Harga emas hari ini, Selasa WIB, 18 Oktober 2016, di Exchange Comex, New York, terangkat lebih tinggi akibat pelemahan dollar akibat tekanan ekonomi Amerika serikat yang masih kelabu.
Seperti ditulis r Wall Street Journal, emas untuk perdagangan Desember ditutup naik sangat tipis.
Wall Street Journal melaporkan nilai tukar dolar terhadap sejumlah mata uang lain turhn.
Karena emas dijual di mata uang dolar, jadi lebih menarik bagi pemegang mata uang lain saat dolar turun.
Banyak analis mengharapkan emas berjuang untuk sisa tahun ini, karena investor semakin percaya Federal Reserve berada di trek untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Dana berjangka federal, yang digunakan untuk bertaruh pada kebijakan bank sentral, pada hari Senin menunjukkan bahwa investor ditugaskan kemungkinan kenaikan tarif pada bulan Desember, naik dari sekitar lima puluh persen pada pertengahan bulan lalu.
Ekspektasi tingkat yang lebih tinggi cenderung membebani emas, karena logam berjuang untuk bersaing dengan aset hasil-bearing seperti surat utang ketika biaya pinjaman meningkat.
Harga emas berjangka naik menyusul pelemahan pada mata uang dolar, sehari setelah pertemuan the Fed yang mengindikasikan ada kenaikan suku bunga.
Soal the Fed, beberapa anggota dari komite kebijakan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa jadi dibutuhkan segera. Tapi komite memutuskan untuk menunda sampai ada bukti lebih lanjut.
Pertemuan Fed selanjutnya dijadwalkan pada 1 sampai 2 November, tapi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan itu masih kecil. Pasar sudah memperkirakan kenaikan suku bunga akan terjadi di Desember.
Suku bunga acuan yang tinggi bisa meningkatkan nilai dolar dan mengurangi permintaan untuk komoditas yang didenominasi dolar seperti emas dan perak.
Pada p[ekan lalu harga emas karena aksi ambil untuk dari investor dan juga penguatan dolar Amerika Serikat.
Penurunan tersebut membuat keuntungan beruntun dalam empat hari sebelumnya menjadi lepas.
“Para investor berspekulasi jangka pendek bahwa harga akan tertekan maka mereka melakukan aksi ambil untung.” jelas Commerzbank dalam catatannya kepada para investor.
Memang, dalam dua hari perdagangan sebelumnya, harga minyak mampu melonjak karena spekulasi suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve.
Emas reli setelah Bank Sentral AS memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga pada September ini. Langkah The Fed menahan suku bunga tersebut menjadi kabar baik baik harga emas.
Alasannya, emas tidak perlu bersaing dengan instrumen obligasi yang selain memberikan keuntungan kenaikan harga juga memberikan bunga kepada investor.
Harga emas juga tertekan karena penguatan dolar AS. Dalam Wall Street Journal Index, sebuah indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lain, mengalami kenaikan tipis.
Kenaikan dolar tersebut membuat komoditas dengan denominasi dolar AS seperti emas akan lebih mahal bagi investor yang membeli dengan mata uang lain.
“Untuk ke depan harga emas sepertinya tidak akan terlalu bergejolak. Berbeda dengan paruh pertama tahun ini,” jelas analis UBS Joni Teves.