close
Nuga Sport

Reaksi Marah Rossi Atas Ocehan Lorenzo

Setelah bungkam selama dua hari, dan menjawab dengan ketawa ketika ditanya wartawan terhadap tudingan Lorenzo bahwa ia seorang pebalap “kotor,’ akhirnya Rossi dengan marah tidak bisa  terima dengan tudingan rekan setimnya di Movistar Yamaha itu.

“Saya tak senang  Jorge Lorenzo menuding saya sebagai pebalap kotor usai balapan di GP San Marino,” kata Rossi Rossi seperti dikutip “crash,” Selasa, 13 September 2016.

Sebelumnya,  Rossi dan Lorenzo terlibat adu argumen di konferensi pers usai balapan GP San Marino di Sirkuit Misano.

Lorenzo menuding Rossi melakukan manuver berbahaya yang bisa membuatnya mengalami kecelakaan.

Lorenzo menganggap Rossi tidak sopan dalam konferensi pers, pasalnya pebalap asal Italia itu memotong ucapan Lorenzo yang sedang menjawab pertanyaan dari media.

Dikutip dari GPXtra, Rossi mengaku harus memotong ucapan Lorenzo karena tidak mau dianggap sebagai pebalap yang kotor.

Pebalapgaek  itu mengklaim manuvernya ketika menyalip Lorenzo tidak berbahaya.

“Saya pikir manuver yang saya lakukan sama seperti pebalap lainnya. Sama seperti yang dilakukan Dani Pedrosa terhadap saya, atau yang dilakukan Marc Marquez kepada saya di Silverstone,” ujar Rossi.

“Saya tidak akan membiarkan Lorenzo mengatakan kalau saya pebalap yang kotor ketika berusaha menyalip, karena itu tidak benar. Dia juga agresif ketika menyalip saya,” sambungnya.

Lorenzo sebelumnya mengatakan Rossi tidak menghormatinya ketika sedang memberikan opini. Lorenzo menuding pebalap asal Italia itu sering melakukannya ketika melakukan konferensi pers.

“Jika kamu 37 tahun, Anda harus sopan dan biarkan orang lain berbicara ketika mereka menjawab pertanyaan. Berhenti bicara dan tunggu giliran Anda. Ini soal pendidikan,” ujar Lorenzo.

Lorenzo sendiri merupakan pebalap kedua asal Spanyol yang bersitegang dengan Rossi di GP San Marino. Pada latihan bebas kedua di Sirkuit Misano, Rossi bersitegang dengan pebalap Suzuki Aleix Espargaro.

Sebelumnya juga, Lorenzo menganggap rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi, tidak sopan menyusul ketegangan kedua pebalap dalam konferensi pers usai balapan GP San Marino.

Lorenzo mengatakan tindakan Rossi yang memotong ucapannya di konferensi pers sebagai tindakan yang tidak sopan dan tidak menghormati pebalap lain.

“Jika kamu berusia tua, Anda harus sopan dan biarkan orang lain berbicara ketika mereka menjawab pertanyaan. Berhenti bicara dan tunggu giliran Anda. Ini soal pendidikan,” ujar Lorenzo seperti dikutip dari GPXtra.

“Rossi selalu melakukan hal yang sama, setiap Kamis, ketika konferensi pers. Dia harus menghormati pebalap lain. Ketika pebalap lain bicara, dia berbicara lebih keras,” sambungnya.

Lorenzo mengaku sangat kesal melihat tindakan Rossi yang tertawa ketika pebalap asal Spanyol itu sedang menjawab pertanyaan dari media.

“Saya ingin menjawab pertanyaan yang diberikan kepada saya, memberikan opini. Tiba-tiba dia tertawa, seperti yang sering dia lakukan saat konferensi pers,” tegas Lorenzo.

Rossi menganggap manuver yang dilakukannya ketika menyalip Lorenzo tidak agresif. Tapi, Lorenzo yakin akan mengalami kecelakaan karena manuver Rossi jika tidak mengurangi kecepatan.

“Setiap pebalap punya gaya sendiri dan Rossi sangat agresif. Saya mengerti dia tidak mau melepas saya, tapi itu manuver berbahaya. Itu opini saya, dan seharusnya dia menghormati ketika saya berbicara,” ucap Lorenzo.

Lorenzo  sendiri mengakui dirinya tak punya kecepatan untuk memberikan tantangan pada Dani Pedrosa atau Valentino

Meski demikian, Lorenzo cukup bahagia dengan menduduki podium tiga di Sirkuit Misano.

Setelah tampil buruk pada empat dari lima balapan terakhirnya, Lorenzo kembali naik podium. Ia sempat memimpin balapan selama satu putaran, tapi kemudian tempatnya diambil alih Rossi.

Lorenzo kemudian tercecer ke posisi tiga setelah Pedrosa tampil agresif dan menyalipnya dan Rossi. Pedrosa keluar sebagai juara sekaligus memetik kemenangan pertamanya sejak MotoGP Sepang tahun lalu.

Lorenzo menyatakan Pedrosa memang lebih cepat ketimbang dirinya dan Rossi.

“Saya tentu tak bisa begitu senang, tapi saya juga tak bisa kecewa karena podium adalah podium dan hari ini saya melakukan yang terbaik untuk mengejar putaran roda Rossi, dan kemudian Dani, yang memang jelas-jelas lebih cepat dari kami berdua,” kata Lorenzo, seperti dikutip dari Crash.

“Hari ini memang harinya Dani dan semuanya sempurna untuknya, dan ia membalap dengan luar biasa, bahkan lebih cepat ketimbang putaran tercepatnya di sesi kualifikasi.”

“Ia pantas mendapatkan kemenangan ini karena ia berjuang keras pada periode ini.”

Salah satu kunci keberhasilan Pedrosa sendiri adalah mengenakan ban depan tipe lunak yang membuatnya sangat kencang.

Baik Lorenzo dan Rossi sama-sama memilih ban tipe medium, sementara Marc Marquez yang finis keempat memilih strategi ban tipe keras.

Pemilihan ban medium membuat Lorenzo tak bisa mengerem dalam di beberapa tikungan, tapi ia merasa ban medium adalah pilihan paling optimum.

“Bagi saya, pilihan ban keras adalah pilihan terburuk karena kondisi lintasannya sangat panas, sehingga tidak akan mencengkram dengan baik di tengah tikungan, terutama di sisi kiri,” kata Lorenzo.

“Bagi motor kami, saya kira tipe medium itu baik. Memang, ban tipe lunak bisa menjadi pilihan, tapi jika sebelumnya Anda tidak mencobanya, maka Anda tidak bisa memasangnya.”

Tags : slide