Valentino Rossi tidak hanya menjanjikan pertarungan menghibur, tapi juga memberikan bukti bahwa dirinya masih kompetitif. Bahkan “The Doctor” belum kehilangan kemampuan membalapnya yang sangat cermat dengan perhitungan yang matang.
Juara dunia tujuh kali MotoGP ini memperlihatkan hal tersebut pada seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu dini hari WIB, dengan melakukan estafet lap yang sangat mengesankan untuk merangsek dari posisi tujuh ketika start dan berada di depan bersama Lorenzo, Dani Pedrosa dan Marc Marquez, dua terakhir pebalap Repsol Honda.
Lorenzo boleh meraih podium puncak, tapi bintang yang mengundang decak kagum penonton malam itu adalah Rossi dan Marc Marquez. Dua pebalap ini sekan menghentikan detak jantung penonton ketika harus saling potong dan berganti posisi di urutan dua dan tiga hingga menjelang balap finish.
Start dari urutan ketujuh, Rossi sempat melejit ke urutan keempat pada awal lap pertama. Tetapi sebuah kesalahan kecil karena sedikit melebar saat berusaha menyalip pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, membuat Rossi terpuruk ke urutan kedelapan. Akan tetapi Rossi mampu bangkit dari keterpurukan itu. Pelan tetapi pasti, pebalap berusia 34 tahun itu merangsek ke depan, sebelum mempertontonkan duel menarik nan menegangkan dengan pebalap Repsol Honda yang merupakan rookie MotoGP, Marc Marquez, di dua lap terakhir untuk memperebutkan posisi kedua.
Pengalaman dan ketenangan menjadi titik kelebihan Rossi dalam pertarungan dengan pebalap berusia 20 tahun yang mengidolakannya itu. Rossi akhirnya keluar sebagai pemenang, untuk memastikan Yamaha finis 1-2 di belakang Jorge Lorenzo yang tampil sangat dominan sejak start dari pole position.
“Saya sangat senang karena ini merupakan targetku untuk finis di podium pada balapan pertama,” ujar Rossi, yang kembali membesut YZR-M1 setelah mengalami dua musim terburuk bersama Ducati.” “Pagi setelah warm-up, saya tahu bahwa saya memiliki kecepatan yang bagus sehingga saya berpikir jika saya melakukan start yang bagus maka saya harus menyalip motor di depanku, yang sedikit lebih lambat dariku.”
Rossi mengakui dirinya salah perhitungan dan terlalu cepat mengambil keputusan menyalip Dovizioso. Hal itu menyebabkan posisinya mundur sehingga ia harus berusaha keras kembali ke depan. Dalam usahanya menembus barisan depan, Rossi harus menunggu sampai lap kedelapan untuk menyalip pebalap LCR Honda, Stefan Bradl, yang berada di urutan kelima. Inilah yang membuat Rossi kehilangan banyak waktu dan cukup jauh tertinggal dari empat pebalap di depannya.
“Sangat sulit bagiku untuk menyalip Bradl, sehingga saya kehilangan banyak waktu dan saya mulai melihat podium menjauh dariku,” jelas Rossi. “Ketika saya bebas, saya memiliki kecepatan yang bagus dan secara bertahap semakin dekat dan terus mendekat. Pada akhirnya, saya melakukan duel seru dengan tiga pebalap terutama Marc, karena dia mungkin sedikit lebih cepat. Kami sangat dekat.”
Rossi pun gembira dengan pencapaian Yamaha karena finis di posisi 1-2. “Saya begitu senang dengan Yamaha dan Jorge. Pertama dan kedua bagi Yamaha di balapan pertama merupakan hal yang fantastis,” ujar peraih sembilan gelar juara dunia grand prix ini. “Mereka memberikanku kesempatan lagi untuk berada di tim ini dan saya pikir kami akan menikmati musim ini.”