Hari ini, Rabu pagi WIB, 10 Agustus 2016, emas global berbalik menguat setelah dua hari sebelumnya tertekan oleh isu kenaikan suku bunga The Fed .
Seperti ditulis laman situs “wall street journal,” pendorong kenaikan harga emas di bursa perdagangan logam mulia, Comex Exchange, New York, karena nilai tukar dolar Amerika Serikat melemah.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik nol koma empat dan nini menandai emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu pagi WIB.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Perdagangan teknis juga mendukung logam mulia karena para investor berbondong-bondong ke emas setelah emas menembus tingkat dukungan penting . Namun, para analis percaya bahwa penguatan tersebut cenderung berumur pendek.
Pasar ekuitas AS berdampak kecil terhadap logam mulia karena mereka sebagian besar tetap tidak berubah. Para pedagang juga menunggu rilis indeks harga produsen dan penjualan ritel pada Jumat.
Di awal perdagangan, harga emas sempat turun dari level tertinggi yang tercetak pada Agustus ini karena data tenaga kerja AS menunjukkan penguatan sehingga mendorong keyakinan dari para investor bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada tahun ini juga.
Kenaikan suku bunga memberikan tekanan kepada emas karena logam mulia ini harus bersaing dengan instrumen investasi lainnya yang memberikan bunga selain kenaikan harga.
Namun di luar itu, suku bunga negatif yang ditetapkan oleh Eropa dan Jepang memberikan dukungan kepada emas.
“Saat ini pelaku pasar sedang melihat prospek selanjutnya dari harga emas dengan melihat data-data ekonomi yang ada,” jelas analis TD Securities dalam catatannya kepada para investor.
Emas masih berada di dekat level rendah tetapi pada sesi sebelumnya sempat diperdagangkan dengan menguat tipis.
Meskipun dalam kisaran sempit, investor masih menilai implikasi nyata terkait laporan sektor pekerjaan AS yang dirilis optimis.
Emas jatuh ke level terendah dalam lebih dari seminggu ketika data ekonomi AS bernada optimis sehingga mendorong harga saham dunia dan membuat dolar naik ke atas yang mengurangi permintaan untuk logam emas sebagai investasi safe haven.
Campuran aksi short covering dan bargain hunting pada pergerakan emas di sesi sebelumnya terlihat menguasai pasar sebelum seller kembali mengambil kontrol keadaan di pasar..
Pergerakan rally emas sedang melambat pada kuartal ini setelah mendapatkan capping terbaik pada semester pertama di tahun ini dalam hampir empat dekade terakhir.
Lonjakan pergerakan yang telah mendorong harga emas naik sebanyak dua puluh tujuh persen pada tahun ini telah mendorong komitmen dari bank sentral di Eropa dan Jepang untuk terus menggunakan stimulus ketika suku bunga pinjaman AS berada di level rendah.
Agak mengherankan, fedspeak pertama setelah data tenaga kerja AS dirilis pada minggu lalu menyatakan nada yang cukup dovish.
“Probabilitas era pertumbuhan masih melemah dan potensi pertumbuhan masih lebih rendah,” kata Gubernur Fed Jerome Powell yang menyerukan bersabar untuk menaikkan suku bunga.
Tidak diragukan lagi, tiga kuartal terakhir data GDP dirilis lemah dan membuat anggota FOMC terlihat khawatir.
Risiko pertumbuhan masih terus menekan dan Powell percaya bawah target inflasi akan meningkat dengan cara “yang sangat bertahap”.