Anda ingin menikmati sensasi kopi dengan alternatif kandungan nutrisi jintan hitam?
Atau nama bekennya “habbatussauda”
Nah, sensasi kopi dengan jintan hitam ini bisa lebih fres tanpa mengusir efek kafein di dalamnya.
Selama ini banyak orang mencampurkan kopi dengan krim atau susu sebagai pilihan untuk mengurangi efek jantung berdegup dengan cepat.
Sekarang, seperti diungkapkan, CEO sekaligus Classic Worldwide Internasional Group, Dato’ Sri Dr. Rozaini Hasan, perlu ada formulasi kopi dengan bahan yang memiliki nilai nutrisi tinggi.
“Masyarakat sekarang sudah semakin terbiasa dengan minum kopi untuk mengawali hari. Untuk itu kami memberikan alternatif kopi dengan kandungan nutrisi seperti jintan hitam atau Habbatussauda”
“Bisa juga dengan Madu, Luban, Maqui Berry, Acai Berry dan ekstrak biji kopi arabika yang dapat membantu meningkatkan vitalitas dan kesehatan,” katanya.
Dia mengatakan, habbatussauda adalah makanan yang dipercaya umat muslim sebagai sunnah Nabi
Selain itu, habbatussauda sudah sejak lama digunakan sebagai pengobatan herbal untuk meningkatkan stamina, nutrisi sel otak, produksi ASI, mengurangi lemak dalam tubuh, anti radang, anti aging dan antioksidan.
Kandungan lain seperti luban, dikatakannya bermanfaat untuk membantu menyembuhkan flu, asma, dan sebagai relaksasi.
Lalu, Acai dan Maqui Berry bermanfaat sebagai anti obesitas dan antioksidan. Begitupun dengan kandungan madu yang berguna untuk menjaga sistem pencernaan, detoksifikasi, antiaging dan antioksidan.
“Kami membagikan kopi ini untuk memberikan satu rasa dan formulasi baru bagi masyarakat pecinta kopi dengan kopi yang berkhasiat,” kata Dato’ Sri.
Berbagai penelitian belakangan memang mengungkap dahsyatnya khasiat kopi.
Mulai dari meningkatkan performa, memperbaiki metabolisme tubuh, hingga mengurangi risiko dementia.
Selain itu, tentu saja keyakinan bahwa kopi mampu membuat energi yang sangat besar menjadikannya sebagai minuman wajib di pagi hari, untuk sebagian orang.
Sederet dampak positif kopi memang telah banyak diketahui.
Sebagian orang juga dapat menyebutkan apa saja dampak baik kopi, dilihat mulai dari kapan Anda meminumnya, hingga apa saja yang Anda campurkan dengan kopi.
Namun ternyata, ada delapan hal yang sering kali tak disadari oleh para penikmat kopi, seperti dikutip dari Runnersworld
Misalnya, membeli kopi yang masih dalam bentuk biji-bijian alias belum digiling memang akan membuat Anda mengeluarkan tenaga ekstra.
Namun, menurut riset Food Chemistry, diketahui bahwa menyeduh kopi dari biji yang baru digiling pada saat akan dinikmati ternyata mengandung banyak radikal bebas.
Tentunya, radikal bebas dapat memicu oksidatif stres dan peradangan di dalam tubuh.
Lainnya, menyimpan kopi dalam konteiner yang kedap udara, bukan di kantung. Food Chemistry menemukan bahwa level radikal bebas di dalam kopi akan meningkat jika terpapar banyak udara.
Lantas ketika hal itu terjadi, anti-oksidan yang dapat membantu kesehatan akan keluar untuk menetralisir.
Hasilnya, antioksidan yang masuk ke dalam tubuh hanya sedikit.
Anda minum kopi pada pukul 07.00 pagi?
Nah, itu sama sekali tidak membantu untuk meningkatkan energi Anda.
Hal itu sebenarnya dikarenakan, pada satu jam pertama setelah Anda bangun tidur, hormon kortisol Anda sedang berada dalam level tertinggi, yang mana mampu meningkatkan energi Anda dengan sendirinya.
Sudah banyak pakar yang menemukan bahwa waktu yang tepat untuk menikmati secangkir kopi adalah pada pukul 10.00 pagi hingga 12.00 siang.
Alasannya, pada jam tersebut, hormon kortisol mulai menurun. Dengan meminum kopi pada kisaran jam tersebut, tubuh Anda bersemangat dengan natural.
Aturan yang paling penting untuk menikmati kopi adalah minum kopi yang Anda cecap dengan nikmat, bukan kopi yang Anda kira harus diminum karena memiliki banyak anti-oksidan.
Alasannya, “Sampai saat ini belum ada riset yang dengan tegas memutuskan mana kopi panggang yang lebih sehat,” ujar pakar nutrisi dan epidemiology dari Sekolah Kesehatan Harvard T.H Chan, Rob Van Dam.
Van Dam menilai, kopi putih ringan dapat menstabilkan gula darah, membantu antioksidan, dan berkontribusi memberikan dampak kesehatan positif lainnya.
Sedangkan kopi hitam mengandung melanoid lebih tinggi, yang berpengaruh dengan anti-oksidan, anti-kanker, anti-peradangan, dan anti-darah tinggi.
Bagi beberapa orang, meninggalkan kopi di meja dan meminumnya kembali setelah lebih dari dua jam diseduh menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Ada yang menganggap, bubuk kopi yang sudah turun akan membuat kopi menjadi lebih nikmat.
Padahal, di saat bersamaan kopi Anda didiamkan, maka makin banyak asam yang akan dikeluarkan.
Risiko besar untuk kesehatan mungkin tidak ada.
Hanya saja, kelebihan asam itu dapat menyebabkan rasa panas di dalam perut, gangguan pencernaan, dan menjadi pemicu terbesar terjadi erosi pada enamel gigi.
Beberapa peneliti menyarankan, sebaiknya kopi diminum dalam waktu dua puluh menit setelah diseduh, untuk mendapatkan keuntungan maksimum dari antioksidan yang dihasilkan.