Benarkah orang sibuk memiliki kecerdasan yang plus?
“Ya,” tulis sebuah studi ilmiah yang ditulis “health,” Selasa, 07 Juni 2016.
Menurut “health,” orang yang sibuk memiliki kecerdesan otak yang lebih plus.
Daya ingatnya lebih baik dibanding orang yang kurang sibuk.
Bukan hanya itu, orang yang sibuk juga memproses informasi lebih cepat dan kemampuan memecahkan masalah lebih baik.
Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan, orang berusia lanjut yang mempelajari ketarampilan baru, misalnya fotografi, merajut, atau belajar menggunakan tablet, memiliki memori episodik yang lebih baik.
Memori episodik adalah kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi baru.
Sementara itu, penelitian lain menyimpulkan bahwa tetap aktif secara fisik dan sering melakukan kegiatan sosial berdampak positif pada fungsi otak.
Hidup aktif dan belajar hal-hal baru diketahui memicu perkembangan jalur baru di otak.
“Seperti halnya olahraga berdampak menyehatkan bagi tubuh, demikian juga kita harus melatih otak kita,” kata Jeffrey Borenstein, CEO Brain & Behavior Research Foundation.
Kesibukan yang padat setiap hari bisa menyenangkan mereka
Seperti juga ditulis oleh “time.co,” pada hari yang sama, orang yang sibuk hingga tua bisa memiliki fungsi otak yang lebih baik.
Penelitian ini dilakukan dengan survei terhadap tiga ratus orang yang mengikuti Dallas Lifespan Brain Study.
Peserta penelitian adalah pria dan wanita berusia lima puluhan tahun ke atas.
Hasil penelitian yang dipulikasikan di jurnal Frontiers di Aging Neuroscience ini menunjukkan, mereka yang sibuk, memiliki peningkatan memori, nalar yang lebih tajam, dan kosa katanya lebih baik dibanding mereka yang tidak memiliki kesibukan.
Memiliki jadwal yang sibuk dinilai bisa meningkatkan kemampuan orang untuk belajar hal-hal baru.
Sebab, mereka mungkin akan menghadapi situasi yang berbeda, bertemu orang baru, dan menerima informasi setiap hari.
Lantas bagaimana dengan kondisi stres yang bisa muncul dari suatu kesibukan?
Menurut Denise Park, seorang Direktur Penelitian di the Center for Vital Longevity, Universitas Texas, Dallas, terlalu sibuk hingga stres memang bisa mengganggu fungsi kognitif.
Namun, memiliki waktu yang sibuk justru bisa membantu seseorang melupakan stres.
Data mereka pun menunjukkan, manfaat sibuk beraktivitas lebih besar dibanding sisi negatifnya bagi otak. Peneliti menyimpulkan, memiliki gaya hidup yang sibuk di usia pertengahan hingga usia tua penting untuk kesehatan otak.
Sayangnya, penelitian ini tidak memaparkan lebih rinci, kesibukan seperti apa yang dapat menyehatkan otak.
Menurut peneliti, mereka yang memiliki kemampuan kognitif lebih baik memang cenderung menjadi orang yang sibuk.
Tim peneliti berencana akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih mendalam melihat efek kesibukan pada otak.
Selain itu, juga lebih rinci memaparkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan maupun menghambat kognisi di kemudian hari.