Valentino Rossi, berhasil memangkas jarak dengan Marc Marquez saat mengaspal di seri Silverstone Inggris dengan finis di tempat ketiga.
Kesuksesan Rossi memangkas poin jelas membuat persaingan perebutan gelar juara dunia semakin memanas.
Dengan enam balapan tersisa, bukan tidak mungkin rider asal Italia itu bisa mengejar perolehan poin yang dimiliki Marquez.
Lantas bagaimana dengan sikap Rossi?
Rossi mengaku tidak ingin memikirkan jarak poin dengan rider asal Spanyol.
Pembalap asal Italia tersebut mengatakan dirinya hanya ingin fokus untuk meraih kemenangan di setiap serinya.
“Tapi, sejujurnya, saya tidak peduli. Saya cinta balapan, dan target saya adalah bersaing untuk meraih kemenangan dan tiba di podium,” jelas Rossi, seperti disadur dari Motorsport, Kamis, 08 September 2016.
Sejatinya, pada balapan terakhir di Silverstone, Rossi hampir kehilangan asa untuk dapat berdiri di atas podium.
Beruntung Andrea Iannone dan Marc Marquez membuat kesalahan yang berujung The Doctor berada di podium ketiga.
Dengan enam seri tersisa, termasuk Misano, Marquez dan Rossi berada di deretan teratas dalam klasemen sementara.
Saat ini Marquez masih kukuh di puncak klasemen. Sementara itu, The Doctor yang membuntuti di belakang
Dengan posisi ini banyak dari para pencinta balap MotoGP mulai menerka-nerka siapa rider yang akan mencuri gelar juara musim ini.
Marquez yang ada di posisi pertama jelas sangat diunggulkan.
Namun, di sisi lain, Rossi masih percaya gelar juara dunia belum tertutup baginya.
Ia yakin bisa mengejar defisit lima puluh poin dengan Marquez di enam sisa seri balapan.
“Ya, saya masih percaya seperti sebelumnya gelar juara belum tertutup. Pada akhirnya, jika Anda menghitung, lima puluh poin akan terasa sangat besar jika tinggal satu seri daripada lima puluh tiga poin dengan satu balapan tambahan,” jelas Rossi, seperti ditulis lanjut Motorsport
Usai balapan di Silverstone dan akan berlanjut ke Misano, Marquez mengakui bahwa hubungannya dengan Valentino Rossi saat ini sudah benar-benar cair.
Mereka pun sudah rutin bertegur sapa dan bersalaman.
Marquez dan Rossi untuk pertama kalinya bersalaman di GP Barcelona sekaligus mengakhiri perang dingin yang sudah terjadi sejak akhir musim lalu.
Beberapa seri setelah momen itu, Marquez mengakui bahwa hubungannya dengan Rossi sudah kembali cair.
“Hubungan kami sudah kembali profesional sebagai sesama pebalap dan itu tentunya bagus untuk olahraga ini.”
“Dalam sesi konferensi pers, tensi yang ada tidak sebesar sebelumnya. Saat ini kami saling bertegur sapa, berjabat tangan, namun di lintasan, ketika saya diharuskan duel, maka saya akan duel, baik dengan Rossi, maupun dengan pebalap lainnya,” tutur Marquez seperti dikutip dari Motorsport.
Meski sempat bersitegang dengan Rossi dan dimusuhi banyak penggemar MotoGP, Marquez menegaskan bahwa hal tersebut tak menggoyahkan dirinya.
Marquez pun tak mau mengomentari pendapat Rossi tentang duel di GP Inggris ketika ‘The Doctor’ menyatakan duel mereka di Inggris lebih fair karena kedua pebalap sama-sama ingin tampil lebih cepat.
“Saya tak mau mengomentari hal tersebut dan saya tak peduli apapun komentar dan pendapat Valentino Rossi. Saya selalu tahu dengan baik apa yang saya lakukan di setiap momen,” tutur Marquez.
Dalam duel di Sirkuit Silverstone, Marquez akhirnya finis di belakang Rossi meskipun sempat memimpin dan unggul cukup jauh usai duel lawan Rossi.
“Ketika saya kembali ke ruang tim dan mengadakan pertemuan, saya sempat dijewer dan dinasihati agar lebih tenang,” tutur Marquez mengomentari kesalahannya saat keluar dari lintasan dua lap jelang finis.
Balapan MotoGP mulai menapaki seri ketiga belas yang akan berlangsung di Sirkuit Misano Italia.
Kendati demikian, salah satu rider kawakan, yakni Valentino Rossi masih belum bisa meluapakan balapan pada seri sebelumnya di Silverstone.
Rossi merasa, balapan yang berlangsung di Silverstone tersebut bisa menjadi cambuk keras bagi Yamaha. Pasalnya, rider asal Italia itu merasa kemampuan motor YZR-M1 yang dimiliki masih jauh tertinggal dari Honda, Ducati, dan juga Suzuki.
Sejatinya, Rossi berhasil menapaki kakinya di podium tiga. Namun, hasil tersebut tidak lepas dari insiden yang dialami Marc Marquez dan Andrea Iannone.
“Balapan kali ini menjadi cambuk bagi kami. Di Silverstone kami mengalami banyak kesulitan,” ujar Rossi, seperti dilansir dari Motorsport, Kamis.
“Motor kami lebih buruk daripada Honda, Suzuki dengan Vinales dan juga dengan Ducati, karena Iannone berada di depan sebelum terjatuh,” lanjut pemegang tujuh gelar juara dunia MotoGP tersebut.