Tinggal tiga hari lagi “duel” klasik Liga Primer mempertemukan dua rival penting persepakbolaan Inggris, Manchester United versus Liverpool.
Dalam sepekan terakhir, media Inggris secara serempak menurunkan analisa jalannya pertandingan berikut strategi dan taktik yang akan dikedepankan kedua pelatih, Jose Mourinho dan Juergen Klopp.
Kedua tim, Liverpool yang berada di posisi empat klasemen dan MU di posisi enam, masih menyembunyikan taktik mereka..
Untuk dicatat, duel panas ini juga akan mempertemukan dua pendapat manajer .
Lantas apa komentar Klopp bakal menghadapi Mou yang dikenal sebagai manajer yang arogan?
Klopp ternyata menyebut Mourinho sebenarnya sosok manajer yang baik.
“Saya sangat menghormati kinerja Mourinho. Dia sosok yang baik,” kata manajer Liverpool tersebut seperti dilansir Tribal Football, Jumat, 14 Oktober 2016.
“Segalanya berjalan baik-baik saja di antara kami. Saya pikir jika anda bukan wartawan atau wasit, maka anda akan menilai Mourinho adalah sosok yang baik,” lanjutnya.
Menarik disimak siapa yang berhasil memenangkan laga kali ini, Klopp atau Mourinho?
Selama ini, Mourinho memang punya rekor buruk ketika menghadapi Klopp. Sudah lima kali keduanya bertemu.
Dari lima kesempatan tersebut, seperti dilansir Daily Mail, Klopp dominan atas Mourinho. Pelatik nyentrik asal Jerman itu mampu memenangkan tiga pertemuan dengan Mourinho.
Klopp hanya kalah sekali dari The Special One. Yaitu pada April 2013 silam.
Mourinho saat itu masih menukangi Real Madrid. Dia bertemu Klopp, yang berstatuskan pelatih Borussia Dortmund, dalam semifinal Liga Champions.
Di leg pertama, Mourinho dipermalukan Klopp. Dortmund menang telak.
Pada pertemuan kedua, Mourinho menang dengan skor. Namun, hasil tersebut tak cukup mengantarkan Madrid lolos ke semifinal karena mereka kalah agregat.
Satu laga lain diakhiri dengan hasil imbang. Itu terjadi pada November empat tahun lalu saat Klopp dan Mourinho menemani Dortmund serta Madrid dalam penyisihan grup Liga Champions.
Kemenangan terakhir Klopp atas Mourinho adalah pada Oktober tahun lalu. Ketika itu, Liverpool mengandaskan perlawanan Chelsea di Stamford Bridge.
Pada laga ini pula, Juergen Klopp, berharap anak asuhnya bisa meraih kesuksesan seperti saat menyingkirkan Man United dari Liga Europa pada musim lalu.
Saat itu, Si Merah bertemu Man United yang diarsiteki Louis van Gaal pada babak enam belas besar Liga Europa.
Pada pertemuan pertama di Anfield, Daniel Sturridge dan kawan-kawan sukses membungkam Setan Merah. Kemudian, Liverpool mampu menahan imbang Man United di Old Trafford.
Dengan agregat gol, Liverpool lolos ke babak perempat final. Liverpool pun kemudian sukses melangkah ke final tetapi gagal sebagai juara karena takluk dari Sevilla pada partai puncak.
“Pertandingan Liga Europa yang sangat indah. Kedua laga itu intens dan kompetitif. Kami bermain lebih baik pada pertandingan pertama di Anfield. Kami merasakan atmosfer fantastis dan pemain terinspirasi oleh itu,” kata Klopp kepada Liverpool Echo.
Dibandingkan Man United, Liverpool lebih diunggulkan memenangi pertandingan nanti. Hal tersebut tidak terlepas dari pencapaian James Milner dan kawan-kawan berada di peringkat ke-4 klasemen sementara Premier League.
Sementara itu, Man United bersama Jose Mourinho masih belum tampil konsisten.
Terlepas dari itu, Klopp meminta pasukannya untuk tidak berpuas diri.
“Meskipun sedang dalam performa baik, Anda perlu tampil lebih baik lagi karena semua tim juga berusaha meningkatkan penampilannya. Pengembangan segalanya diperlukan untuk bertahan dalam persaingan,” tutur Klopp.
Bagi Liverpool, laga Selasa dinihari WIB 18 Oktober itu menjadi sebuah
Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari Karius, dia meminta fans Liverpool memberikan dukungan lebih di laga nanti.
“Ini akan menjadi pertandingan yang besar. Manchester United adalah tim yang kuat dan kami akan bermain di kandang,” kata Karius, seperti dilansir Metro.
“Bermain di Anfield, fans akan berada di belakang kami. Jadi banyak pihak yang akan menantikan pertandingan ini,” lanjut sang pemain
Karius menjadi kiper yang tampil reguler di beberapa pertandingan terakhir. Setelah dikabarkan pulih dari cedera patah tangan, sang pemain langsung menggeser peran Simon Mignolet sebagai kiper utama.
Selain bermain di kandang, Liverpool juga memiliki modal penting setelah mendapatkan lima kemenangan beruntun dari laga laga terakhirnya.