Dua hari menjelang balapan di Aragon Circuit, MotoGP Spanyol, Jorge Lorenzo kembali menulut “perkelahian” dengan Valentino Rossi dengan mengumbar pernyataan baru tentang ketidakmenyesalannya “the doctor” usai GP San Marino.
“Saya akan tetap melancarkan kritikan terhadap Rossi. Dan saya tidak pernah menyesal,” kata Lorenzo seperti ditulis “crash,” Jumat, 23 September 2016.
Ia bahkan makin yakin dengan keputusannya.
Lorenzo menyebut Rossi mengambil langkah berbahaya saat mendahului dirinya di GP San Marino.
Manuver Rossi itu bahkan membuat Lorenzo berhadapan dengan risiko kecelakaan bila dirinya tak bereaksi dengan baik.
Setelah dua minggu berlalu, Lorenzo masih mendapatkan pertanyaan yang sama jelang GP Aragon digelar akhir pekan ini.
Dan Lorenzo pun tak berminat untuk menarik keputusannya.
“Saya rasa saya malah makin yakin dengan apa yang telah saya katakan,” ucap Lorenzo yang juga dikutip Motorsport.
Keyakinan Lorenzo atas pendapatnya disebabkan ia terus melihat tayangan ulang kejadian tersebut.
“Di atas motor, saya tak bisa melihat jalur yang dilalui Rossi, namun lewat video, saya bisa melihat bagaimana jalur yang ia lalui saat itu.”
“Dan, ya, saya tetap percaya pada opini yang telah saya buat,” kata Lorenzo.
Lorenzo saat ini ada di posisi ketiga klasemen sementara MotoGP musim ini
“Semoga saya bisa tampil bagus di depan publik Spanyol. Saya akan berjuang memburu kemenangan,” tutur Lorenzo.
Lantas bagaimana tanggapan Rossi atas kekukuhan kritik Lorenzo itu?
Dengan sedikit tersenyum Rossi hanya berkata,”oke.”
Rossi tak ingin menyulut polemic baru dan lebih fokus dalam menghadapi balapan Minggu mendatang di Aragon.
Valentino Rossi secara perlahan konsisten memangkas jarak ketinggalan poin dari Marc Marquez di empat seri terakhir. Namun, pebalap Movistar Yamaha itu pesimistis naik ke podium di GP Aragon.
Rasa pesimistis Rossi bukan tanpa alasan. Sebab, Aragon menjadi salah satu sirkuit yang belum pernah ditaklukkannya sebagai juara. Prestasi terbaiknya di sana hanya finis di posisi ketiga pada musim lalu
“Saya rasa balapan akhir pekan ini bakal menjadi sedikit lebih sulit karena trek ini bukan salah satu yang terbaik untuk saya,” kata Rossi seperti dikutip dari Crash.
“Tahun lalu kami berjuang keras selama latihan, tetapi hasilnya cukup lumayan. Saya berusaha tetap kuat dan menikmati banyak pertempuran.”
Aragon merupakan salah satu dari tiga sirkuit di MotoGP musim ini yang belum pernah dimenangi Rossi.
Dua sirkuit lainnya, Austin dan Red Bull Ring, juga menjadi lintasan yang sulit ditaklukkan pebalap asal Italia tersebut.
Menurut Rossi, performanya di paruh kedua musim ini tidak begitu buruk. Sejumlah poin berhasil ia koleksi untuk memangkas jarak empat puluh tiga poin dengan Marquez yang memimpin klasemen.
Salah satu penyebab Rossi tak signifikan dalam memangkas jarak klasemen karena belum berhasil merebut podium pertama di putaran kedua.
“Perbedaan jarak ke Marquez masih sangat besar karena di sejumlah beberapa balapan terakhir meraih hasil bagus dan beberapa kali naik podium, namun angka yang saya hasilkan hanya sedikit.”
“Pokoknya kami harus mencoba melanjutkan tren positif karena kami bekerja dengan baik dan kami selalu cukup kompetitif,” tutur Rossi.
Sementara itu, pebalap Repsol Honda, Marc Marquez juga belum bisa keluar dari masa-masa sulit di putaran kedua MotoGP musim ini.
Belum satu pun podium pertama yang diraih pebalap yang kini masih bercokol di posisi pertama klasemen sementara musim ini.
Marquez pun bertekad menjadikan seri MotoGP di Sirkuit Aragon di rumahnya sendiri, Minggu, 25 September 2016 sebagai pijakan untuk merebut kembali podium teratas pada putaran kedua.
Pebalap asal Spanyol itu pun menyebut Sirkuit Motorland Aragon merupakan salah satu favoritnya di MotoGP.
“Aragon merupakan sirkuit yang amat saya sukai lebih daripada Misano. Saya rasa cocok dengan gaya balapan saya,” tutur Marquez seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.
“Dikatakan juga bahwa benar kekhususan tersebut tahun ini merupakan hal yang banyak berubah dari balapan ke balapan. Jadi kita lihat saja apakah saya akan berhasil dan mendapatkan akhir pekan menyenangkan.”
Kehadiran Marquez dan pebalap kompatriot lainnya asal Spanyol juga akan membuat tribun di sirkuit tumpah ruah dengan warna merah.
Mereka akan menyambut para jagoan dari Negeri Matador itu dengan mengibarkan bendera Spanyol.
“Kami sudah melakukan pendekatan terhadap sirkuit untuk beradaptasi dengan situasi yang kami hadapi,” ucapnya.
“Tentu saja kami akan berjuang untuk meraih podium lagi di depan pendukung sendiri dan fan saya.”
Berlainan dengan Rossi, rekan satu timnya di Yamaha, Jorge Lorenzo berharap bisa meraih gelar juara di GP Aragon.
Lorenzo menjalani fase yang buruk di pertengahan musim ini.
Setelah mengakhiri enam seri awal dengan tiga kemenangan dan dua kali runner-up, Lorenzo hanya mampu sekali naik podium di enam seri berikutnya, yaitu posisi ketiga di GP Austria.
Saat tampil di San Marino, Lorenzo akhirnya kembali mampu naik ke podium ketiga di belakang Dani Pedrosa dan Valentino Rossi.
Setelah podium GP San Marino, Lorenzo berharap ia bisa kembali jadi juara seri MotoGP di Aragon.
“Trek di Aragon tak pernah benar-benar cocok dengan motor kami secara sempurna, namun dalam beberapa musim terakhir kami juga mampu menang di sana jadi hasil akhir akan sulit diprediksi.”
“Dengan ban baru, segalanya lebih menantang. Saya berusaha untuk bertarung di depan publik Spanyol dan ingin kembali merasakan titel juara,” tutur Lorenzo seperti dikutip dari Crash.
Lorenzo mengakui bahwa dirinya kini lebih percaya diri setelah mendapatkan podium di San Marino dua pekan lalu.
“Di luar harapan yang tinggi untuk menang di Misano, setidaknya kami bisa kembali berdiri di podium setelah menjalani sejumlah seri yang buruk.”
“Di Misano kami bekerja dengan baik sepanjang minggu meskipun pada akhirnya Dani Pedrosa dan Valentino Rossi tampil lebih cepat dibandingkan kami,” ucap Lorenzo.