa itu adalah menutup laman berita, yang berjumlah lima belas kanal.
Namun, beberapa topik akan tetap ada, walau akan dipindah ke kanal Yahoo! News.
Beberapa kanal lainnya yang ditutup diantaranya adalah Yahoo! Health, Yahoo! Parenting, Yahoo! Makers, Yahoo! Travel, Yahoo! Autos, dan Yahoo! Real Estate.
Kemudian, selama beberapa bulan terakhir ini, CEO Yaho Marissa Mayer yang disalahkan atas sejumlah keputusan kepemimpinan yang dinilai buruk.
Selain itu, moral perusahaan juga dinilai menurun tajam.
Maka dari itu, investor Yahoo, seperti Starboard Value melakukan kampanye demi adanya perubahan manajemen dan strategi baru