Usai memenangkan Liga Champions, Presiden Real Madrid, Florentino Perez, tak bisa menahan diri dan tertangkap kamera mengejek Barcelona usai Los Blancos mengalahkan Atletico Madrid pada final Liga Champions lewat adu penalti di Stadion San Siro, Milan, Sabtu malam waktu setempat, pekan lalu.
Video yang ditunjukkan Sport.es, sehari setelah laga, dan kelihatan Perez terpancing ucapan salah satu pendukung Barcelona yang duduk di tribun VIP Stadion San Siro usai pertandingan.
Ketika Madrid sedang melakukan perayaan usai mengalahkan Atletico, sang suporter Barcelona mengatakan, “Florentino, kamu harus mengakui Barca sebagai tim terbaik.”
Awalnya Perez tidak menggubris ucapan pendukung Barcelona tersebut.
Pengusaha yang beberapa tahun silam terpilih sebagai petinggi Madrid hanya memberikan gesture ibu jari ke bawah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Madrid datang bukan dari era yang bagus,” timpal sang suporter Barcelona.
Jawaban terakhir Perez berhasil membuat sang suporter Barcelona terdiam.
Perez mengejek jumlah gelar Liga Champions yang baru berhasil direbut Barelona hingga saat ini, yakni lima kali.
“Barcelona baru punya lima gelar, sedangkan kami sekarang punya sebelas,” ucap Perez sambil menunjukkan angka sebelas menggunakan jarinya.
Madrid merebut gelar Liga Champions kesebals mereka setelah mengalahkan Atletico lewat drama adu penalti di San Siro.
Sukses Real Madrid, Zinedine Zidane, kembali mendongkrak Real Madrid sebagai tim terbaik di Liga Champions, mendapat pujian sejumlah pihak.
Tak terkecuali, sanjungan itu juga meluncur dari para mantan rekan Zidane.
Sebut salah satunya Didier Deschamps, mantan rekannya di timnas Perancis.
Zidane dan Deschamps pernah mengangkat trofi Piala Dunia dan Piala Eropa.
Deschamps yang kini menangani Les Bleus di Piala Eropa, mengaku terkejut dengan prestasi yang cukup cepat diraih Zidane bersama Real Madrid.
“Ini sangat fantastis. Ini adalah sukses luar biasa dan imbalan yang cepat baginya,” ucap Deschamps.
Namun, Deschamps sendiri mengaku tak terkejut dengan momen sehingga Zidane memutuskan untuk mengambil kariernya.
“Ia telah memanfaatkan waktunya, tak berencana menjadi bagian di Madrid, tapi kesempatan hadir di depannya dan ia melakukan pekerjaannya (sebagai pelatih) dengan sempurna,” ucap pelatih berusia empat puluh tujuh tahun tersebut.
Deschamps percaya, prestasi yang dicapai mantan rekannya itu merupakan pencapaian yang belum pernah diraih pelatih-pelatih lainnya.
“Beberapa pelatih harus menghabiskan lima belas tahun untuk memenangkan itu, sementara (pelatih) yang lainnya tak pernah menang,” ucap Deschamps.
“Jangan salah paham, tapi banyak kesempatan untuk memenangkan Liga Champions bersama Real Madrid dibandingkan dengan klub-klub lainnya.”
Deschamps pun tak pernah mengubah pandangannya terhadap Zidane yang menurutnya kerap dinaungi keberuntungan.
“Ada tujuh hingga delapan klub yang memulai Liga Champions dengan tujuan memenangkannya. Bagi pelatih yang tak bisa, dianggap sebuah kegagalan. Tapi tidak dengan Zidane,” ucapnya.
Selain Deschamps, mantan rekan Zidane saat masih bermain di Real Madrid, David Beckham juga memberikan ucapan selamat kepadanya.
“Selamat kepada sahabatku. Ini tak akan terjadi kecuali kepada pribadi yang baik dan penuh gairah. Hala Madrid,” tulis Beckham di akun Instargram miliknya sembari memasang fotonya saat bersua Zidane di laga internasional.