Valentino Rossi dituding pebalap Ducati, Andrea Iannone, sebagai “biang” kejatuhannya di Sirkuit Sepang, MottoGP Malaysia, akhir pekan lalu, karena mengetahui kelemahannya ketika menikung.
Saat menikung itu Rossi menyalipnya dan mengambil alih posisi pemimpin balapan.
Iannone dan Rossi memang sempat bertarung ketat salip menyalip selama sepuluh putaran pertama GP Malaysia, sebelum akhirnya Iannone terjatuh di putaran kedua belas
Meski Iannone sebelumnya absen membalap satu bulan karena cedera, ia tak mau menahan-nahan dirinya dan membuat Rossi kesulitan pada balapan yang digelar di Sirkuit Sepang tersebut.
“Saya kira ini adalah balapan yang hebat, saya mampu bertarung dari awal dan bersaing dengan Rossi. Saya mengambil risiko,” kata Iannone seperti dikutip dari GP One nhari ini, Rabu, 02 November 2016.
“Saya merasakan senang sekali bertarung dengan Vale. Ia sudah tua dan tetap sangat kuat.”
“ Ia memiliki cengkraman ban yang lebih baik, sementara saya kesulitan ketika keluar dari tikungan. Faktanya adalah ia menyadari hal ini. Saya sempat mempertahankan diri saya dengan baik selama mungkin sebelum akhirnya terjatuh.”
Iannone menuturkan bahwa dirinya terjatuh karena berusaha untuk memperbesar keunggulan dari Marc Marquez dan Cal Crutchlow di belakangnya — ia tak menyadari bahwa Marquez dan Crutchlow telah lebih dahulu terjatuh.
“Sayang sekali saya terjatuh di putaran yang sama dengan duo Honda dan tim saya tak bisa memberi tahu apa-apa dari garasi. Jika saya tahu, saya akan mengurangi risiko saya.”
“Ban belakang saya tak memiliki cengkraman, saya sangat kesulitan dan sejak awal balapan saya sangat kesulitan untuk mengerem. Sayang sekali saya kehilangan kendali ban depan.”
Kecelakaan yang ia dapatkan di Sirkuit Sepang tak memperparah kondisi Iannone setelah cedera.
Ia pun senang karena balapan pertamanya sejak absen lama berlangsung baik dan menunjukkan bahwa ia tetap punya daya saing.
Iannone juga berjanji akan memberikan segalanya pada balapan terakhir musim ini, mengingat bahwa balapan itu adalah terakhir kalinya ia menunggangi Ducati.
“Saya sangat menyesalkan harus pergi dari Ducati karena saya memiliki empat tahun fantastis dengan mereka. Di
Iannone gagal finis di MotoGP Malaysia akhir pekan lalu meski sempat tampil kompetitif
Walaupun demikian, Iannone sendiri ternyata tak terlalu menyesali performanya di Sepang.
Rider berusia dua puluh tujuh tahun itu tetap puas karena tetap bisa tampil kompetitif meski baru membalap lagi usai pulih dari cedera punggung.
“Balapan di Malaysia saya pikir luar biasa dan saya melaluinya dengan penampilan agresif. Saya kompetitif. Saya bersaing untuk posisi depan dengan rider seperti Rossi. Meski akhirnya jatuh, saya sangat menikmati semua momen di Sepang,” kata Iannone
“Saya puas sebab sudah tampil seratus persen pasca cedera. Begitulah saya, saya selalu berusaha all-out. Jatuh tak membuat saya kecewa, karena saya tahu kalau saya sudah berusaha semaksimal mungkin,” urai pembalap berkebangsaan Italia tersebut.