Louis van Gaal boleh pergi dari Old Trafford untuk digantikan oleh Jose Mourinho, tapi warisan besarnya, segepok pemain muda, merupakan jawaban dari kecemerlangan Manchester United di musim depan.
Mirror, dalam edisi khususnya, beberapa jam setelah van Gaal dipecat dari Manchester United, menulis dengan lugas bahwa sang pelatih hebat itu memang belum banyak menyumbangkan prestasi, namun dia dianggap telah meninggalkan warisan berharga.
Manajer asal Belanda itu sukses memoles para talenta muda seperti Marcus Rashford.
Van Gaal resmi dipecat dari jabatannya hanya berselang dua hari setelah memboyong Piala FA ke Old Trafford setelah Wayne Rooney dkk menaklukkan Crystal Palace di partai puncak.
Piala FA menjadi satu-satunya trofi yang mampu dipersembahkan Van Gaal selama dua musim membesut ManUtd. Sebuah pencapaian yang tidak sesuai ekspektasi manajemen Setan Merah.
“Kesuksesan memenangkan Liga Primer atau Liga Champions adalah tuntutan mutlak dari Manchester United ditambah dengan permainan menyerang, cepat, agresif dan memainkan gaya sepak bola imajinatif,” kata mantan pemain MU, Rio Ferdinand, seperti dikutip dari Soccerway.
Di luar prestasi, Van Gaal dianggap telah mewarisi sejumlah pemain muda potensial yang digadang-gadang sebagai penerus ‘Class of 92’ yang dihuni Neville bersaudara, David Beckham, Paul Scholes, dan Ryan Giggs muda.
“Tetapi, warisan Van Gaal di Manchester United adalah memperkenalkan para pemain muda dari akademi seperti Rashford, Lingard, Fosu-Mensah dan sebagainya,” ucap Ferdinand.
“Memberikan kesempatan bermain kepada pemain muda sudah sesuai dengan sejarah klub.”
Keputusan Van Gaal membeli Anthony Martial dengan harga fantastis juga sempat dikritik.
Namun, lambat laun segala protes mulai memudar seiring dengan performa apik bintang muda Perancis itu
Louis van Gaal tidak sepenuhnya gagal lanjut “mirror”.
Pelatih asal Belanda itu tetap sukses mempertahankan salah satu ciri khas dalam kariernya, yakni menciptakan regenerasi pemain di setiap klub yang dilatihnya.
Namun, meski gagal di bursa transfer, Van Gaal tetap sukses mempertahankan ciri khas regenerasi tim yang sudah ditunjukkannya sejak melatih Ajax Amsterdam.
Paddy McNair, Timothy Fosu-Mensah, Jesse Lingard, Andreas Pereira, Cameron Borthwick-Jackson, dan Marcus Rashford, merupakan sejumlah pemain muda yang mencuat ke permukaan dan mulai mendapat tempat di tim senior MU di bawah asuhan Van Gaal.
Terlepas Lindgard yang melakoni debut bersama MU, sejumlah nama pemain di atas memiliki umur dua puluh satu tahun ke bawah.
Bahkan Rashford dan Fosu-Mensah masih delapan belas tahun.
Sukses terbesar regenerasi Van Gaal ada dalam diri Rashford.
Penyerang asli Manchester itu melakoni debutnya bersama MU ketika melawan, dan langsung mencetak dua gol.
Lindgard juga terbilang salah satu pemain muda sukses era Van Gaal.
Meski sudah memperkuat tim senior MU, Lindgard mulai menjadi andalan lini tengah MU di bawah asuhan Van Gaal.
Louis van Gaal datang ke Manchester United dengan status sebagai penganut filosofi sepak bola menyerang.
Ia lahir dari paham pemikiran “Total Football” yang berkembang di Belanda, dan juga membawa Ajax Amsterdam dan Barcelona memenangi gelar dengan permainan cantik.
Namun di pengujung era kepelatihannya yang terentang dua puluh lima musim, van Gaal justru akan tercatat sebagai manajer dengan rataan gol paling minim.
Namun di balik buruknya angka-angka tersebut, MU sendiri punya satu kekuatan di musim ini di bawah van Gaal yaitu lini pertahanan.
Dari empat musim terakhir, atau termasuk musim terakhir Sir Alex Ferguson melatih, catatan lini belakang MU terbaik di tahun ini.