Keputusan cerdas Jorge Lorenzo di “last minutes,” atau menit – menit terakhir sebelum lomba dengan menggunakan ban belakang “soft” Michelin, dipastikan menjadi kunci kemenangannya di lomba pembuka MotoGP musim ini di Loasil Circuit, Qatar, Minggu malam WIB, 20 Maret 2016.
“Keputusan saya kemungkinan membuat saya menang balapan. Saat pemanasan saya tidak begitu cepat dan punya banyak masalah mempertahankan kecepatan.”
“Melihat Maverick yang memilih ban soft dan lebih cepat, membuat saya bertanya ban mana yang harus saya pilih,” ujar Lorenzo seperti disitat dari Motorsport.com.
Biasanya ban soft bakal mengecewakan pada akhir lomba, namun juara dunia musim lalu itu mengatakan kebalikannya.
Michelin semakin bagus menjelang balapan berakhir.
Ia menjelaskan bukan berarti ban masih mencengkram baik, sebab dikatakan sepeda motor M1 yang digunakan sliding terus-terusan meski terlihat sangat smooth.
Tapi pengereman bisa dilakukan semakin telat dan membuka gas lebih awal untuk mendapat kecepatan di lap – lap terakhir.
Lorenzo yang start dari posisi terdepan butuh waktu sampai lap ke sembilan hingga akhirnya mengambil alih terdepan dari Dovizioso.
Lorenzo mengatakan balapan di Sirkuit Losail ini adalah salah satu dari tiga yang terbaik sepanjang karirnya.
Lorenzo bersama pebalap Aspar, Yonny Hernandez, menjadi dua rider yang menggunakan ban depan keras dan ban belakang lunak.
Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Cal Crutchlow menggunakan ban depan keras dan belakang medium. Sisa pebalap lainnya menggunakan ban depan dan belakang lunak.
Seperti dikutip dari Crash.net, Lorenzo mengubah keputusannya untuk menggunakan ban lunak di saat-saat terakhir sebelum balapan.
Awalnya pebalap asal Spanyol tersebut memilih ban belakang medium.
“Bisa memilih ban yang tepat sangat penting. Saya mencoba ban keras saat pemanasan, tapi perasaannya tidak tepat. Saya mengambil risiko menggunakan ban belakang lunak, dan hasilnya bagus,” ujar Lorenzo usai balapan.
“Saya bisa mendapatkan lap tercepat. Selalu penting bisa memulai musim dengan berada di podium, lebih baik lagi jika memenanginya. Mari kita nikmati malam ini dengan pesta hebat.”
Lorenzo memang memulai balapan dari posisi pole dan langsung yampil impresif.
Namun, posisi pebalap asal Spanyol itu kemudian disalip duo Ducati, Andrea Iannone dan Dovizioso, di lap kedua.
Setelah Iannone mengalami kecelakaan di lap keenam, Lorenzo kemudian berhasil menyalip Dovizioso dan kembali memimpin balapan di lap kesembilan.
Setelah itu Lorenzo mampu menunjukkan kualitasnya sebagai juara bertahan dengan terus berada di depan hingga finis.
Sementara itu, pebalap Ducati Andrea Dovizioso mengatakan bahwa bannya habis seusai balapan.
Dovizioso sempat memimpin balapan sebelum ia dilewati pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang kemudian keluar sebagai juara.
Dovizioso lalu terlibat pertarungan langsung dengan pebalap Repsol Honda Marc Marquez dan kemudian memenanginya.
Dovizioso pun sukses merebut runner-up sementara Marquez finis di urutan ketiga dan Valentino Rossi
Menurut pebalap Italia itu, dirinya dengan sengaja tidak memacu kecepatan motor hingga ke batas maksimum di awal balapan karena belum memahami benar karakteristik ban.
Mulai musim ini MotoGP memang kembali disuplai ban oleh Michelin setelah selama tujuh musim terakhir dikuasai Bridgestone.
“Di paruh pertama balapan, saya tidak mendorong diri saya seratus persen karena tak ada yang tahu batas kekuatan ban, dan pada akhir balapan ban kami hancur seluruhnya, seperti halnya [Jorge] Lorenzo,” kata Dovizioso seperti dikutip Crash.
“Itu sebabnya saya tidak terlalu memaksa di awal balapan, tapi saya senang dengan cara saya mengatur balapan. Ini baru untuk semua orang, sehingga ini menjadi ujian pertama bagi semuanya untuk memahami ban.”
Pebalap asal Italia itu kemudian memuji hasil pekerjaan Michelin, terutama karena membuat kemampuan membalapnya lebih cepat dari tahun lalu.
“Ban depannya menjadi lebih baik lagi dan ini sangat penting. Anda tentu harus mengadaptasi gaya membalap Anda dan juga pengaturan motor, dan saya kira kami membalap lebih cepat tujuh detik lebih cepat jika dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Dovizioso.
“Di putaran-putaran akhir, kondisi ban memang turun drastis, tapi waktu tercepat kami sangat bagus, sehingga ini campur-aduk yang bagus.”