Hari ini, Selasa pagi WIB, 23 Agustus 2016, atau Senin malam waktu New York, 22 Agustus 2016, harga emas global di Stock Exchange Comex, terjerembab lagi oleh terpaan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed, dan berada di posisi terendahnya dalam dua pekan terakhir.
“Jatuhnya harga emas ini disebabkan oleh komentar optimis pejabat Federal Reserve terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat yang mendorong ekspektasi jika bank sentral bisa mengangkat suku bunga lebih cepat,” tulis media financial terkenal “bloomberg”.
Harga emas di pasar spot turun menjadi US$ 1.338 per ounce.
“Harga ini terendah terendah sejak 09 Agustus 2016,” lanjut “bloomberg”.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh pada Selasa pagi WIB, tertekan oleh ekspektasi bahwa pidato Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen pekan ini akan mendukung kenaikan suku bunga segera setelah September.
Ekspektasi tersebut telah memicu kenaikan dolar, membuat emas yang dihargakan dalam greenback lebih mahal, sehingga kurang menarik bagi para investor.
Para anggota Fed akan berkumpul di Jackson Hole Wyoming menjelang akhir pekan untuk mengkaji kembali kebijakan tahunan.
Investor akan mengurai pidato Yellen pada Jumat 26 Agustus 2016 untuk petunjuk tentang nasib suku bunga dalam jangka pendek.
Namun demikian tipis terjadi perdebatan tentang perselisihan.
Kenaikan suku bunga biasanya negatif bagi emas dan tahun ini terus meningkat mengakibatkan pasar sensitif terhadap peristiwa-peristiwa pembicaraan suku bunga AS.
Kejatuhan harga emas ini juga disebabkan tekanan laporan yang dirilis oleh Federal Reserve Chicago pada Senin menunjukkan Indeks Aktivitas Nasional meningkat selama Juli, angka yang lebih kuat dari perkirakan.
Para analis mencatat bahwa penguatan dalam indeks tersebut datang di tengah laporan ketenagakerjaan dan produksi industri yang kuat.
Tetapi ekuitas AS memberikan dukungan terhadap logam mulia karena Dow Jones Industrial Average AS turun .
Menurut para analis ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Selain itu pernyataan orang nomor dua di The Fed Stanley Fischer, mengatakan kondisi tenaga kerja dan inflasi mendekati target bank sentral.
Ini diikuti komentar Kepala The Fed New York William Dudley yang mengatakan jika pasar tenaga kerja membaik.
Demikian pula Kepala Fed San Kepala Francisco John Williams yang menilai menunda terlalu lama kenaikan suku bunga bisa mempengaruhi perekonomian.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS dan penguatan dolar.
“Kami pasti berpikir pemulihan AS berada di trek. Inflasi mulai menjemput, kerja cukup banyak, jadi semuanya datang bersama-sama untuk menyarankan ada kemungkinan yang sangat tinggi dari kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun,” ujar Dan Smith, Analis Oxford Economics.
Rencananya, Gubernur bank sentral dari seluruh dunia akan berkumpul pada pertemuan tahunan di pegunungan Jackson Hole, Wyoming pada 25 Agustus. Di tempat ini, Gubernur The Fed Janet Yellen akan berbicara.
Di sisi lain, dolar kembali menguat terhadap Yen dan Euro, dipicu pedagang yang berharap Fed segera mengeluarkan kebijakannya setelah komentar beberapa pejabatnya pada pekan lalu.
Terjerembabnya harga emas dunia ini berdampak pada harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang.
Kemarin, Senin, harga emas Antam mengalami penurunan. Tercatat harga emas untuk satu gram yang dijual Antam turun Rp 3.000 menjadi Rp 619.000.
Dilansir dari situs Logammulia, harga emas Antam ini dijual dengan harga buy back yang juga menurun di level Rp557.000.