Usai melewati dua hari yang “dingin,” hari ini, Rabu, 20 April 2016, harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, bergairah kembali lewat kenaikan sebesar Rp 6.000 per gram, yang merupakan dampak langsung dari kondisi perdagangan emas global
Di perdagangan global, harga emas di Comex, New York, mengalami kenaikan bersamaan dengan melemahnya dollar dan masih “wait and see”nya kondisi harga minyak.
Harga emas yang dijual oleh(Antam pada perdagangan Rabu pagi WIB, melonjak Rp 6.000 per gram jika dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya.
Pada hari ini, Antam mematok harga emas di angka Rp 572 ribu per gram sedangkan sebelumnya di angka Rp 566 ribu per gram.
Sedangkan harga pembelian kembali alias buyback emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 524 ribu per gram dari harga buyback sehari sebelumnya yang ada di angka Rp 520 ribu per gram.
Harga buyback ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, makaAntam akan membelinya di harga Rp 524 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram dan menjelaqng siang WIB emas ukuran 500 gram, 50 gram, dan 10 gram sudah habis terjual.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.
Di pasar global harga emas dunia naik hampir dua persen, seiring melemahnya dolar setelah Amerika Serikat merilis data ekonomi di bawah perkiraan.
Data penjualan perumahan di AS turun lebih dari perkiraan pada Maret, dan izin untuk konstruksi rumah mencapai titik terendah dalam satu tahun.
Ini menandakan terjadi kebuntuan di pasar perumahan, sejalan dengan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama.
“Pelemahan yang terjadi pada dolar adalah faktor besar. Saya pikir itu kekuatan pendorong harga emas pada hari ini,” kata Eli Tesfaye, Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures di Chicago.
Dia mengatakan, kondisi ini tidak hanya membantu harga logam mulia tapi juga komoditas lain.
“Tidak ada komoditas yang sampai hari ini tidak terkait dengan kelemahan dalam dolar,” dia menjelaskan.
Dolar memperpanjang kerugian dengan turun nol koma enam persen terhadap sekeranjang mata uang utama.
Greenback telah jatuh ke posisi terendah yang tidak terlihat sejak Oktober tahun lalu dalam beberapa pekan terakhir.
Di sisi lain kenaikan ekuitas global, tidak mengurangi permintaan untuk emas, yang sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap risiko.
Para pedagang emas juga terus memantau pernyataan dari pejabat Federal Reserve untuk mengukur prospek kebijakan moneter AS.
“Emas mungkin harus bertahan pada keuntungan pada kuartal kedua karena dolar kemungkinan akan tetap relatif tenang dengan harapan kenaikan suku bunga AS yang keluar di paruh kedua tahun ini,” kata analis Mitsubishi Corp Jonathan Butler.
The Fed menaikkan suku bunganya dari sebelumnya yang mendekati nol pada Desember. Ini menjadi kebijakan pengetatan pertama dalam hampir satu dekade.
Sementara pasar berjangka menyiratkan ada kenaikan lebih lanjut sampai Desember, proyeksi Fed menyatakan akan ada dua kenaikan pada akhir tahun.
Emas rebound kembali ke level tertinggi juga dibantu oleh minat beli yang kuat pada investasi emas.
Otoritas moneter China telah meluncurkan yuan yang berdenominasi emas di Shanghai.
Produsen emas dan konsumen emas terbesar di dunia sedang mencari pengaruh besar atas harga emas yang jelas dilihat sebagai aset cadangan kunci.
“Patokan emas Shanghai akan memberikan harga emas yang di denominasi yuan untuk diperdagangkan dan membantu meningkatkan mekanisme harga yuan serta mempromosikan pasar emas Cina di dunia internasionalisasi” ujar Pan Gongsheng, Wakil Gubernur PboC.
Sebagai produsen top dunia, importir dan konsumen emas, China telah tergantung pada harga dolar dalam transaksi internasional dan pasar akan memberikan hak untuk mengatur harga emas.
Harga benchmark baru tersebut mungkin tidak akan menjadi ancaman langsung ke London tetapi pemain industri mengatakan bahwa Cina dapat mengatur harga logam emas, terutama jika yuan menjadi sepenuhnya convertible
Saham global naik pada hari Selasa, tetapi tidak mengurangi permintaan beli untuk emas yang sering dipandang sebagai alat lindung nilai terhadap risiko.
Pedagang emas juga akan menunggu komentar dari pejabat Federal Reserve untuk mengukur prospek kebijakan moneter AS.
Emas mungkin akan bertahan pada nada positif pada kuartal kedua karena dolar kemungkinan akan tetap relatif tenang ketika kenaikan suku bunga AS akan dirilis pada paruh kedua di tahun ini.
Alasan utama orang membeli emas adalah sebagai lindung nilai terhadap inflasi tetapi ketidakpastian dan ketakutan telah memberi kontribusi yang tidak diragukan lagi mengapa harga emas naik pada kuartal pertama.