Telah diduga oleh banyak pengamat, Juve akan membawa pepesan kosong dari Allianz Arena, karena lawan yang dihadapi di perempat final Piala Champions, Rabu dinihari WIB itu adalah tim Bavaria, Bayern Muenchen, yang dua tahun terakhir menjadi “pembunuh” di kompetisi Europa.
Tahun lalu Bayern mencapai final dan dikalahkan “The Blues” Chelsea dengan sangat menyakitkan di depan publiknya sendiri. Tahun ini Muenchen berada di puncak “bundesliga” dan sedang menghampiri trofi juara untuk kemudian di awal musim depan kepelatihannya akan di tukangi oleh Pep Guradiola, mantan manajer sukses Barcelona.
“Kemenangan yang sudah diduga,” tulis “der Spiegel,” surat kabar terbitan Muenchen mengomentari kemenangan Bayern sebagaimana biasanya. Tulisan yang sangat khas Bavaria. Sombong, pongah dan selalu mengecilkan klub yang bertandang ke Allianz Arena. “Tidak hanya Juve, Barca saja kami bunuh pada musim tahun lalu,” catat Spiegel.
Juventus, yang menjadi satu-satunya wakil klub Lega Calcio setelah Milan dihempaskan Barca di 16 Besar, memang ditumpas dalam sekali pukul lewat gol cepat David Alaba yang kemudian dilengkapi gol Thomas Mueller di menit ke 73 untuk menuntaskan kemenangan “FC Holywood” itu 2-0.
Rabu dinihari WIB itu bukan hanya malapetaka yang menimpa Juve, tapi sebuah aksi tak terduga ketika pertandingan baru berusia semenit, Bayern telah menuai gol pembukanya ketika Alaba yang mendapatkan umpan panjang, melewati kiper Gianluigi Buffon, dan kemudian memperdayai Arturo Vidal yang masih menghadang melalui congkel bolanya yang sangat tenang dan taktia.
Juve terkejut dengan gol sangat cepat itu dan mulai menyadari ada yang salah ketika Alaba ber”solo run.” Klub asal Turin ini berusaha menggebrak lewat gelandang serangnya Andrea Pirlo tapi situasinya belum pulih betul. Aksi Pirlo kandas karena terbaca oleh Bayern.
Pirlo tak mau tinggal diam dia memimpin kebangkita Juve dengan ancaman umpan silangnya yang sangat akurat. Ia melakukan “passing” jarak jauh untuk mencoba ketangguhan Manuel Neuer.
Kebangkitan Juve lewat kecemerlangan Pirlo ini membuat Bayern sedikit menurun. Tapi setelah Toni Kroos cedera, dan Arjen Robben, gelandang serang Belanda itu masuk Bayerng kembali merebut kendali. Robben yang terkenal cerdik dan dalam musim ini telah mencetak empat gol di empat laga Bundesliga terakhirnya, menjadi penentu tajamnya daya serang klub Bavaria itu.
Pada menit ke-20, Mario Mandzukic berhasil merebut bola yang dikuasai Andrea Barzagli. Umpannya kepada Franck Ribery membuat penyerang Perancis itu bebas mengekeskusi peluang. Ironisnya, bola hanya menyamping dari tiang dekat Juventus.
Dua belas menit berselang, Robben kembali mendapatkan peluang berikutnya. Kali ini, sodoran bola Mueller yang gagal dimaksimalkannya, setelah tembakannya hanya membuat bola menyamping dari sasaran.
Beberapa saat jelang turun minum, sepak pojok Pirlo hampir menghasilkan gol balasan. Sayangnya, sundulan Leonardo Bonucci melambung dari gawang Neuer.
Sampai wasit Clattenburg meniupkan peluit jeda, Bayern memimpin 1-0 atas tamunya dari Serie-A, Juventus.
Pada menit ke-53, Luiz Gustavo mendapatkan peluang emas di kotak penalti Juventus. Namun, ia gagal melesakkan bola ke sasaran, setelah eksekusinya melambung jauh dari gawang Buffon.
Sepuluh menit kemudian, Die Roten menuai gol keduanya. Berawal dari sepakan Gustavo, Buffon mengeblok bola yang lalu menuju ke arah Mario Mandzukic. Dengan tenang, striker Kroasia itu menyodorkan bola kepada Thomas Mueller yang dengan mudah menceploskan bola ke dalam gawang I Bianconeri.
Tekanan Bayern makin gencar. Pada menit ke-70, Ribery mencoba peruntungannya dengan sepakan dari luar kotak penalti. Namun, Buffon berhasil membaca dan mengantisipasi bola yang menuju tiang dekat gawangnya.
Sampai laga berakhir, kedudukan 2-0 untuk Bayern tak berubah. UEFA mencatat, raksasa Bavaria itu menguasai pertandingan 54 persen dan menghasilkan 21 peluang dengan 10 di antaranya mengarah ke gawang Juventus.
Dengan hasil itu, pasukan Jupp Heynckes difavoritkan untuk melangkah ke semifinal. Sepekan ke depan, Die Roten punya modal dua gol tanpa kebobolan dan justru itu yang memperkecil peluang Juventus karena harus menuai kemenangan bermargin minimal tiga gol.
Usai pertandingan Arjen Robben mengungkapkan,”Kami bisa bicara tentang pertandingan saat gawang kami tak kebobolan. Itu yang terpenting. Kemenangan 1-0 itu bagus, tetapi 2-0 itu keuntungan luar biasa.”.
Gelandang serang Belanda itu masuk pada menit ke-16 setelah Kroos dibekap cedera. Robben turun gelanggang setelah David Alaba membukukan gol pembuka Bayern pada menit pertama.
“Tetapi, kami dalam posisi bagus (untuk lolos ke semifinal), meski belum memastikan meraih apa-apa. Kami harus mencetak gol di kandang lawan, lalu baru memperbesar kesempatan melaju (ke babak selanjutnya),” sambungnya. Kedua tim akan bertarung di Juventus Stadium, Turin, delapan hari lagi.